Hipomagnesemia
Hipomagnesemia adalah salah satu bentuk gangguan elektrolit yang ditandai dengan penurunan kadar magnesium dalam darah.[1][2][3] Tanda dan gejala dari kondisi ini dapat berupa gambaran gangguan neuromuskuler seperti tremor, kejang serta nistagmus dan gambaran gangguan kardiovaskular mulai dari perubahan gambaran EKG, fibrilasi atrial hingga henti jantung.[1][2][3][4] Hipomagnesemia disebabkan oleh alkoholisme, kelaparan, penggunaan beberapa jenis obat, serta gangguan pada saluran pencernaan (diare, pankreatitis) dan atau ginjal (sindrom Gitelman, sindrom Bartter).[2][3][4][5] Diagnosis hipomagnesemia dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan elektrolit darah yaitu kadar magnesium kurang dari 1,46 mg/dl (nilai normalnya 1,46-2,68 mg/dl). Penatalaksanaan hipomagnesemia tergantung kepada gejala klinis yang timbul, fungsi ginjal, dan stabilitas hemodinamika penderita. Untuk gejala yang ringan dapat diberikan preparat magnesium oral dan untuk hipomagnesemia yang gejalanya berat, diberikan magnesium sulfat intravena.[1][2][3][4][5] Tanda dan gejalaPenderita hipomagnesemia secara garis besar memberikan tiga gambaran tanda dan gejala yaitu gejala dan tanda gangguan neuromuskuler, gangguan kardivaskular dan gangguan keseimbangan elektrolit yang lainnya (hipomagnesemia jarang berdiri sendiri tanpa disertai gangguan elektrolit yang lain).[6][7] Gambaran gangguan neuromuskulernya adalah tremor, tetani (termasuk tanda Trousseau dan tanda Chvostek positif, spasme otot dan kram otot), kejang, anoreksia, muntah, nistagmus vertikal, delirium dan koma. Gambaran gangguan kardiovaskularnya adalah perubahan EKG (termasuk pelebaran gelombang kompleks QRS, perpanjangan interval PR), sistol atrial dan ventrikuler prematur, fibrilasi atrial, aritmia ventrikel (termasuk torsades de pointes) dan iskemia jantung. Pada hipomagnesemia juga hampir selalu disertai dengan hipokalsemia, hipokalemia dan hipoparatiroidisme.[2][3][5][6][7][8][9] PenyebabHipomagnesemia dapat disebabkan oleh kelaparan dalam jangka waktu lama, alkoholisme, pasien dengan penyakit kritis yang hanya mendapatkan nutrisi parenteral. Beberapa jenis obat seperti diuretika (golongan tiazid, diuretika osmotik), penghambat pompa proton, antibiotik golongan aminoglikosida, amfoterisin B, obat-obat digitalis, dan obat kemoterapi seperti sisplatin dan imunosupresan seperti takrolimus dan siklosforina juga dapat menyebabkan terjadinya hipomagnesemia. Gangguan ginjal dan atau saluran pencernaan seperti diare akut, diare kronis (penyakit Crohn dan kolitis ulseratif), sindrom tulang lapar atau hungry bone syndrome atau HBS (peningkatan pengambilan magnesium oleh tulang setelah tindakan paratiroidektomi atau tiroidektomi, yang menyebabkan penurunan kadar magnesium dalam darah), pankreatitis akut, operasi bypass lambung, gangguan tubulus ginjal yang diwariskan (sindrom Gitelman, sindrom Bartter), hipomagnesemia familial dengan hiperkalsiuria dan nefrokalsinosis dan beberapa penyakit ginjal genetik juga menjadi penyebab kondisi ini.[2][3][4][5][6][7][9] DiagnosisDiagnosis hipomagnesemia ditegakkan dengan pemeriksaan kadar magnesium dalam darah. Nilai normalnya adalah 1,46-2,68 mg/dl. Kadar magnesium yang kurang dari 1,46 mg/dl adalah parameter diagnosis hipomagnesemia. Kondisi ini juga dapat ditunjang dengan pemeriksaan elektrokardiogram yang akan menunjukkan pelebaran gelombang kompleks QRS, perpanjangan interval PR, depresi gelombang ST, gambaran aritmia ventrikel dan fibrilasi atrial.[2][3][6][7][10][11] PenatalaksanaanKondisi hipomagnesemia yang tidak ditangani akan menyebabkan hipokalsemia. Penanganan hipomagnesemia ringan dapat ditempuh dengan diet tinggi magnesium yang bisa didapatkan dalam sayuran hijau seperti bayam, kacang-kacangan seperti kacang polong dan biji-bijian. Magnesium adalah elektrolit yang lambat dalam mencapai kadar yang seimbang antara kadar dalam darah dan kadar di dalam jaringan intraseluler, karenanya pada penderita hipomagnesemia yang asimtomatik, harus sudah mulai diberikan preparat magnesium oral. Magnesium oksida oral atau magnesium klorida oral dan magnesium laktat oral adalah pilihan yang dapat diberikan. Penderita dengan gejala klinis berat diberikan magnesium sulfat intravena.[1][2][3][5][6][7][9][11][12] Referensi
|