Hubungan antara Republik Korea dan Kerajaan Inggris (bahasa Korea: 한영 관계, translit. hanyeong gwangye) sudah berlangsung dari abad ke-19 hingga saat ini. Meskipun Republik Korea menyebut 18 Januari 1949 sebagai tanggal resmi pembentukan hubungan dengan Inggris,[1] ikatan diplomatik sudah ada sejak Perjanjian Inggris–Korea 1883.[2] Keikutsertaan militer Inggris dalam Perang Korea selama tahun 1950an sangat penting, namun hubungan antara kedua negara pada waktu itu digambarkan sebagai "lemah", relatif belum mengenal satu sama lain. Hubungan komersial dan dagang berkembang pesat selama tahun 1970an. Selama Krisis Keuangan Asia pada akhir tahun 1990an, Ratu Elizabeth II melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan, sangat diterima dengan baik pada saat-saat krisis. Saat ini, terdapat ikatan ekonomi dan diplomasi yang kuat antara kedua negara.[2][3]
Menurut jajak pendapat BBC World Service Poll tahun 2014, 74% orang Korea Selatan memandang Inggris mempunyai pengaruh positif, dengan 14% memandang Inggris negatif. Sebaliknya, pendapat mengenai pengaruh Korea Selatan seimbang di Inggris, dengan 45% memandang Korea Selatan mempunyai pengaruh positif, dan 45% memandang negatif.[4]