Ia dikenal sebagai bupati pada masa perjuangan, di mana pada saat itu, keadaan negara Indonesia yang baru merdeka belum stabil dan muncul golongan yang kooperatif (pro Belanda) serta golongan yang non kooperatif (pro Republik), sehingga pemerintah pusat harus selektif dalam menentukan siapa yang layak menjadi pemimpin di daerah. Istadjab sendiri berasal dari golongan non-kooperatif sehingga ia ditunjuk untuk posisi ini. Sebagai bupati pada masa perjuangan, ia membuka rumah dinasnya yang terletak di sebelah selatan Ringin Contong, Jombang) untuk keperluan para pejuang.
Wali Kota Surabaya
Setelah 6 tahun menjabat sebagai bupati Jombang, seperti bupati sebelumnya Moestadjab Soemowidagdo, ia dipercaya menjabat sebagai wali kota Surabaya. Posisinya sebagai bupati digantikan oleh M. Soebijakto.