Rangkaian kejadian mempertemukan dua anak manusia Muhammad Amar dan Nirvana di Negara 1001 Masjid, Turki. Persamaan mereka hanya satu: Warga Negara Indonesia.
Amar adalah santri soleh asal Situbondo yang mendapatkan beasiswa untuk memperdalam agama Islam di kota Istanbul. Sedangkan Nirvana seorang fashion designer glamor yang sedang berlibur di Turki.
Sikap dan nilai hidup yang berlawanan ini kerap mendatangkan konflik di antara mereka berdua. Masalah makin keruh dengan munculnya Nordin teman sekamar Amar yang menafsirkan Islam secara sempit, agama disikapinya dengan cara yang sangat fundamental.
Namun perlahan-lahan, Nirvana mulai simpati melihat kerendahan hati dan ketaatan Amar beragama. Keyakinan Amar bahwa Nirvana merupakan jodohnya semakin menguat dan memberikan dirinya keberanian untuk segera meminang Nirvana.
Cerita Situbondo
Sementara itu, dibelahan dunia lain. Di Kota Santri, Situbondo, Jawa Timur. Gus Mujo, penjamin dan pemberi beasiswa kepada Amar tertimpa musibah. Anak perempuannya, Fitria diperkosa secara bergantian.
Yang tidak diketahui Amar, untuk menutupi aib, Gus Mujo sudah memutuskan akan menikahkan Fitria dengan Amar. Gus Mujo yakin Amar tak mungkin menolak, karena dia berhutang budi.
Cerita Jakarta
Pinangan Amar berdampak panjang. Kedua orang tua Nirvana menentang rencana pernikahan itu. Ayah Nirvana, Chandra Basuki, berharap Nirvana menikah dengan Carlo anak dari pengembang superblock ternama Eddy Saputra dan berharap hubungan putra-putri mereka bisa pula menyatukan kedua kerajaan bisnis mereka.