Kedungbanjar, Taman, Pemalang

Kedungbanjar
[[File:>1,000|250px|Peta lokasi Desa Kedungbanjar]]
Peta lokasi Desa Kedungbanjar
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPemalang
KecamatanTaman
Kode pos
52361
Kode Kemendagri33.27.09.2019 Edit nilai pada Wikidata
Luas4.6317 km²
Jumlah penduduk>1.000 jiwa
Kepadatan100 jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 6°52′8.94″S 109°26′12.01″E / 6.8691500°S 109.4366694°E / -6.8691500; 109.4366694


Kedungbanjar adalah desa yang berada di kecamatan Taman, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini terletak persis di jalan raya nasional Pantura atau Pantai Utara Jawa.

Sejarah

Penamaan/Nomenklatur Desa Kedungbanjar berdasarkan adat istiadat secara turun temurun sejak zaman kerajaan mataram dan menurut sesepuh masyarakat Desa Kedungbahjar bahwa kata ”Kedungbanjar” merupakan gabungan dari nama dua dusun yaitu Dusun Kedungnongko diambil Kedung dengan Dusun Banjaranyar diambil Banjar sehingga menjadi nama Kedungbanjar. Desa Kedungbanjar dari zaman penjajahan Belanda sampai sekarang nama Kedungbanjar tetap dilestarikan. Namun secara formal nama Kedungbanjar belum diketahui dibakukan dalam bentuk peraturan perundang-undangan misalnya peraturan daerah, walaupun demikian nama Desa Kedungbanjar telah diakui secara administratif sebagai salah satu nama desa dari 222 desa yang ada di Kabupaten Pemalang.

Geografi

Batas Wilayah

Utara Desa Asemdoyong
Timur Desa Tegalmlati
Selatan Jalan Raya Pantura
Barat Desa Kabunan

Luas Wilayah Desa

  • Pemukiman : 27,82 ha
  • Pertanian Sawah : 422,69 ha
  • Ladang / Tegalan : – ha
  • Hutan : – ha
  • Rawa-rawa : – ha
  • Perkantoran : 0,85 ha
  • Sekolah : 0,75 ha
  • Jalan : 17,58 ha
  • Lapangan Sepak Bola : 1,00 ha

Orbitasi

  • Jarak ke ibu kota Kecamatan terdekat : 5 Km
  • Lama jarak tempuh ke ibu kota Kecamatan : 15 Menit
  • Jarak ke ibu kota Kabupaten : 7 Km
  • Lama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten : 30 Menit

Pendidikan

  • SD Negeri 01 Kedungbanjar
  • SD Negeri 02 Kedungbanjar
  • SD Negeri 03 Kedungbanjar

Ekonomi

Kedungbanjar merupakan desa yang memiliki potensi pertanianya cukup menjanjikan dikarenakan luas lahan sebagai bangunan rumah lebih sedikit daripada areal pertaniannya. Penduduknya banyak bekerja sebagai petani, nelayan, kuli bangunan, tetapi juga tidak banyak yang bekerja sebagai wiraswasta.

Pranala luar