Kalimojosari, Doro, Pekalongan
Asal usulSebelum menjadi sebuah desa, Kalimojosari adalah hutan belantara, orang mengatakan alas gung liwang-liwung, sementara pusat kotanya ada didaerah atas seperti Rogeselo, Petungkriyono, dan Lebakbarang. Hal ini dibuktikan dengan penemuan beberapa situs sejarah di situ. Kisah ini berawal dari pesta pernikahan putri raja di pusat kota. Raja memerintahkan kepada Adipati untuk mencari bunga sebanyak-banyaknya. Tersiar kabar bahwa didaerah utara ada hutan bunga. Namun untuk mencapai tempat tersebut tidaklah mudah, harus melewati sungai besar dan hutan belantara. Adipati bersama para prajurit harus menghadapi ikan-ikan yang ganas, orang menyebutnya ikan keting, Setelah berhasil melewati sungai tersebut, Sang Adipati beristirahat di seberang sungai kemudian memberi nama tempat itu Kaliketing. Semakin ke utara mereka menemukan Hutan Mojo, di sekelilingnya banyak buah mojo yang berjatuhan dan membatu, oleh karena itu daerah tersebut disebut mojokarang. Setelah melewati hutan mojo, barulah adipati bersama prajuritnya tiba di tempat tujuan. Mereka benar-benar terpesona melihat hamparan bunga yang sangat luas, maka tempat itu diberi nama Wonosari yang artinya hutan bunga.[1] GeografiBatas wilayah
EkonomiKonveksi jeans dan pakaian jadi sangat menjamur disini, terutama didaerah Wonosari Gede, Wonosari Cilik, Pejaten dan Mojokarang Kulon merupakan sentra produksi Pakaian celana jeans, serta tekstil lainnya. Hasil produksi daerah Wonosari Gede saat ini banyak dijual ke Pasar Klewer dan Tanah Abang. Selain penghasil Pakaian Jeans, penduduk Desa Kalimojosari sebagian adalah petani dan pedagang. Selain didaerah Wonosari Gede, Wonosari Cilik, Pejaten dan Mojokarang Kulon didaerah Kaliketing juga terdapat sentra pembuatan makanan kecil seperti rengginang, keripik tahu, keripik pisang dll. Pendidikan
Referensi
Pranala luar
|