Raden Moestadjab Soemowidagdo (EYD: Mustajab Sumowidagdo) adalah Wali Kota Surabaya yang menjabat pada periode 1952-1956. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Bupati Jombang yang menjabat pada periode yang cukup singkat, yakni dari tahun 1949 hingga 1950.
Kiprah politik
Bupati Jombang
Moestadjab pernah menjabat sebagai Bupati Jombang dalam kurun waktu yang singkat, yakni antara 1949-1950. Ia dikenal sebagai bupati pada masa perjuangan. Pada masa pemerintahannya, gerakan-gerakan perjuangan seperti Laskar Hizbullah, Kompi Wanara pimpinan mantan Menteri KehutananSoedjarwo dan Batalyon Merak pimpinan mantan Gubernur Jawa TimurSoenandar Prijosoedarmo pernah bermarkas di Jombang. Moestadjab dikenal sebagai seseorang yang gagah perkasa, hingga penulis Suparto Brata menggambarkannya sebagai seseorang yang gagahnya menyerupai tokoh Bima (Werkudara).[1]
Wali Kota Surabaya
Moestadjab pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dalam kurun waktu 4 tahun, yakni antara 1952-1956. Saat menjadi wali kota ia menjadi Ketua Panitia Pembangunan Tugu Pahlawan yang menjadi tugu peringatan bagi peristiwa 10 November di Surabaya dan saat ini menjadi ikon kota. Pada masa pemerintahan Moestadjab Soemowidagdo sebagai wali kota, secara bertahap pembangunan Surabaya kembali ditata dan dimulai lagi. Sebab, sejak wali kota Radjamin Nasution, hingga Doel Arnowo, pemerintahan kota lebih terfokus kepada perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Salah satu hal yang dicatat sebagai prestasi Moestadjab Soemowidagdo adalah membawa administrasi pemerintah kota menjadi lebih profesional terutama di bidang perumahan dan pelayanan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu.
Peninggalan
Namanya diabadikan menjadi nama jalan (Jalan Wali Kota Mustajab) di Surabaya. Jalan ini membentang di depan Balai Kota Surabaya.