Kaisar Austria (Jerman : Kaiser von Österreich) adalah penguasa Kekaisaran Austria dan kemudian Kekaisaran Austria-Hungaria. Gelar dan jabatan kekaisaran turun temurun diproklamasikan pada 1804 oleh Kaisar Romawi Suci Franz II, anggota wangsa Habsburg-Lorraine dan terus dipegang ahli warisnya sampai Karl I melepaskan kekuasaan pada tahun 1918.
Kaisar mempertahankan gelar Adipati Utama Austria. Para istri kaisar memegang gelar permaisuri, sementara anggota keluarga lainnya mempertahankan gelar archduke atau archduchess.
Sejarah
Penguasa Austria dari dinasti Habsburg, telah terpilih menjadi Kaisar Romawi Suci sejak 1438 (kecuali dari 1740 hingga 1745) dan sebagian besar tinggal di Wina, sampai Kekaisaran Romawi Suci dibubarkan tahun 1804, penerusnya Kekaisaran Austria. Dengan demikian istilah "Kaisar Austria" mengacu pada Penguasa Austria setelah 1804. Dalam menghadapi agresi oleh Napoleon I, yang telah memproklamirkan dirinya sebagai "Kaisar Prancis". Franz II mengkhawatirkan masa depan Kekaisaran Romawi Suci dan berharap untuk mempertahankan status Kekaisaran dan keluarganya apabila suatu saat Kekaisaran Romawi Suci harus dibubarkan. Karena itu, pada 11 Agustus 1804 ia menciptakan gelar baru "Kaisar Austria" untuk dirinya sendiri dan penggantinya sebagai kepala Wangsa Habsburg-Lorraine. Selama dua tahun, Franz II memakai dua gelar kekaisaran : Kaisar Romawi Suci Franz II dan Kaisar Franz I dari Austria.[1]
Pada 1805, pasukan pimpinan Austria menderita kekalahan memalukan dalam Pertempuran Austerlitz dan Napoleon yang menang kemudian membongkar Reich lama (yang saat itu hanya konfederasi yang sudah tidak berdaya) dengan mendorong ataupun menekan beberapa pangeran Jerman untuk mendirikan Konfederasi Rhine secara terpisah dengan negeri induk mereka. Hal ini menyebabkan Kaisar Fraz II / I pada 6 Agustus 1806 mendeklarasikan Kekaisaran Romawi Suci untuk dibubarkan dan meletakkan Mahkota Kekaisaran yang telah ada pada paruh kedua abad ke-10.
Sejak 1806 dan seterusnya, Franz hanya Kaisar Austria. Penerus-penerusnya Ferdinand I, Franz Joseph I dan Karl I menjadi Kaisar hingga Kekaisaran pecah pada tahun 1918. Simbol Kaisar Austria adalah mahkota pribadi dinasti yang berasal dari Rudolf II (memerintah 1576–1612), (disebut Rudolfinische Hauskrone oleh para ahli), yang harus menyampaikan martabat dan mitos Habsburg.[2]
Gelar Kaisar
Kaisar Austria memiliki banyak titel dan klaim yang mencerminkan luasnya wilayah geografis dan negeri taklukan yang diperintah oleh Habsburg Austria. Gelar Kaisar Austria telah diubah beberapa kali, versi yang lebih pendek direkomendasikan untuk dokumen resmi dan perjanjian internasional : "Kaisar Austria, Raja Bohemia dll. Dan Raja Apostolik Hungaria", "Kaisar Austria dan Raja Apostolik Hungaria", "Yang Mulia Kaisar dan Raja" dan "Yang Mulia Kaisar dan Kerajaan Apostolik".
Berikut daftar lengkap gelar (setelah hilangnya Lombardia pada tahun 1859 dan Venesia pada tahun 1866) :
Kaisar Austria,
Raja Apostolik Hungaria ,
Raja Bohemia, Dalmasia, Kroasia, Slavonia, Galisia, Lodomeria , dan Illiria ,
Raja Yerusalem (Klaim)
Adipati Utama Austria,
Adipati Agung Toscana dan Kraków,
Adipati Lorraine, Salzburg, Styria, Kärnten, Krain dan Bukovina ,
Pangeran Agung Transylvania,
Markgraf dari Moravia,
Adipati Silesia Hulu dan Hilir, Modena, Parma, Piacenza dan Guastalla, Auschwitz dan Zator, Teschen, Friuli, Ragusa dan Zara,
Pangeran Grafschaft dari Habsburg dan Tirol, dari Kyburg, Gorizia dan Gradisca ,
Pangeran dari Trento dan Brixen,
Markgraf dari Lusatia Atas dan Bawah dan di Istria,
Pangeran Hohenems, Feldkirch, Bregenz, Sonnenberg, dan sebagainya,
Penguasa Trieste, Kotor dan Windic Mark,
Voivode Agung dari Voivode Serbia, dan sebagainya,
Pemegang penuh Ordo Bulu Emas.
Daftar Kaisar Austria
Garis waktu
Legenda:
Lihat pula
Referensi
- ^ Bucur, Maria. (2000). Staging the Past : the Politics of Commemoration in Habsburg Central Europe, 1848 to the Present. Wingfield, Nancy M. (Nancy Meriwether). Ashland: Purdue University Press. ISBN 978-1-55753-161-2. OCLC 940510632.
- ^ Das 18. Jahrhundert. Berlin, Boston: De Gruyter. 2017-12-18. hlm. 291–302. ISBN 978-3-11-034871-2.