Kedungwaru Lor, Karanganyar, Demak
SejarahBerawal dari tahun 1800 an terdapat suatu wilayah di tepi sungai yang luas tepatnya sekarang sungai Serang , wilayah tersebut dijadikan tempat singgah kapal-kapal. Pada saat itu wilayah tersebut dikenal sebagai jepaten, yang dipimpin oleh seorang lurah yang bernama, Pathet pager godhi wongso. Pada suatu hari datanglah seorang pendekar wanita yang bernama Nyi Mentrik, seorang pasukan Diponegoro yang melarikan diri naik kuda menyusuri tepi sungai serang sampailah dia di daerah Jepaten. Karena Ki Citra mencarinya menggunakan perahu kemudian Ki Citra bertemu dengan Nyi Mentrik di Jepaten. Keduanya memutuskan untuk tinggal di jepaten, dan menjadi tokoh masyarakat, Ki Citra sendiri di angkat menjadi Demang oleh lurah Jepaten dengan gelar Ki Demang Palang Mangun Yudo. Suatu ketika kayu yang digunakan sebagai tambatan Kapal Ambral, sehingga mengakibatkan seekor buaya terjepit. Kemudian buaya tersebut di tolong oleh Ki Citra, Nyi Mentrik dan Lurah Pathet Pager. Berdasarkan peristiwa tersebut daerah Jepaten berganti nama menjadi Kedungwaru, diambil dari tempat sarang buaya tersebut Kedung dan kayu tambatan Kapal terbuat dari pohon waru yang berada di sebelah Utara / Lor di namailah Kedungwaru Lor. Dari sejarah tersebut masih tersisa puing puing Pemakaman zaman itu
|