Kajen (kota)
Kajen (bahasa Jawa: ꧋ꦏꦗꦺꦤ꧀, translit. Kajèn) adalah ibu kota Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia. Kota Kajen menjadi wilayah aglomerasi yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, perekonomian dan pendidikan di Kabupaten Pekalongan. Sebelumnya pusat pemerintahan Kabupaten Pekalongan berada di Kota Pekalongan yang karena pemekaran daerah sekarang menjadi kota otonom.[2] Kota Kajen berdiri dan diresmikan sejak tanggal 25 Agustus 2001 menggantikan ibu kota Kabupaten Pekalongan yang kini menjadi bagian wilayah Kota Pekalongan. Sehingga, tiap tanggal 25 Agustus diperingati oleh masyarakat Kabupaten Pekalongan sebagai hari jadi Kota Kajen. Meskipun begitu, sebenarnya Kota Kajen sudah ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Pekalongan pada 13 November 1986 melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 1986 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dari wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan ke Kota Kajen di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan. SejarahPemindahan dan peresmian ibu kota Kabupaten Pekalongan yang sebelumnya berada di Jalan Nusantara No. 1 Alun-alun Kota Pekalongan menuju ke Kota Kajen persisnya dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2001. Tentu, hari, bulan, dan tahun keramat tersebut benar-benar telah menjadi pahatan sejarah penting bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan. Pada saat itulah sebelas tahun silam roda pemerintahan Kabupaten Pekalongan mengawali nuansa baru dalam pelayanan birokrasinya.[3] Dari Pendopo Alun-alun Kota Pekalongan yang dibangun pada zaman Kerajaan Mataram Islam saat pemerintahan Raden Adipati Notodirdjo (1879-1920), itu denyut kinerja jajaran birokrasi dan jajaran instansi terkait di-boyong ke Kota Kajen. Prosesi pemindahan ibu kota tersebut, bersamaan dengan pelantikan bupati dan wakil bupati Kabupaten Pekalongan periode 2001-2006 terpilih, yaitu Drs. H. Amat Antono M.Si dan Dra. Hj. Siti Qomariyah M.A.[3] Dipilihnya tanggal 25 Agustus 2001 sebagai hari jadi Kota Kajen, memang sangat tertaut dengan sejarah penetapan hari jadi Kabupaten Pekalongan yang jatuh pada 25 Agustus 1622 atau 12 Rabiul Awal 1042 Hijriyah. Pada abad ke-17, pemerintahan Kabupaten Pekalongan dipangku oleh Raden Adipati Notodirjo, pembangunan Pendopo Kabupaten Pekalongan mulai dibangun kembali. Dan, pendopo itu sekaligus difungsikan sebagai kediaman resmi atau rumah dinas bupati. Di kompleks pendopo itu pula dijadikan sebagai paseban atau sebagai tempat aktivitas para pejabat kabupaten. Kini Pendopo Alun-alun Pekalongan tersebut masuk dalam wilayah administratif Kota Pekalongan.[3] Walau jarak antara ibu kota lama di Alun Alun Kota Pekalongan dengan Kota Kajen sekitar 28 kilometer, namun proses pemindahan ibu kota baru ke Kota Kajen tetap diikuti oleh ribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat, turut semangat melaksanakan arak-arakan boyongan ke Kota Kajen. Mereka melakukan konvoi untuk mengarak bupati, wakil bupati, dan para pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan lainnya dalam prosesi boyongan ibu kota dari Alun Alun Kota Pekalongan ke Kota Kajen.[3] Kala itu, tanggal 25 Agustus 2001 adalah delapan hari setelah peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2001. Saat itu pula, bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Pekalongan ke-379. Maka tak pelak, iring-iringan masa dari para ulama, para tokoh masyarakat, pemuda, dan para pelajar yang menggunakan kendaraan dokar, becak, dan sepeda itu juga disambut penuh kegembiraan oleh masyarakat yang berdiri memanjang dari jalur pawai, mulai Alun-alun Kota Pekalongan menuju ke Kota Kajen, melampiaskan kegembiraannya menyambut hari bersejarah tersebut. Prosesi arak-arakan boyongan ibu kota tersebut dipimpin langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan terpilih pada saat itu.[3] GeografiKajen terletak di tengah ke arah utara provinsi Jawa Tengah. Kota ini berjarak sekitar 24 kilometer ke arah barat daya Kota Pekalongan. Dengan letak geografisnya adalah 7°2′4.31″S 109°34′35.76″E / 7.0345306°S 109.5766000°E. Batas wilayahBatas wilayah administratif Kota Kajen yaitu:
Iklim dan cuacaKajen merupakan daerah beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan sedang dari bulan Juni sampai September dan hujan lebat sampai sangat deras dari bulan Oktober sampai Mei.
Pembagian administratifKota Kajen sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 1986 Pasal 1 Ayat 2 berlokasi di wilayah Kecamatan Kajen.[2] Sebagai ibu kota di bawah pemerintah Kabupaten Pekalongan, secara administratif Kajen terbagi menjadi 1 kecamatan dengan 1 kelurahan dan 24 desa sebagai berikut:
Alun-alunAlun-alun Kajen, penduduk kota Kajen sering menghabiskan waktu luang mereka di Alun-alun Kajen yang teduh dan menjadi tempat umum bagi anak-anak untuk bermain. Penjual di Alun-alun Kajen menjual mainan anak-anak dan makanan lokal di sekitar alun-alun. Di satu sisi selatan terdapat Rumah Dinas Bupati Pekalongan dan di sisi utara adalah Kantor Dinas Bupati Pekalongan dan DPRD Kabupaten Pekalongan. Di sisi barat alun-alun adalah Masjid Al-Muhtaram Kajen dan di sisi timur alun-alun adalah Polres Kabupaten Pekalongan. PendidikanPerguruan Tinggi
Sekolah Menengah Atas
Sekolah Menengah Kejuruan
Sekolah Menengah Pertama
MediaSurat kabarSurat kabar yang beredar di Kota Kajen adalah Radar Kajen. TelevisiMasyarakat di Kota Kajen dapat menikmati beberapa stasiun televisi, terdiri dari TV lokal dan nasional. RadioStasiun radio yang ada di Kajen diantaranya adalah Radio KFM, Radio Kota Santri (RKS FM), MS Pekalongan FM, Rasika FM dan Wow FM. Referensi
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kajen (Indonesia). |