Ishaq bin Muslim bin Rabi'ah bin Ashim al-Uqaili (bahasa Arab: إسحاق بن مسلم بن ربيعة بن عاصم العقيلي) adalah seorang jenderal dan gubernur Kekhalifahan Umayyah di wilayah Arminiya (Transkaukasia), dan pendukung dekat khalifah Umayyah terakhir, Marwan bin Muhammad. Menyusul kekalahan Marwan oleh Revolusi Abbasiyah, Ishaq pada awalnya memberontak tapi akhirnya memilih berdamai dengan Abbasiyah.
Silsilah
Silsilahnya adalah Ishaq bin Muslim bin Rabi'ah bin Ashim bin Hazn bin Amir bin Auf bin Uqail bin Ka'ab bin Rabi'ah bin Amir bin Sha'sha'ah bin Muawiyah bin Bakr bin Hawazin. Kunyahnya adalah Abu Shafwan al-Uqaili.[1]
Ibnu Qutaibah menyebutkan bahwa Ishaq memiliki saudara yang bernama Bakkar, Abdul Aziz, Al-Harits dan Abdullah yang merupakan pemuka kabilah yang mulia.[2]
Asal-usul
Kakek Ishaq, Rabi'ah bin Ashim, adalah seorang anggota pasukan Bashrah yang bertempur dan terbunuh dalam Pertempuran Jamal pada tahun 656, setelah itu keluarganya pindah ke Al-Jazirah. Muslim bin Rabi'ah ayah Ishaq berperang bersama pemimpin Qais, Zufar bin al-Harits al-Kilabi, selama pemberontakannya melawan Bani Umayyah dari kota Qarqisiya pada 684–691. Ketika pertikaian Qais dengan suku Taghlib pro-Umayyah pecah pada tahun 689, Muslim berperan dengan menyerang suku Taghlib hingga mereka melarikan diri dari dekat Mosul lalu dikalahkan oleh Zufar ketika mereka mencapai Sungai Tigris.
Karier militer
Bersama saudara laki-lakinya, Abdul Malik dan Isa, Ishaq adalah salah satu jenderal Marwan bin Muhammad (disebut Marwan II) dalam perang melawan Khazar selama masa jabatannya sebagai gubernur Arminiya dan Azerbaijan. Pada tahun 738 ia mengalahkan pangeran Kaukasia Tuman Shah dan merebut bentengnya. Pada tahun 743/744, ia diangkat sebagai jenderal kota Derbent (Bab al-Abwab) dan gubernur gabungan provinsi Arminiya dan Azerbaijan, dan ia menemani Marwan pada tahun 745/746 dalam pertempuran di Al-Jazirah, selama Fitnah Ketiga. Ia kemudian kembali menjadi gubernur di Arminiya, yang tampaknya tetap ia pertahankan hingga berakhirnya Kekhalifahan Umayyah pada tahun 749/750.
Pada saat itu, setelah kekalahan Marwan di tangan pasukan Revolusi Abbasiyah, ia mengumpulkan sisa-sisa pasukan Bani Umayyah dan menggalang pendukung Marwan di Arminiya dan Al-Jazirah (daerah yang pernah menjadi basis kekuatan pribadi Marwan) serta memperkuat basisnya bersama dengan 60.000 orang di benteng Sumaysat sambil menunggu kemajuan Abbasiyah. Dalam peristiwa tersebut, penyelesaian yang dirundingkan antara Ishaq dan Abu Ja'far (disebut Al-Mansur) disepakati, dan banyak pemimpin pro-Umayyah kemudian diterima ke dalam jajaran Bani Abbasiyah. Dengan demikian Ishaq sendiri menjadi salah satu anggota dewan Al-Mansur yang paling berpengaruh, dan bahkan saudaranya Bakkar, yang ikut serta dalam pemberontakan Abdullah bin Ali melawan Al-Mansur pada tahun 754, diampuni lagi dan direhabilitasi, kemudian memerintah Arminiya di bawah Al-Mansur.
Referensi
Daftar pustaka