Hamseyi meupakan baju adat yang digunakan oleh perempuan Gorontalo dalam upacara adat tolobalango atau peminangan (lamaran) serta digunakan pula pada malam mopotilandahu (malam pertunangan).[3]
Tolobalango merupakan tahapan setelah mopoloduwo rahasia, yaitu proses ketika orang tua calon pengantin pria mendatangi orang tua calon pengantin wanita untuk mendapatkan restu bagi pernikahan anak mereka.
Keluarga calon pengantin pria menyampaikan mahar dan garis besar rencana selanjutnya, tetapi "tonelo" (biaya pernikahan) tidak disebutkan.
Perbedaan dengan Bili'u dan Madipungu
Perbedaan antara Hamseyi dengan beberapa pakaian adat perempuan Gorontalo dapat dilihat dalam tabel berikut:[4]
Jenis Pakaian
Hamseyi
Bili'u
Madipungu
Aksesoris Kepala
Tidak menggunakan Mahkota
Menggunakan Mahkota
yang lengkap dan besar
Tidak menggunakan Mahkota
Aksesoris Baju
Menggunakan Kecubu Dada
sama seperti Bili'u
Menggunakan Kecubu Dada
sampai ke perut
Menggunakan Kecubu leher kecil
dan tidak sampai ke perut
Aksesoris Rok
Menggunakan rok besar
dengan belahan di tengah
Menggunakan rok besar
dengan belahan di tengah
Menggunakan rok panjang dengan
hiasan bide dan tanpa belahan
Warna Adat
Warna adat Gorontalo terdiri dari 4 (empat) warna utama, yaitu:[5]
^Hariana, H., Simatupang, G.L.L., Haryono, T. and Gustami, S.P., 2017. Bentuk Perkembangan Busana Pengantin Perempuan Masyarakat Gorontalo dalam Prosesi Malam Mempertunangkan. Jurnal Kajian Seni, 4(1), pp.36-51.
^Hariana, H., Pembentukan Hiasan Kepala Busana Pengantin Sebagai Proses Pembelajaran Dalam Menciptakan Modifikasi. Jurnal Kajian Seni, 7(1), pp.95-106.
^USMAN, A., 2018. Permainan Bahasa pada Acara Peminangan (Tolobalango) Etnik Gorontolo. Skripsi, 1(311413022).
^Hariana, H., Simatupang, G.L.L., Haryono, T. and Gustami, S.P., 2017. Bentuk Perkembangan Busana Pengantin Perempuan Masyarakat Gorontalo dalam Prosesi Malam Mempertunangkan. Jurnal Kajian Seni, 4(1), pp.36-51.
^Abdussamad, K. Empat Aspek Adat Gorontalo. Jakarta: Yayasan 23 Januari 1942, 1985