Hudaya Latuconsina
Hudaya Latuconsina (lahir 12 Juni 1957) adalah Ketua Yayasan Syekh Yusuf Tangerang, baik itu SMP Syekh Yusuf, SMA Syekh Yusuf, SMK Lab School Syekh Yusuf, dan Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS), Selain itu beliau juga dikenal sebagai politisi Partai Golkar.[1] KarierKariernya dimulai dari PNS sebagai guru SMAN 2 Tangerang (1985 – 1988) dan SMAN 3 Tangerang (1987 – 1994). Setelah mengabdi sembilan tahun, ia ditunjuk sebagai kepala sekolah di SMAN 7 Kota Tangerang, selama lima tahun, (1994 – 1999). Kemudian, ia melanjutkan pengabdiannya sebagai kepala sekolah SMAN 1 Kota Tangerang selama tiga tahun, sejak tahun (1999 – 2001). Sepertinya, dunia pendidikan telah menjadi bagian penting dari nafas kiprahnya. Dan pada tahun 1986, Hudaya menjadi dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang. Setelah mengabdi hampir 10 tahun sebagai dosen, ia kemudian ditunjuk sebagai dekan di Fakultas yang sama pada tagun 1997. Sejak 2007 hingga sekarang, namanya terpilih sebagai Ketua Umum Yayasan islam Syekh Yusuf.[2] Dari keterlibatan dan komitmennnya di dunia pendidikan, pada tahun 2001, ia ditunjuk sebagai Kepala Subdinas Pendidikan Provinsi Banten. Kemudian, pada tahun 2006, ditugaskan di Badan Diklat Provinsi Banten. Dan kini, Hudaya adalah Kepala Dinas Perindustriaan dan Perdagangan Provinsi Banten. Menyatunya pengalaman pendidikan formal dan pengembangan sdm di pemerintahan, membuat hudaya sering diminta menjadi tentor, trainer, dan fasilisator untuk para pegawai negeri sipil, pemuda dan kalangan pendidik, baik di dalam dan di luar Provinsi Banten. Konsentrasinya tertuju pada pengembangan kualitas SDM. Untuk komitmennya di bidang ini, Hudaya berkesempatan menimba banyak pengetahuan dan pengalaman dari berbagai negara, antara lain, Malaysia, China, Singapura, Vietnam, Thailand, Saudi Arabia, Hongkong dan beberapa negara di Eropa. Di tengah kesibukannya sebagai guru, dosen dan birokrat Hudaya tetap mengalokasikan waktu dan pikirannya untuk menulis dan kini dipercaya sebagai Ketua Dewan Pembina Asosiasi Guru Penulis Indonesia (AGUPENA).[3] Riwayat Pekerjaan
Riwayat Organisasi
Karya TulisBuku yang saat ini di tangan pembaca merupakan buku keempat.
KeluargaSejak kecil, suami dari Ratna Rostiati ini memang sudah punya ikatan tersendiri dengan peranan seorang guru dari ibundanya. Begitu lulus dari Sekolah Dasar di Sukabumi, Jawa Barat, ia melanjutkan di PGAN 6 tahun di Sukabumi, lalu dilanjutkan di IKIP Bandung, tamat tahun 1984. Tahun 2004 meraih gelar Master di Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia. Kini, ayah dari Fariz, Fachri, Fadillah, Falih ini, tengah menggiatkan berbagai gerakan terkait dengan ekonomi kreatifberbasis insan kreatif melalui lembaga pendidikan dan jaringan sosial kemasyarakatan di wilayah Banten, Jawa Barat, Jakarta, hingga Sumatera.[4] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia