Kawengen, Ungaran Timur, Semarang
Sejarah
Pada zaman dahulu, Sunan Kalijaga melakukan perjalanan ke arah selatan dari Demak Bintoro. Dia berangkat pagi-pagi keluar masuk hutan dan menyusuri desa-desa dengan berjalan kaki. Menjelang petang, sampai di sebuah dukuh kecil yang berada di lereng perbukitan. Di tempat itu, dia memutuskan menginap. Baru pagi harinya, dia melanjutkan perjalanan ke Ungaran. Beberapa hari kemudian, pulang ke Demak Bintoro. Seperti saat berangkat, dia memulai perjalanan pagi selepas subuh dengan berjalan kaki. Namun lagi-lagi saat sampai di dukuh itu, hari telah petang menjelang malam. Karena itu, Kanjeng Sunan sekali lagi harus menginap. Setelah mengalami hal itu, dia pun berujar. ”Besok rejaning zaman, dukuh iki tak jenengke Kawengen. Amarga ingsun tansah kewengen yen tumekan kene”. (Kelak kemudian hari, dukuh ini saya namakan Kawengen. Sebab, saya selalu kemalaman jika sampai di sini).” Menuruti ujaran orang suci tersebut, dukuh kecil di lereng bukit itu akhirnya dinamai Kawengen yang secara etimologis berarti kemalaman. DusunDesa Kawengen memiliki 5 dusun, sebagai berikut :
Pranala luar
|