KAL Weling 1.7.15 (sebelumnya bernama KRI Weling-822) adalah sebuah kapal patroli cepat kelas Viper milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dalam jajaran Komando Armada II. Kapal ini dibuat dalam negeri oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Perang TNI AL Mentigi, Bintan. Nama "Weling" diambil dari nama ular weling (Bungarus candidus).
Spesifikasi
Kapal berbahan fiberglass[1] ini memiliki spesifikasi panjang 40 meter, lebar 7,3 meter, dan bobot mati 100 ton. Selain dibekali dengan daya mesin penggerak 3.805 kilowatt, kapal dapat menampung 35 ton bahan bakar dengan daya tahan empat hari. Kecepatan maksimum kapal adalah 29 knot (53 km/jam) dengan kecepatan jelajah 26 knot (48 km/jam).[2][3] Kapal ini juga dilengkapi senjata mitralyur berkaliber 25 dan 12,7 mm buatan Rusia,[4] serta ruang pusat informasi tempur, ruang komunikasi, dan gudang amunisi.[4]
Sejarah
Dibangun sesuai Surat Keputusan Nomor Skep/20/I/2006,[3] kapal ini diresmikan dan dikukuhkan oleh Panglima Marsekal TNI Djoko Suyanto di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, pada tanggal 19 Oktober 2006. Kapal ini diresmikan bersama dengan tiga kapal lain yaitu KRI Viper-820, KRI Piton-821, dan KRI Karang Tekok-982.[2] Pada tanggal 7 Desember 2015, KRI Weling-853 mengalami perubahan status menjadi KAL Weling, ditandai dengan penurunan panji "Ular-Ular Perang" dan lencana perang dalam upacara yang dipimpin oleh Komandan Lantamal VII Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Marinir Siswoyo Hari Santoso.[1] Bersama kapal lainnya, kapal ini dirancang untuk mampu melaksanakan peperangan anti-kapal permukaan, peperangan anti-udara, operasi patroli laut, dan operasi penyelamatan.
Misi-misi
Beberapa misi yang pernah dilakukan oleh KAL Weling:
Referensi
- ^ a b "KOMANDAN LANTAMAL VII PIMPIN UPACARA PENURUNAN BENDERA ULAR-ULAR PERANG DAN LENCANA PERANG KRI WELING-822 DI DERMAGA LANTAMAL VII". lantamal7-koarmada2.tnial.mil.id. Lantamal VII Tentara Nasional Indonesia. 7 Desember 2015. Diakses tanggal 30 Januari 2020.
- ^ a b "KEMAMPUAN TNI AL BERTAMBAH". tni.mil.id. Tentara Nasional Indonesia. 20 Oktober 2006. Diakses tanggal 30 Januari 2020.
- ^ a b "TIGA KAPAL BARU PERKUAT TNI AL". tni.mil.id. Tentara Nasional Indonesia. 24 Januari 2006. Diakses tanggal 30 Januari 2020.
- ^ a b "PANGLIMA TNI RESMIKAN EMPAT KAPAL PERANG BARU TNI AL". tni.mil.id. Tentara Nasional Indonesia. 19 Oktober 2006. Diakses tanggal 30 Januari 2020.
- ^ a b "KRI WLI-822 AMANKAN KAPAL MUAT KAYU". tni.mil.id. Tentara Nasional Indonesia. 9 Desember 2009. Diakses tanggal 30 Januari 2020.
- ^ "Sebanyak 5 Kapal Perang Siap Amankan UNAOC di Nusa Dua Bali". tni.mil.id. Tentara Nasional Indonesia. 29 Agustus 2014. Diakses tanggal 30 Januari 2020.
- ^ Rinaldo (27 Agustus 2014). Rinaldo, ed. "Bertolak ke Bali, SBY Jadi Pembicara Utama di Forum UNAOC". Liputan6.com. KapanLagi Youniverse. Diakses tanggal 30 Januari 2020.
- ^ Lestari, Sri (1 Mei 2015). Hardoko, Ervan, ed. "Dua KRI Kawal Kapal Perang AS yang Tiba di Bali". Kompas.com. Kompas Cyber Media. Diakses tanggal 30 Januari 2020.
- ^ "Dua Kapal Perang US Navy Kunjungi Pulau Dewata". tni.mil.id. Tentara Nasional Indonesia. 5 Mei 2015. Diakses tanggal 30 Januari 2020.
- ^ "Patroli Bakamla RI Amankan Kapal Dokumen Palsu". tni.mil.id. Tentara Nasional Indonesia. 27 November 2017. Diakses tanggal 30 Januari 2020.
- ^ Nong, Ryan (16 April 2019). Ahmad, Adiana, ed. "Distribusi Logistik ke Pulau Terluar, Lantamal VII Kerahkan Kapal Perang Weling". Tribunnews.com. Tribun Network. Diakses tanggal 30 Januari 2020.
- ^ Bere, Sigiranus Marutho (16 April 2017). Budi, Candra Setia, ed. "Kapal Perang Bantu Distribusikan Logistik Pemilu di Pulau Terluar NTT". Kompas.com. Kompas Cyber Media. Diakses tanggal 25 Januari 2020.
- ^ "Unsur Kapal Perang Angkatan Laut Milik Lantamal VII Di Jajaran Koarmada II Bantu Distribusi Logistik Pemilu 2019 Ke Pulau Terluar Di NTT". tni.mil.id. Tentara Nasional Indonesia. 18 April 2019. Diakses tanggal 30 Januari 2020.