Hubungan Ekuador dengan Tiongkok

Hubungan Ekuador dengan Tiongkok
Map indicating locations of China and Ecuador

Tiongkok

Ekuador

Hubungan Ekuador dengan Tiongkok mengacu pada hubungan luar negeri antara Ekuador dan Tiongkok. Hubungan antara kedua negara telah dimulai sejak dua abad lalu, pada awalnya terjadi migrasi buruh kasar dari Tiongkok seperti ke negara-negara Amerika Latin lainnya. Ekuador baru secara resmi memiliki hubungan diplomatik pada tahun 1980.

Meskipun pengaruh ekonomi Tiongkok tumbuh dengan cepat di seluruh Amerika Latin, mungkin hal ini paling jelas terlihat di Ekuador di mana Tiongkok menikmati hampir monopoli ekspor minyak mentah. Pengkritik Presiden Ekuador Rafael Correa mengatakan bahwa pengaruh Tiongkok sudah terlalu jauh dan mengancam kedaulatan nasional sementara hak-hak masyarakat adat dan keanekaragaman hayati bisa sangat dirugikan karena komitmen minyak mentah Ekuador kepada Tiongkok.

Hubungan historis

Imigrasi pada abad kesembilan belas

Seperti banyak negara Amerika Latin lainnya, kontak awal antara Ekuador dan Tiongkok terdiri dari aliran migran Tiongkok ke negara itu selama akhir abad kesembilan belas. Banyak dari para migran ini, yang terutama berasal dari provinsi Guangdong, melarikan diri dari perselisihan politik dan ekonomi yang telah membuat Tiongkok tidak stabil di masa itu. Meskipun orang-orang ini awalnya menuju Peru, komunitas Tionghoa mulai muncul di Provinsi Guayas, Ekuador sekitar tahun 1880. Para pendatang ini sering bekerja di bidang pertanian, perikanan, atau pertambangan, sementara beberapa memang memulai restoran dan bisnis, dan akhirnya berasimilasi dengan budaya Ekuador. Proses ini dibantu oleh organisasi sosial Ekuador seperti China Beneficence, yang secara efektif membantu para imigran Tiongkok dalam mencari pekerjaan dan memberikan dukungan sosial. Sisa-sisa organisasi ini masih ada untuk tujuan membantu warga Tionghoa dan menjalin hubungan bisnis antara para profesional Ekuador dan rekan-rekan Tiongkok mereka. Saat ini, komunitas Tionghoa-Ekuador agak kecil karena langkah-langkah asimilasi yang berhasil diambil oleh pemerintah Ekuador, dan terdiri dari sekitar 2.500 jiwa. Warga Ekuador keturunan Tionghoa yang terkenal termasuk Li Jian (pemain sepak bola, lahir tahun 1989) dan pengusaha Carlos Moncayo.

Hubungan pada abad ke-20

Meskipun hubungan diplomatik resmi antara Ekuador dan Republik Rakyat Tiongkok baru dibuka pada tahun 1980, para pemimpin Ekuador sudah menunjukkan daya tarik mereka terhadap Tiongkok pada akhir dasawarsa 1960-an. Pada masa ini, pemerintah Ekuador abstain ketika ada pemungutan suara mengenai resolusi untuk memblokir RRT dalam mendapatkan kursi di PBB. Pada awal dasawarsa 1970 semasa kepresidenan José María Velasco Ibarra, Tiongkok dan Ekuador mulai membangun hubungan dagang, dengan saling membuka kantor dagang. Kemajuan awal ini terhenti oleh serangkaian kudeta militer yang mendestabilisasi Ekuador dari tahun 1972 sampai 1979. Pemerintahan-pemerintahan militer yang dihasilkan dari kudeta ini tidak simpati dengan rezim Tiongkok, sehingga mengakibatkan tidak adanya perkembangan dalam hubungan Tiongkok-Ekuador semasa periode ini. Setelah dipilihnya Jaime Roldós Aguilera pada tahun 1979 dan didirikannya kembali pemerintahan sipil di Ekuador, maka hubungan diplomatik secara resmi diadakan pada tahun 1980. Setelah hubungan diplomatik diadakan, maka beberapa kepala negara Ekuador telah mengunjungi Tiongkok pada penghujung abad ke-20.

Pranala luar