Kapal penjelajah kelas Kirov juga dilengkapi sistem pertahanan udara dan Sistem Pertahanan Bawah Laut (Sub-Marine). Untuk sistem pertahanan udara, kapal penjelajah kelas Kirov menggunakan sistem rudal. Rudal adalah suatu senjata yang dikendalikan atau peluru kendali.[6] Rudal yang digunakan adalah rudal permukaan jarak jauh jenis S-300F dan S-300FM. Rudal ini mampu terbang dengan kecepatan hipersonik dan meluncur sejauh 161 km dari titik peluncurannya. Kapal Admiral Ushakov juga dilengkapi dengan meriam ganda AK-130 yang menghadap ke landasan helikopter.
Selain itu Admiral Ushakov juga dilengkapi meriam jenis 130 mm dengan dua laras yang memiliki akurasi efektif kurang lebih 16 km. Meriam kembar AK-130 akan dipandu dengan radar, optik atau dukungan elektronik lainnya dan juga dapat difungsikan untuk peran anti-pesawat. Menaranya sendiri dikendalikan dengan menggunakan remot. Selain memiliki sistem pertahanan udara, kapal penjelajah Soviet Kirov atau Admiral Ushakov juga memiliki sistem pertahanan bawah laut.
Kapal ini dilengkapi dengan kemampuan anti-kapal selam yang mematikan, sebuah dek helikopter di buritan Kirov mengoperasikan helikopter anti kapal selam Ka-25/27. Kirov sebenarnya bisa saja mengangkut sekaligus lima buah helikopter namun sering kali hanya 3 helikopter yang dibawa dengan alasan tertentu. Helikopter-helikopter ini dipersenjatai dengan torpedo dengan data penargetan kapal selam yang sangat akurat. Kapal Kirov juga mampu membawa 10 tabung yang mampu meluncurkan roket torpedo SS-N-16 "Stallion". Pada dasarnya roket ini adalah roket yang mampu terbang sejauh 80 km, yang mampu menjatuhkan torpedo tepat di atas kapal selam musuh. Yang terakhir, ada tiga peluncur roket anti kapal selam (RBU-1000 dan RBU-12000) yang masing-masing mengemas empat dan lima lusin roket jarak pendek anti kapal selam.
Sejarah
Awalnya dibangun untuk Angkatan Laut Soviet, kelas ini dinamai atas nama kapal pertama dari empat kapal yang dibangun, Admiral Ushakov, bernama Kirov hingga 1992. Rencana awal Soviet meminta pembangunan lima kapal kelas ini. Kapal kelima direncanakan untuk dinamai Admiral Flota Sovetskogo Soyuza Kuznetsov, yang juga disebut sebagai Dzerzhinsky.[7] Nama itu kemudian diubah menjadi Oktyabrskaya Revolutsiya (Revolusi Oktober),[8] dan kemudian hanya Kuznetsov,[9] tetapi pada tanggal 4 Oktober 1990, rencana untuk pembangunan kapal kelima ditinggalkan.[7]
Kapal utama dari kelas ini, Kirov (berganti nama menjadi Admiral Ushakov pada tahun 1992), diletakkan pada bulan Juni 1973 di Galangan Kapal Baltiysky, Leningrad, diluncurkan pada 27 Desember 1977 dan ditugaskan pada 30 Desember 1980. Ketika kapal ini muncul untuk pertama kalinya pada tahun 1981, pengamat NATO memanggilnya BALCOM I (Baltic Combatant I).
Pada tahun 1983, sebuah kapal komando dan kendali, SSV-33 Ural diluncurkan meskipun kapal tersebut baru akan secara resmi ditugaskan pada tahun 1989. Ural menggunakan desain lambung dasar kapal kelas Kirov, tetapi dengan struktur atas yang dimodifikasi, persenjataan yang berbeda, dan dimaksudkan untuk peran yang berbeda di dalam Angkatan Laut Soviet. Ural dinonaktifkan dan diletakkan pada tahun 2001, karena biaya operasional yang tinggi, dan dijadwalkan akan dibatalkan pada tahun 2017.
Pembangunan kapal keempat, Yuri Andropov, mengalami banyak penundaan, konstruksinya dimulai pada tahun 1986 tetapi tidak ditugaskan sampai tahun 1998. Yuri diganti namanya menjadi Pyotr Velikiy (dari nama Pyotr yang Agung) pada tahun 1992.[10]Pyotr Velikiy saat ini bertugas sebagai andalan Armada Utara Rusia.
Pada tanggal 23 Maret 2004, bahasa Inggris pers melaporkan Komandan Staf Angkatan Laut Rusia, Armada Laksamana Vladimir Kuroedov mengatakan reaktor Pyotr Veliky dalam kondisi yang sangat buruk dan bisa meledak 'setiap saat', sebuah pernyataan yang mungkin telah hasil politik internal di dalam Angkatan Laut Rusia.[11] Kapal tersebut dikirim ke pelabuhan selama satu bulan, dan kru kehilangan sepertiga dari gaji mereka.
Saat ini, hanya Pyotr Velikiy yang tetap beroperasi. Modernisasi Admiral Nakhimov sedang berlangsung (percobaan akan dimulai pada tahun 2020),[12] dengan modernisasi Pyotr Velikiy untuk segera mengikuti dan berlangsung selama sekitar tiga tahun.[13]
Penghancuran
Angkatan Laut Rusia memutuskan untuk menghancurkan dua kapal nuklir legendaris kelas Kirov milik mereka.[14] Alasannya, tak ada biaya untuk mempertahankan dan memperbaiki kapal penjelajah tempur yang sudah cukup lama duduk di pelabuhan tersebut. Dua kapal penjelajah tempur tersebut adalah Admiral Ushakov dan Admiral Lazarev. Ini adalah dua dari empat kelas Kirov yang dibangun Uni Soviet . Dua yang lain adalah Admiral Nakhimov dan Pyotr Velikiy. Pyotr Veliky saat ini masih menjadi unggulan Armada Utara Rusia. Sementara Admiral Nakhimov saat ini sedang menjalani peningkatan dan akan kembali ke laut pada tahun 2021. Kelas Kirov menjadi salah satu simbol Perang Dingin. Kapal yang dibangun era Soviet menjadi satu-satunya kapal penjelajah dengan tenaga nuklir dan harus diakui sangat sulit untuk menandingi kapal tersebut. Kapal ini melewati sejarah panjang yang juga cukup rumit. Pada tahun 1970, Angkatan Laut Soviet melakukan ekspansi besar-besaran untuk melawan kekuatan Angkatan Laut AS dan NATO. Kapal tempur berbagai tonase dibangun. Salah satu kebutuhan mendesak adalah untuk membangun pengganti dari kapal penjelajah kelas Sverdlov, yang memiliki sedikit manfaat karena hanya menggunakan senjata 6 inci sebagai persenjataan utama mereka. Kapal ini merupakan turunan dari desain Italia era Perang Dunia II tetapi masih memegang peran yang sangat penting. Mereka menjadi kapal komando dan kontrol utama angkatan laut Soviet.