Kepiting bulan atau ketam bulan[1] adalah segolongan kepiting anggota familiMatutidae. Ketam atau kepiting berukuran kecil dengan warna-warni cerah ini merupakan kepiting perenang, namun acap kali tinggal membenamkan diri di pasir dasar laut tepi pantai. Dalam bahasa asing ia dikenal sebagai Maans Krabbe (Bld.)[1] atau moon crabs (Ingg.).[2]
Etimologi
Rumphius menyebutnya ketam bulan atau ketam bulan terang (Amb.: yu hulam rita, yulan rita) karena ketam itu biasa ditangkap orang di pantai-pantai Amboina tatkala bulan purnama. Diceritakannya, ketika itu orang mencarinya dengan merangkak-rangkak di batas ombak dengan bersuluhkan damar.[1]
Meskipun demikian, ada pula yang (belakangan) mengasosiasikan nama tersebut dengan bentuk tempurungnya yang cenderung bundar serta warnanya yang pucat kekuningan.[2][3]
Pengenalan
Ketam bulan mudah dikenal dengan memperhatikan bentuk karapasnya yang hampir bundar, sering dengan duri samping yang cukup panjang dan tajam. Sapitnya kokoh kekar, dengan banyak tonjolan serupa bisul, satu atau beberapa di antaranya berupa duri; tonjolan-tonjolan mana sering tersusun berderet, atau bahkan membentuk gigir atau lunas. Empat pasang kaki yang lain dengan ruas-ruas dactylus (ruas ujung) berbentuk serupa dayung atau daun meruncing; sangat efektif digunakan untuk berenang atau menggali pasir dengan cepat. Maksiliped (alat mulut) ke-III memanjang, ujungnya menyempit lancip, berpasangan rapat menutup lubang mulut jika tengah dilipat. Wilayah dahinya sempit, dengan antena (sungut) tidak berkembang atau rudimenter.[4]
Ketam bulan merupakan predator yang agresif,[4] memangsa aneka hewan laut kecil terutama krustasea dan moluska.[5] Tercatat beberapa mangsanya seperti kerang, cacing, serta bangkai ikan;[2][3] dan bahkan juga kepiting yang lain yang lebih kecil.[6]
Ekologi dan pemanfaatan
Merupakan kepiting perenang dan penggali, yang tinggal membenamkan diri di substrat dasar laut yang lunak.[7] Biasanya ketam bulan didapati di dasar laut yang berpasir.[3]
Kebanyakan jenisnya hanya memiliki nilai komersial yang kecil, sebagai krustasea pangan yang kadang-kadang saja dijumpai di pasar.[7] Di antaranya di Maluku (setidaknya di masa lalu)[1] dan di Pakistan,[8] jenis-jenis ketam bulan biasa ditangkap orang untuk dimakan, dan adakalanya diperdagangkan.
Catatan taksonomis
Sebelumnya, ketam bulan hanya memiliki satu genus, yakni Matuta, yang tergolong ke dalam anak suku Matutinae, suku Calappidae.[4] Revisi oleh Galil & Clark (1994) memerinci kelompok ini menjadi 4 genera dan 14 spesies,[9] dan mendorong peningkatan statusnya menjadi famili tersendiri, Matutidae.[10] Belakangan, anggota suku ini bertambah dengan ditemukannya dua genera yang telah menjadi fosil.[11] Meski bersama-sama ditempatkan dalam super-suku Calappoidea, sebetulnya masih belum jelas lagi kedekatan hubungan perkerabatan antara Matutidae dan Calappidae.[12]
^ abcdRumpf, G.E. 1741 (1705). D'Amboinsche Rariteitkamer ...: behelzende eene beschryvinge van allerhande zoo weeke als harde Schaalvisschen, te weeten raare Krabben, Kreeften, en diergelyke Zeedieren ...p. 11,Tab. VII lett. S. T'Amsterdam:Gedrukt by François Halma, 1705.
^ abNg, P.K.L. 1998. "Crabs". in Kent E. Carpenter & Volker H. Niem (Eds.). FAO Species Identification Guide: The Living Marine Resources of The Western Pacific. Vol. 2: 1046-155. Rome:Food and Agriculture Organization. (sebagai Calappidae, p.1091)
^Fathima, M.. 2003. "Length weight study of two species of crabs Matuta planipes and Matuta lunaris from Karachi, Pakistan". Pakistan Journal of Biological Sciences, 6(4): 397-8.
^Galil, B.S. & P.F. Clark. 1994. "A revision of the genus Matuta Weber, 1795 (Crustacea: Brachyura: Calappidae)". Zool. Verh. Leiden294, l.ix.1994:1-55, figs 1-7, pls 1-14.— ISSN 0024-1652/ISBN 90-73239-33-8.
^Bellwood, O. 1996. "A phylogenetic study of the Calappidae H. Milne Edwards 1837 (Crustacea: Brachyura) with a reappraisal of the status of the family". Zoological Journal of the Linnean Society, 118: 165–93. (abstrak)