Ikan bertubuh sedang, panjang total hingga 370 mm. Tinggi tubuh pada awal sirip dorsal (punggung) 2,7-3 berbanding panjang standar (tanpa sirip ekor). Panjang kepala 4-5 berbanding panjang standar. Moncong (rostrum) membulat tumpul, tanpa pori (lubang-lubang kecil) di atasnya. Sungut maksilar lebih panjang daripada diameter mata, sungut rostral lebih pendek.[3]
Sisik-sisik dengan gurat sisi berjumlah 41-53, terpisahkan dari pangkal sirip dorsal oleh 11-12 deret sisik.[5] Sirip dorsal dengan III jari-jari keras (duri) dan 16-18 jari-jari lunak; jari-jari sebelah depan memanjang, hingga setinggi tubuh atau lebih pendek. Awal sirip dorsal kira-kira sejajar dengan gurat sisi ke-12; berjarak dari belakang kepala kira-kira sejauh 20 sisik. Rumus sirip pektoral (dada) I.15-17; sirip ventral (perut) I.8; dan sirip anal (dubur) III.5.[3]
Sisi punggung berwarna zaitun, memucat di sisi samping, dan ke bawah berwarna keperakan. Suatu noktah atau coreng besar kehitaman, vertikal, biasa terdapat di wilayah belakang gelangan bahu. Sisik-sisik dengan warna yang lebih gelap di bagian pangkalnya. Iris mata kuning atau kemerahan, sirip-sirip berwarna kemerahan atau keunguan.[6]
Ikan ini biasa ditemukan di setengah kedalaman hingga dasar sungai-sungai kecil dan besar; juga didapati di wilayah yang mengalami banjir. Aro merupakan ikan herbivor yang memakan daun-daunan makrofita akuatik, tumbuhan darat yang terendam banjir, alga, dan fitoplankton.[7]
Manfaat
Hara merupakan ikan konsumsi yang bernilai lumayan baik di daerah sebarannya. Ikan ini dijual dalam keadaan segar, atau diasinkan.
Catatan kaki
^Bleeker, P. 1852. Zesde bijdrage tot de kennis der ichthyologische fauna van Borneo. Visschen van Pamangkat, Bandjermassing, Praboekarta en Sampit. Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch Indië / uitgegeven door de Natuurkundige Vereeniging in Nederlandsch Indië. Deel III: 430 (407-42). Batavia:Lange &co, 1852.
^Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, & S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan air tawar Indonesia bagian barat dan Sulawesi. Periplus Editions & Proyek EMDI KMNKLH, Jakarta. Hal 55.