Kesultanan Gorontalo

Kesultanan Gorontalo

هولونتالو
Pohala'a Hulontalo
Kerajaan Gorontalo
1385–1878
Bendera
Surat Sultan dari Kesultanan Gorontalo tahun 1791
{{{coat_alt}}}
Cap Surat Resmi Kesultanan Gorontalo
Gorontalo Sultanate Territory.png
Lukisan Kawasan Benteng dan Istana Kesultanan Gorontalo tahun 1821. Kawasan Kesultanan ini dibangun oleh Sultan Botutihe tahun 1738
Wilayah kekuasaan dan pengaruh Kesultanan Gorontalo yang meluas hingga ke tomini-bocht di Sausu dan Teluk Tomini tahun 1821
Wilayah kekuasaan dan pengaruh Kesultanan Gorontalo yang meluas hingga ke tomini-bocht di Sausu dan Teluk Tomini tahun 1821
Ibu kotaBiawu
Bahasa yang umum digunakanBahasa Gorontalo
Agama
Sunni Islam
PemerintahanMonarki Konstitusional
Raja/Sultan 
• 1300 - 1385
Humalanggi
• 1523 - 1550
Sultan Amai "Ta Olongia Lopo Isilamu"
• 1859 - 1878
Sultan Zainal Abidin Monoarfa
Sejarah 
• Didirikan
1385
• Wilayah Jajahan Hindia Belanda
1878
Digantikan oleh
Hindia Belanda
Republik Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kesultanan Gorontalo yang mulanya disebut juga sebagai Kerajaan Hulontalo (Bahasa Gorontalo: Pohala'a Hulontalo) merupakan salah satu Kerajaan tertua di Semenanjung Utara Pulau Sulawesi, dan paling berpengaruh di seantero Kawasan Teluk Tomini, Indonesia.[1]

Kerajaan ini terletak di bagian tengah dari lengan utara pulau Sulawesi, dan diapit oleh dua perairan strategis yaitu Teluk Gorontalo di Selatan dan Laut Sulawesi di Utara.

Pada masa kejayaannya, Kesultanan Gorontalo menjadi pusat penyebaran islam dan pusat perdagangan paling berpengaruh dengan luas wilayah Kesultanan meliputi jazirah Gorontalo hingga ke wilayah Teluk Tomini (Teluk Gorontalo), sampai ke ujung Sausu, Parigi Moutong di Tomini-Bocht (tikungan Tomini), hingga beberapa wilayah di utara dan tengah pulau Sulawesi.[2]

Kerajaan Gorontalo kemudian berubah menjadi Kerajaan Islam pada masa Pemerintahan Raja Amai yang kemudian berganti menjadi Sultan. Sultan Amai yang bergelar Ta Olongia Lopo Isilamu (Raja yang mengislamkan Negeri) merupakan Olongia atau Raja pertama dari Kerajaan Gorontalo yang menganut agama islam.

Ilomata Wopato

Dalam catatan manuskrip sejarah kerajaan-kerajaan di Gorontalo, terapat empat era atau zaman keemasan dari peradaban masyarakat Gorontalo yang dikenal dengan istilah "Ilomata Wopato".

Ilomata Wopato secara harfiah berarti empat karya agung (wopato berarti empat dan ilomata berarti maha karya). Pada empat era tersebut, Kerajaan Gorontalo dipimpin oleh Raja yang arif dan bijaksana hingga akhirnya Kerajaaan berubah menjadi Kesultanan yang berlandaskan ajaran agama Islam. Pada era tersebut, tata kelola pemerintahan hingga kehidupan bermasyarakat diatur sedemikian rupa sehingga rakyat menjadi makmur dan sejahtera.

Ilomata Wopato berada pada empat era dengan rentang waktu sekitar abad ke-14 pada kepemimpinan Raja Ilahudu, abad ke-15 pada kepemimpinan Sultan Amai, abad ke-17 pada kepemimpinan Sultan Eato, dan abad ke-18 pada kepemimpinan Sultan Botutihe.

Ibukota Kesultanan

Kedudukan ibukota Kesultanan Gorontalo mulanya berada di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Kemudian pada tahun 1024 H, ibukota Kesultanan Gorontalo dipindahkan ke Kelurahan Tuladenggi, Kecamatan Dungingi.[3] Lokasi ibukota Kesultanan Gorontalo yang terakhir terletak di Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.[4]

Struktur Pemerintahan Kesultanan

Adapun struktur pemerintahan Kesultanan Gorontalo terdiri atas tiga lembaga yang disebut "Buatulo Towulongo" yang dimaknai sebagai 3 serangkai adat yang menyatu. Buatulo Towulongo terdiri dari:

  • Buatulo Bubato, Lembaga Pemerintahan
  • Buatulo Sara'a, Lembaga Keagamaan
  • Buatulo Bala, Lembaga Pertahanan dan Keamanan

Masing-masing perwakilan Buatulo tersebut akan dipilih secara musyawarah dan mufakat oleh Buatulo Bantayo yang dikepalai oleh seorang Bate. Selain itu, Buatulo Bantayo juga bertugas menciptakan peraturan-peraturan adat dan garis-garis besar tujuan kerajaan/kesultanan.

Batas Wilayah Kesultanan

Kesultanan Gorontalo memiliki wilayah kedaulatan yang berbatasan dengan Kerajaan Limboto, Kerajaan Suwawa, dan Kerajaan Bolango.

Meskipun begitu, pengaruh dan wilayah kekuasaan Kerajaan ini meluas hingga melintasi batas-batas Kerajaan tersebut, bahkan hingga ke wilayah perairan Teluk Tomini (Teluk Gorontalo) sampi ke Sausu, Parigi Moutong di Tomini-Bocht.[5]

Adapun wilayah Kerajaan Gorontalo saat ini kini berada di dalam wilayah Kota Gorontalo, serta sebagian kecil berada di wilayah Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Terbentuknya Kerajaan Gorontalo

Foto Raja Monoarfa dari Gorontalo

Menurut manuskrip sejarah Gorontalo, cikal bakal Kerajaan Gorontalo bermula pertama kali dari sebuah Kerajaan Kecil (Linula) bernama Kerajaan Hulontalangi yang diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1300. Dalam catatan R. Tacco (1956), saat itu Kerajaan Hulontalangi telah dipimpin oleh Raja Humalanggi. Di kemudian hari, Raja Humalanggi memiliki seorang anak bernama Ilahudu yang kemudian merangkul dan mempersatukan 17 Kerajaan kecil di lereng atau kaki gunung.[6] 17 Kerajaan-Kerajaan inilah yang kemudian membentuk Kerajaan Gorontalo yang pengaruhnya menjadi lebih besar dan meluas di beberapa wilayah di Teluk Tomini (Teluk Gorontalo).

Selain itu, Kerajaan Gorontalo sejak dahulu telah mengenal kedudukan Raja Perempuan atau Ratu sebagai pemimpin Kerajaan. Hal ini menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu, masyarakat Gorontalo telah mengenal kesetaraan kedudukan antara laki-laki dan perempuan di dalam lingkungan Kerajaan.

Daftar Perserikatan Kerajaan Gorontalo

Adapun Perserikatan 17 Kerajaan Kecil (Linula) yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kerajaan Gorontalo adalah sebagai berikut:

  1. Kerajaan Hunginaa, Rajanya: Lihawa
  2. Kerajaan Lupoyo, Rajanya: Pai
  3. Kerajaan Bilinggata, Rajanya: Lou
  4. Kerajaan Wuwabu, Rajanya: Wahumolongo
  5. Kerajaan Biawu, Rajanya: Wolango Huladu
  6. Kerajaan Padengo, Rajanya: Palanggo
  7. Kerajaan Huwangobotu Olowala, Rajanya: Dawanggi
  8. Kerajaan Tapa, Rajanya: Deyilohiyo Daa
  9. Kerajaan Lauwonu, Rajanya: Bongohulawa (Perempuan)
  10. Kerajaan Toto, Rajanya: Tilopalani (Perempuan)
  11. Kerajaan Dumati, Rajanya: Buata
  12. Kerajaan Ilotidea, Rajanya: Tamau
  13. Kerajaan Pantungo, Rajanya: Ngobuto
  14. Kerajaan Panggulo, Rajanya: Hungiyelo
  15. Kerajaan Huangobotu Oloyihi, Rajanya: Lealini
  16. Kerajaan Tamboo, Rajanya: Dayilombuto (Perempuan)
  17. Kerajaan Hulontalangi, Rajanya: Ilahudu

Kedatangan Islam

Masjid Hunto Sultan Amai

Kesultanan Gorontalo merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur, selain Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa dan Kesultanan Bone.[7] Penyebaran agama Islam di Gorontalo diperkirakan bermula sejak abad ke-16 (antara tahun 1501-1600), ditandai dengan Islamnya salah satu Raja Gorontalo yang bernama Amai. Raja Amai kemudian mengganti sebutan raja menjadi sultan, sehingga namanya dikenang luas sebagai Sultan Amai dari Kesultanan Gorontalo.

Salah satu referensi masuknya Islam di Gorontalo berasal dari penjelasan Profesor Ibrahim Polontalo, dimana perkawinan antara Olongia Amai atau Raja Amai dengan Puteri Owutango dari Kerajaan Palasa.[8] Agama Islam yang dianut oleh Kerajaan Palasa Ogomonjolo (Kumonjolo) berasal dari hubungan pertalian darah kerajaan tersebut dengan para Raja dari Kesultanan Ternate.[9] Dalam perkawinan tersebut, Raja Amai dan para pengikutnya dipersyaratkan untuk memeluk Islam dan Al-Quran sebagai sumber utama tatanan kehidupan dan adat istiadat masyarakat Gorontalo.[10]

Setelah lamaran diterima, maka Raja Amai yang kemudian bergelar Sultan Amai kembali ke Gorontalo bersama istrinya Putri Owutango, serta didampingi 8 Raja-Raja kecil (Olongia Walu Lontho Otolopa) yaitu Raja Tamalate, Raja Lemboo, Raja Siyendeng, Raja Hulangato, Raja Siduan, Raja Sipayo, Raja Soginti dan Raja Bunuyo.[11] Para Raja ini yang di kemudian hari membantu Sultan Amai dalam membimbing dan merancang adat istiadat yang berpedomankan pada agama Islam.

Sejarah Nama Kerajaan

Sultan Gorontalo terakhir, Ti Tulutani Zainal Abidin Monoarfa (duduk sebelah kiri)

Pada era kolonial Belanda, Kerajaan Gorontalo sendiri memiliki banyak nama yang disebutkan dalam berbagai literatur sejarah, termasuk dalam surat-menyurat antara Belanda dan para Raja Gorontalo saat itu. Nama lain dari Kerajaan Gorontalo yang banyak ditemukan dalam berbagai sumber referensi ilmiah dan media cetak sejak tahun 1800-an di antaranya adalah Goenong-Talo,[12] Goenong-Tello,[13] dan Holontalo.[14]

Dalam catatan sejarah, asal usul nama Gorontalo sendiri memiliki banyak versi. Namun asal usul nama Gorontalo yang paling sesuai dengan fakta sejarah adalah berasal dari kata Huidu Totolu (Tiga Gunung), yang kemudian oleh berbagai literatur era kolonial diserap menjadi Goenong-Talo atau Goenong-Tello. Penjelasan sejarah ini ditegaskan secara lugas oleh Profesor Jusuf Sjarif Badudu dalam Buku Morfologi Bahasa Gorontalo pada tahun 1982.[15]

Dalam bukunya tersebut, Prof. Badudu menjelaskan bahwa Tiga Gunung yang menjadi asal usul nama Gorontalo merujuk pada Gunung Tilonggabila (kini disebut Gunung Tilongkabila), Gunung Malenggalila, dan Gunung ketiga yang tidak bernama. Tiga gunung inilah yang kemudian dalam bahasa Gorontalo disebut sebagai Huidu Totolu yang kemudian diserap menjadi Hulonthalo atau Goenong-Talo, hingga akhirnya dikenal sebagai Gorontalo seperti sekarang ini.

Daftar Olongia (Raja) dan Tulutani (Sultan)

No Olongia Tahun
1 Ilahudu 1385–1427
2 Uloli 1427–1450
3 Walango 1450–1481
4 Polamolo 1481–1490
5 Ntihedu 1490–1503
6 Detu 1503–1523

Olongiya to Tilayo

No Olongia/Tulutani Tahun
1 Amay 1523–1550
2 Matolodula Kiki 1550–1585
3 Pongoliwa Daa 1585–1615
4 Moliye 1615–1646
5 Eato (Eyato) 1646–1674
6 Polamolo II Tomito 1674–1686
7 Lepehulawa 1686–1735
8 Nuwa 1735–1764
9 Walango 1767–1798
10 Bia (Bea/Biya) 1798–1809
11 Tapu 1809
12 Haidari 1809–1828
13 Walangadi 1828–1835
14 Wadipalapa 1836–1847
15 Panjuroro 1847–1851

Olongia to Huliyaliyo

No Olongia/Tulutani Tahun
1 Podungge 1530–1560
2 Tuliabu 1560–1578
3 Wulutileni 1578–1611
4 Mboheleo 1611–1632
5 Bumulo 1632–1647
6 Tiduhula 1647–1677
7 Bia 1677–1703
8 Walangadi 1703–1718
9 Piola 1718–1737
10 Botutihe 1737–1757
11 Iskandar Monoarfa 1757–1777
12 Unonongo 1780–1782
13 Pongoliwu Mbuinga Daa 1782–1795
14 Mbuinga Kiki Monoarfa 1795–1818
15 Muh. Iskandar Pui Monoarfa 1818–1829
16 Lihawa Monoarfa 1829–1830
17 Abdul Babiyonggo 1830–1831
18 Bumulo 1831–1836
19 Hasan Pui Monoarfa 1836–1851
20 Abdullah (Mbuinga) Pui Monoarfa 1851–1859
21 Zainal Abidin Monoarfa 1859–1878

Lihat Pula

Daftar Pustaka Rujukan

  • Rosenberg, C. B. H. (1865). Reistogten in de afdeeling Gorontalo: gedaan op last der Nederlandsch Indische regering (Vol. 10). F. Muller.
  • Riedel, J. G. F. (1870). De landschappen Holontalo, Limoeto, Bone, Boalemo en Kattinggola, of Andagile: Geographische, statistische, historische en ethnographische aanteekeningen.
  • Riedel, J. G. F., & Behrnauer, W. F. A. (1871). Die Landsehaften Holontalo, Limoeto, Bone, Boalemo und Kattinggola oder Andagile mit geographischen, statistischen, geschichtlichen und ethnographischen Anmerkungen (Schluss). Zeitschrift für Ethnologie, 3, 397-408.
  • Herbig, G. (1896). Aktionsart und Zeitstufe. Indogermanische Forschungen, 6, 157.
  • Riedel, J. G. F. (1904). Aus der Holontalo-und der Tominisprache. In Volksdichtung aus Indonesien (pp. 318-340). Springer, Dordrecht.
  • Rohlfs, G. (1871). Henry Noel von Bagermi. Zeitschrift für Ethnologie, 3, 253-255.
  • Riedel, J. G. F. (1885). De oorsprong en de vestiging der Boalemoërs op Noord-Selebes. Bijdragen tot de Taal-, Land-en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië, 34, 495-521.
  • Schröder, E. E. W. G. (1908). Gorontalosche woordenlijst. M. Nijhoff.
  • Nur, S. R. (1979). Beberapa aspek hukum adat tatanegara kerajaan Gorontalo pada masa pemerintahan Eato (1673-1679). Universitas Hasanuddin (UNHAS).
  • Haga, B. J. (1981). Lima Pahalaa: susunan masyarakat, hukum adat, dan kebijaksanaan pemerintahan di Gorontalo. Djambatan.
  • Amin, B. (2012). Islam, Budaya dan Lokalitas Gorontalo. Dalam Jurnal Sejarah dan Budaya (KURE). Manado. Balai Pelestarian Nilai Budaya Manado.
  • Apriyanto, J. (2001). Konflik Gorontalo-Hindia Belanda periode 1856-1942 (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
  • Damis, M. (2016). Ikrar U Duluwo Limo Lo Pahalaa: Bentuk Kesadaran Etnis Gorontalo Era Prakolonial. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture.
  • Baruadi, M. K. (2013). Sendi Adat dan Eksistensi Sastra: Pengaruh Islam dalam Nuansa Budaya Lokal Gorontalo. EL HARAKAH (TERAKREDITASI), 14(2), 293-311.
  • Ismail, L. (2017). Pelayaran Tradisional Gorontalo Abad XIX. Skripsi, 1(231411068).
  • Sirajuddin, S. (2018). Peran Para Sultan dalam Penyebaran Islam di Gorontalo. Al-Qalam, 14(1), 57-74.
  • Hunowu, R. P. S. (2019). Kajian Bentuk Visual Dan Analisis Ornamen Pada Masjid Hunto Sultan Amay Gorontalo (Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).
  • Amin, B. (2017). Lokalitas Islam Gorontalo. Suyatno Ladiqi, Ismail Suardi Wekke, Cahyo Seftyono, 1.
  • Hasanuddin, H. Pelayaran Niaga, Bajak Laut, Perkampungan Pedagang di Gorontalo. Walasuji, 9(2), 261-275.
  • Adiatmono, F. (2017). The Weapons Kingdom of Gorontalo (Form, Symbols, and History). International Journal of European Studies, 1(1), 7.

Referensi

  1. ^ Juwono, H. and Hutagalung, Y., 2005. Limo lo pohalaa: sejarah Kerajaan Gorontalo. Ombak.
  2. ^ Reinwardt, C.G.C., 1858. Reis naar het oostelijk gedeelte van den Indischen Archipel in het jaar 1821. Uit zijne nagelaten aanteekeningen opgestelt met een levensberigt en bijlagen vermeerderd door WH de Vriese. Muller.
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-12. Diakses tanggal 2019-11-12. 
  4. ^ https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbgorontalo/sejarah-gorontalo_indonesia/
  5. ^ Reinwardt, C.G.C., 1858. Reis naar het oostelijk gedeelte van den Indischen Archipel in het jaar 1821. Uit zijne nagelaten aanteekeningen opgestelt met een levensberigt en bijlagen vermeerderd door WH de Vriese. Muller.
  6. ^ Sirajuddin, S. (2018). Peran para Sultan dalam Penyebaran Islam di Gorontalo. Al-Qalam, 14(1), 57-74.
  7. ^ Maili, M., & Suryani, W. (2018). Jaringan Islamisasi Gorontalo.(Fenomena Keagamaan dan Perkembangan Islam di Gorontalo). Al-Ulum, 18, 435-458.
  8. ^ Polontalo, Ibrahim. 1968. Peranan Tidi Lopolopalo Gorontalo dalam Pembinaan Kepribadian Suku Gorontalo, (Menado: FKPS-IKIP).
  9. ^ Richard Tacco. 1935. Het Volk Van Gorontalo: Historich Traditioneel Maatschappelijk Cultural Sociaal Karakteristiek…, hlm. 26.
  10. ^ Amin, B. (2012). Islam, Budaya dan Lokalitas Gorontalo. Dalam Jurnal Sejarah dan Budaya (KURE). Manado. Balai Pelestarian Nilai Budaya Manado.
  11. ^ Amin, B. (2017). Lokalitas Islam Gorontalo. Suyatno Ladiqi, Ismail Suardi Wekke, Cahyo Seftyono, 1.
  12. ^ Jacobus Noorduyn. 1843. Aardrijkskundig Woordenboek der Nederlanden: E - G. Volume 4.
  13. ^ Zoological Society of London. 1874. Transactions of the Zoological Society of London. Volume 8.
  14. ^ Johan Gerard Friedrich Riedel. 1870. De Landschappen Holontalo, Limoeto, Bone, Boalemo en Kattinggola of Andagile, Geographische, Statistische, Historische en Ethnographische Aanteekeningen
  15. ^ J.S. Badudu. 1982. Morfologi Bahasa Gorontalo. Djambatan

Read other articles:

Cet article est une ébauche concernant une localité italienne et le Trentin-Haut-Adige. Vous pouvez partager vos connaissances en l’améliorant (comment ?) selon les recommandations des projets correspondants. Stenico Administration Pays Italie Région Trentin-Haut-Adige  Province Trentin   Code postal 38070 Code ISTAT 022182 Code cadastral I949 Préfixe tel. 0465 Démographie Population 1 160 hab. (1er janvier 2023[1]) Densité 24 hab./km2 Géographie Coordonn…

Termination of pregnancy in Texas, United States Abortion in Texas is illegal in most cases. There are exceptions to save the mother's life, or prevent substantial impairment of major bodily function, but the law on abortion in Texas is written in such an ambiguous way that it is unclear to physicians what health harms to the mother constitute an exception.[1] This has prompted expecting mothers with health complications to leave the state or forced them to give birth while jeopardizing …

VentureBeatURLventurebeat.com Nama singkatVB TipeAnalisis dan berita teknologiBersifat komersial?YaSubjek utamateknologi BahasaInggrisPembuatMatt MarshallBerdiri sejakOktober 2006; 17 tahun lalu (2006-10)Lokasi kantor pusatSan Francisco Peringkat Alexa5.079 (26 September 2021)5.279 (29 November 2017) StatusAktif VentureBeat adalah situs web teknologi Amerika yang berkantor pusat di San Francisco, California. VentureBeat merupakan sumber berita teknologi yang menerbitkan berita, analisis, fi…

1537 alleged scandal in Italy You can help expand this article with text translated from the corresponding article in Italian. (June 2019) Click [show] for important translation instructions. View a machine-translated version of the Italian article. Machine translation, like DeepL or Google Translate, is a useful starting point for translations, but translators must revise errors as necessary and confirm that the translation is accurate, rather than simply copy-pasting machine-translated te…

Biological mechanism for routing proteins Protein targeting or protein sorting is the biological mechanism by which proteins are transported to their appropriate destinations within or outside the cell.[1][2][note 1] Proteins can be targeted to the inner space of an organelle, different intracellular membranes, the plasma membrane, or to the exterior of the cell via secretion.[1][2] Information contained in the protein itself directs this delivery process.…

Cathedral in Edinburgh, Scotland Not to be confused with St Mary's Cathedral, Edinburgh (Catholic). Church in Edinburgh , ScotlandSt Mary's Episcopal CathedralCathedral Church of Saint Mary the VirginCathair-eaglais Easbaigeach an Naoimh MoireSt Mary's Episcopal CathedralLocation in Edinburgh; Palmerston Place EH12 5AW55°56′55″N 3°12′58″W / 55.94861°N 3.21611°W / 55.94861; -3.21611LocationPalmerston Place, Edinburgh EH12 5AWCountryScotlandDenominationScottish …

Танк Mark I «Самец» (1916 год). Та́нковые войска́ (силы) — род войск сухопутных сил (войск) вооружённых сил многих государств, основным вооружением которого является танк. Танковые войска обладают большой огневой мощью и ударной силой, высокой подвижностью и броневой защи…

Farfa, pseudonimo di Vittorio Osvaldo Tommasini (Trieste, 10 dicembre 1879 – Sanremo, 20 luglio 1964), è stato un pittore, poeta e fotografo italiano. Vittorio Osvaldo Tommasini (primo a sinistra) in visita alla Manifattura ceramiche Giuseppe Mazzotti alla fine degli anni '20 del XX secolo. Indice 1 Biografia 2 Opere 2.1 Poesia 2.2 Teatro 2.3 Raccolte 3 Farfa o Vittorio Osvaldo Tommasini nei musei 4 Note 5 Bibliografia 5.1 Raccolte ed edizioni postume 5.2 Opere critiche 5.3 Mostre e cataloghi…

1999 novel by Simon Messingham The Face-Eater AuthorSimon MessinghamSeriesDoctor Who book:Eighth Doctor AdventuresRelease number18SubjectFeaturing:Eighth DoctorSamPublisherBBC BooksPublication dateJanuary 1999ISBN0-563-55569-6Preceded byBeltempest Followed byThe Taint  The Face-Eater is an original novel written by Simon Messingham and based on the long-running British science fiction television series Doctor Who. It features the Eighth Doctor and Sam.[1] Plot On Eart…

Clemson-class destroyer For similarly named ships, see USS Preston. USS William B. Preston at Vancouver in June 1933. History United States NamesakeWilliam B. Preston BuilderNorfolk Navy Yard, Portsmouth, Virginia Laid down18 November 1918 Launched9 August 1919 Sponsored byMrs. William Radford Beale Commissioned23 August 1920 Decommissioned15 October 1934 ReclassifiedSmall seaplane tender (AVP-20) 18 November 1939 Recommissioned14 June 1940 ReclassifiedDestroyer-seaplane…

Secret society for homosexuals The Order of Chaeronea was a secret society for the cultivation of a homosexual moral, ethical, cultural, and spiritual ethos. Founded by George Cecil Ives in 1897, based on his belief that homosexuals would not be accepted openly in society, the Order offered a network for underground communication.[1] The secret Order was named for the 338 BC battle where the Sacred Band of Thebes was ultimately defeated.[2] Establishment and organization George I…

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Februari 2023. Angela Indirawati SimatupangAngela Simatupang, member board of RSMLahir24 Juni 1975 (umur 48){Jakarta}AlmamaterUniversity of SydneyJabatanManaging Partner RSM Indonesia Angela Indirawati Simatupang, lahir di Jakarta, 24 Juni 1975; adalah Direktur di…

هذه المقالة تحتاج للمزيد من الوصلات للمقالات الأخرى للمساعدة في ترابط مقالات الموسوعة. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة وصلات إلى المقالات المتعلقة بها الموجودة في النص الحالي. (يوليو 2021) البهجة الموعودة تعديل مصدري - تعديل   البهجة الموعودة (بالإنجليزية: The Promise of Joy )…

Kempo federation International Kempo FederationJurisdictionInternationalAbbreviationIKFFounded2002HeadquartersNice, FrancePresident Amatto ZahariaOfficial websitewww.olympickempo.com The International Kempo Federation (IKF) is the administrative body for kempo in the world, with over 100 member countries.[1] IKF was founded in 2002 in Budapest, Hungary, being currently headquartered in Nice, France.[2] Presidents Olaf Bock, Germany, 2002–2008 Jeff Speakman, United States, 2008…

For the battlefield, see Elkin's Ferry Battlefield. 1864 battle of the American Civil Warr Battle of Elkin's FerryPart of the American Civil WarThe Little Missouri at Elkin's FerryDateApril 3 – 4, 1864LocationClark and Nevada counties, Arkansas33°55′50″N 93°21′26″W / 33.93056°N 93.35722°W / 33.93056; -93.35722Result Union victoryBelligerents  United States (Union)  Confederate StatesCommanders and leaders Frederick Steele John S. MarmadukeStrength …

Model CW-6 Role Six-seat tourerType of aircraft Manufacturer Cessna Aircraft Company Designer Clyde Cessna First flight November 1928 Variants Cessna DC-6 The Cessna Model CW-6 was a 1920s American six-seat touring aircraft built by the Cessna Aircraft Company. Design and development Following development of the four-seat Model A the company designed a six-seat aircraft, the Model CW-6. The aircraft first flew in November 1928, powered by a 220 hp (164 kW) Wright Whirlwind J-5 radial e…

Part of a series onAnarchism History Outline Schools of thought Feminist Green Primitivist Social ecology Total liberation Individualist Egoist Free-market Naturist Philosophical Mutualism Postcolonial African Black Queer Religious Christian Jewish Social Collectivist Parecon Communist Magonism Without adjectives Methodology Agorism Illegalism Insurrectionary Communization Expropriative Pacifist Platformism Especifismo Relationship Syndicalist Synthesis Theory Practice Anarchy Anarchist Black Cr…

English investigative reporter (1943–2022) Andrew JenningsBorn(1943-09-03)3 September 1943Kirkcaldy, ScotlandDied8 January 2022(2022-01-08) (aged 78)Carlisle, EnglandNationalityBritish[1]Alma materUniversity of HullOccupation(s)Journalist, author Andrew Jennings (3 September 1943 – 8 January 2022) was a British investigative reporter. He was best known for his work investigating and writing about corruption in the IOC and FIFA. Early life Jennings was born in Kirkcaldy, Sco…

Highway in South Dakota This article is about the section of Interstate 29 in South Dakota. For the entire route, see Interstate 29. Interstate 29I-29 highlighted in redRoute informationMaintained by SDDOTLength252.50 mi[1] (406.36 km)NHSEntire routeMajor junctionsSouth end I-29 at Iowa state lineMajor intersections US 18 concurrency near Canton I-229 in Sioux Falls I-90 near Sioux Falls US 14 in Brookings US 212 in Watertown US 81 near Watertown U…

  لمعانٍ أخرى، طالع باري (توضيح).   هذه المقالة عن المدينة الإيطالية. لنادي باري، طالع نادي باري. باري    علم شعار الاسم الرسمي (بالإيطالية: Bari)‏    الإحداثيات 41°07′31″N 16°52′00″E / 41.125277777778°N 16.866666666667°E / 41.125277777778; 16.866666666667   [1] تقسيم إداري …