Sebagai balas jasa atas peran Rusia dalam Intervensi Tiga Negara, pada tahun 1896, Li Hongzhang dari Dinasti Qing berdasarkan Perjanjian Rahasia Tiongkok-Rusia (Perjanjian Li-Lobanov) memberi hak pembangunan jalan kereta api Chita ke Manchuria Timur kepada Rusia. Perseroan Terbatas Kereta Api Tiongkok Timur didirikan tahun berikutnya dengan dukungan dana dari Bank Rusia-Tiongkok.
Dua tahun setelah Perjanjian Konsesi Lushun Dalian, Rusia pada bulan Maret 1898 mendapat hak untuk membangun jalan kereta api dari Harbin hingga Dalian. Percabangan jalan kereta api antara Harbin dan Dalian disebut Jalur KA Manchuria Selatan yang merupakan jalur ke selatan bagi jalur kereta api Tiongkok Timur. Di sebelah barat, Rusia membangun jalur KA Baikal yang panjangnya 355 km (selesai tahun 1901) agar jalur kereta api Tiongkok Timur menyambung dengan jalan KA Trans Siberia. Di sebelah timur, Rusia membangun jalur KA Ussuri sepanjang 97 km dari Grodekovo hingga Nikolsk-Ussuriski (selesai tahun 1903). Selanjutnya, Rusia membangun jalur KA Manchuria Selatan sepanjang 722 km, dan selesai bulan Januari 1903. Setelah selesainya jalan KA sepanjang 10 km antara Suifenhe dan Grodekovo, Jalur kereta api Trans Siberia seluruhnya tersambung pada bulan Juli 1903. Setengah tahun kemudian, pecah Perang Rusia-Jepang yang berakhir dengan kekalahan pihak Rusia.
Pada tahun 1905, sesuai isi Perjanjian Portsmouth, bagian selatan jalur KA Manchuria Selatan yang bermula dari Changchun diserahkan Rusia kepada Jepang. Pada tahun 1906, Jepang mendirikan perusahaan Perusahaan Kereta Api Manchuria Selatan (Minami Manshū Tetsudō, disingkat Mantetsu) untuk mengelola jalur KA Manchuria Selatan. Selain mengelola transportasi kereta api, perusahaan KA Manchuria Selatan juga mengelola pelabuhan, perkapalan, pertanian, pertambangan, dan pembangunan perkotaan di sekeliling jalur kereta api.
Jalur KA Tiongkok Timur menjadi milik Uni Soviet setelah runtuhnya Kekaisaran Rusia pada tahun 1918. Setelah disetujuinya Perjanjian Peking pada bulan Mei 1924 tentang pemulihan hubungan diplomatik Tiongkok-Soviet, hak penguasaan jalur KA Tiongkok Timur secara resmi menjadi milik Uni Soviet dengan dewan direktur dari Tiongkok dan Soviet. Tidak puas dengan isi Perjanjian Peking, tiga provinsi timur laut (Dongsansheng) di bawah pemerintahan Zhang Zuolin pada bulan September 1924 menandatangani perjanjian sendiri dengan Uni Soviet. Setelah menuduh pihak Uni Soviet melanggar isi perjanjian, pada tahun 1929, Zhang Xueliang berusaha mengambil alih jalur KA Tiongkok Timur secara paksa dari pihak Uni Soviet. Namun pihak Tiongkok menderita kekalahan setelah diserang pihak Uni Soviet, dan tidak memiliki pilihan lagi kecuali menyerahkan kembali konsesi dan membayar kompensasi (Konflik Sino-Soviet 1929).
Insiden Mukden terjadi pada 18 September1931, dan tahun berikutnya (1932)berdiri negara boneka Jepang bernama Manchukuo. Pengelolaan jalur KA Tiongkok Timur ditangani bersama oleh Manchukuo dan Uni Soviet, dan perusahaannya berganti nama menjadi Perusahaan Kereta Api Manchuria Utara. Uni Soviet bermaksud menghindari persengketaan dengan Jepang sehingga jalur kereta api Manchuria Utara ditawarkannya kepada pihak Jepang. Namun, negosiasi tidak kunjung selesai karena kedua belah pihak terbentur masalah harga. Baru pada bulan Maret 1935, Uni Soviet setuju menjual semua jalur KA Manchuria Utara (Tiongkok Timur) kepada Manchukuo, dan menarik kehadiran Uni Soviet dari Manchukuo. Setelah jalur KA Manchuria Utara seluruhnya menjadi milik negara Manchukuo, pengelolaannya diserahkan kepada Perusahaan Kereta Api Manchuria. Lebar sepur 1520 mm yang dibangun Rusia hingga tahun 1937 diubah menjadi lebar sepur standar (1435 mm) seperti lebar sepur pada jalan KA Manchuria Selatan.
Pada bulan Agustus 1945, Uni Soviet melakukan invasi ke Manchuria. Jalur KA Manchuria Utara dan Perusahaan Kereta Api Manchuria Selatan direbut, dan diganti namanya menjadi Perusahaan Kereta Api Changchun. Masih pada bulan yang sama, Uni Soviet menandatangani Perjanjian Persekutuan dan Persahabatan Tiongkok-Soviet dengan pemerintahan Chiang Kai-shek, termasuk di dalamnya persetujuan pengelolaan bersama jalur KA Tiongkok Timur selama 30 tahun. Setelah Tiongkok dikuasai Partai Komunis pada tahun 1949, perjanjian Sino-Soviet tahun 1945 diperbarui menjadi Perjanjian Persahabatan Sino-Soviet. Pada 31 Desember1952, Uni Soviet mengembalikan semua jalur kereta api kepada RRT.
Daftar pustaka
Furukawa Mantarō. (2002) Kindaishi Nihon to Asia. vol.1, Tokyo: Fujinnotomosha. ISBN 4-8292-0440-0