SMK PIKA Semarang Kolese PIKA |
---|
|
Didirikan | 3 Januari 1972 |
---|
Akreditasi | A |
---|
Kepala Sekolah | FX. Marsono, S.J., M.Pd. |
---|
Jumlah kelas | 8 Kelas |
---|
Jurusan atau peminatan | Desain Interior dan Teknik Furnitur |
---|
Rentang kelas | 4 tahun |
---|
Kurikulum | Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan |
---|
Jumlah siswa | 210 siswa |
---|
|
Lokasi | Jalan Imam Bonjol No 96, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia |
---|
Tel./Faks. | (024) 3546460 |
---|
Situs web | https://smkpika.sch.id/ |
---|
|
Lulusan | KAPIKA |
---|
|
Moto | Untuk keagungan ALLAH yang lebih besar |
---|
PIKA atau Pendidikan Industri Kayu Atas adalah lembaga pendidikan kayu terdiri dari pendidikan setingkat sekolah menengah kejuruan (Sekolah Menengah Teknik Industri Kayu) dan sekolah tinggi. Berlokasi di Jalan Imam Bonjol No 96, Semarang.
PIKA menyelenggarakan training di bidang perkayuan dan furniture di sepanjang tahun. Konsultasi mengenai ISO dan uji kompetensi SMK juga diberikan oleh institusi PIKA. Produk hasil industri perkayuan seperti mebel rumah tangga atau perkantoran, juga diproduksi oleh PIKA sesuai dengan permintaan atau kebutuhan pribadi, organisasi atau industri.
Sejarah
Pada 25 Maret 1953, Br. Joseph Haeken, SJ dengan dibantu karyawan 23 orang merintis Kebun Kaju. Kebun Kaju adalah bengkel penggergajian kayu, yang menangani perbaikan dan pengadaan perabot kayu untuk gereja, biara, dan sekolah-sekolah Misi.
Pada 30 Mei 1963 Br. Paul Wiederkehr, SJ dari Swis, seorang ahli di bidang industri kayu datang ke Kebun Kaju. Tugas khususnya adalah untuk mempersiapkan pendirian sekolah teknik perkayuan. Berdasarkan SK Yayasan Kanisius pada 10 November 1968 dicobalah sekolah percobaan bernama STKK (Sekolah Teknik Kebun Kaju) dengan lama pendidikan 2 tahun.
Lalu pada 30 Juli 1971, dengan izin P.Provinsial nama STKK berubah PIKA (Pendidikan Industri Kayu Atas). PIKA dibagi dua menjadi Unit Sekolah (bengkel Latihan Satu) and Unit Produksi (bengkel Latihan Dua). Dengan Berjalannya waktu maka PIKA menjadi SMTIK (Sekolah Menengah Teknologi Industri Kayu) dengan lama belajar 4 tahun.
Pada 1973 Tingkat II dibuka dengan lama belajar 2 tahun. Pada 1985 ditetapkan bahwa tingkat II hanya akan dibuka tiap 2 tahun karena seleksi yang ketat mendapatkan sedikit yang dapat terus melaju ke Tingkat II.
Sasaran Tingkat I adalah mendapatkan tenaga trampil untuk operator mesin sedangkan Tingkat II untuk mendapatkan manajer produksi.
Pada 1991 dibukalah program seminar perkayuan di PIKA untuk karyawan, pengrajin dan guru SMK Indonesia.Program ini dinamakan "Pusat Pelatihan dan Pengembangan Industri Kayu" (PPPIK).
Pada 1992 berdirilah "Lembaga Pendidikan Desain Interior" (LPDI) dengan lama pendidikan 2 tahun dengan jumlah mahasiswa 20 orang tiap angkatan. Mahasisiwanya disaring dari lulusan SMU SMK yang berbakat dibidang menggambar. Tujuannya adalah menjembatani antara Arsitek dan Tukang dalam memahami pembacaan gambar dan konstruksi kayu yang baik.
Pada 2000 Tingkat II bernama "Lembaga Pendidikan Manajemen Industri Kayu" (LPMIK) PIKA yang dijaring dari Lulusan Tingkat I dan alumni PIKA Tingkat I dengan test khusus. Yang diterima antara 12-16 mahasiswa per-angkatan . Lama Belajar tetap 2 tahun.
Pada 5 Juni 2000 Br. Paul Wiederkehr SJ menyerahkan kepemimpinan PIKA kepada Y. Joko Tarkito SJ alumnus PIKA angkatan 8 sebagai direktur PIKA dan A. Warno Tribowo SJ sebagai wakil direktur.
Pranala luar