Pemerintah pusat Tiongkok telah memprioritaskan untuk mengintegrasikan semua kota di pinggiran Teluk Bohai dan membantu perkembangan ekonomi di kawasan ini, termasuk membangun jaringan komunikasi canggih, jalan raya yang lebih baik, meningkatkan pendidikan dan sumber daya ilmiah serta memanfaatkan sumber daya alam di Lingkar Ekonomi Bohai.[8] Pada 2016, Pemerintah Pusat menyetujui rencana US$.36 miliar untuk menghubungkan berbagai kota yang membentuk megalopolis ini dengan kereta api guna mengurangi waktu tempuh perjalanan dan untuk mengintegrasikannya dengan lebih baik. Rencana ini mencakup pembangunan sembilan rel kereta sepanjang 1.100 km yang rencananya selesai pada 2020.[4] Tujuan jangka panjangnya adalah menciptakan wilayah komuter satu jam, 24 jalur kereta antarkota tambahan direncanakan telah rampung dibangun sebelum 2050.[9]
Dalam beberapa dekade terakhir, endapan minyak bumi dan gas alam telah ditemukan di pantai Jingjinji di wilayah laut Bohai.
Kota terbesar ketiga Republik Rakyat Tiongkok dari segi populasi urban. Secara administratif merupakan munisipalitas yang melapor langsung ke pemerintah pusat. Kawasan perkotaannya adalah yang terbesar ketiga di Tiongkok setelah Beijing dan Shanghai.
Baoding merupakan kota terbesar ketiga di provinsiHebei setelah Shijiazhuang dan Tangshan. Kota ini terletak di pusat Segitiga Ekonomi Beijing-Tianjin-Shijiazhuang dengan koneksi transportasi yang baik dan jarak tempuh komuter ke kota-kota besar utama terdekat. Kawasan Baru Xiong'an diproyeksikan untuk menjadi metropolis modern berteknologi tinggi, ramah lingkungan dan berfungsi sebagai pusat terbaru untuk beberapa departemen administrasi. Pangkalan logistik Tiongkok utara berada dalam lingkar kota Baoding.[10]
Tangshan merupakan sebuah kota pesisir di sepanjang Teluk Bohai yang bertetangga dengan Tianjin dan kota terbesar kedua di provinsi Hebei setelah Shijiazhuang. Tangshan pernah dilanda gempa bumi pada 1976.