Habib (bahasa Arab: حبيب, translit. ḥabīb; pelafalan dalam bahasa Arab:[ħabiːb]), kadang-kadang ditulis sebagai Habeeb, adalah nama pemberian laki-laki Arab, nama keluarga, dan gelar kehormatan, yang secara harfiah berarti "kekasih"[1][2] atau "yang dicintai", atau "kekasihku".[3][4] Kata ini juga membentuk kata Arab terkenal ‘Habibi‘ yang digunakan untuk merujuk pada teman atau orang penting lainnya dalam aspek cinta atau kekaguman.
Nama tersebut, seperti halnya nama-nama Arab lainnya, tidak hanya terbatas pada umat Islam. Contoh-contoh terkenal dari orang-orang Kristen yang bernama Habib termasuk Habib Sang Diaken,[5] Gabriel Habib[6] dan Habib sang Filsuf.[7]
Habibah adalah padanan yang digunakan untuk perempuan.
Etimologi
Nama ini berasal dari kata kerja Arabḥabba (حَبَّ), yang artinya "mencintai", "mengagumi, menggemari".
Varian lain yang digunakan sebagai nama pemberian dan kata sifat dari batang kata kerja tersebut adalah "maḥbūb" (مَحْبُوب) berarti "sangat dicintai", umumnya ditulis sebagai Mahbub, padanan femininnya adalah Mahbubah (bahasa Arab: مَحْبُوبَة, translit. maḥbūbah).
Padanan nama dengan makna yang serupa juga ditemukan dalam bahasa Ibrani, yaitu Haviv (bahasa Ibrani: חָבִיב) yang digunakan sebagai nama depan dan nama belakang dengan arti yang sama, "sayang" atau "disukai" dalam bahasa Ibrani.
Di Indonesia, habib semuanya memiliki moyang yang berasal dari Yaman, khususnya Hadramaut dan klan Ba'Alawi.[11] Berdasarkan catatan pertubuhan yang melakukan pencatatan salasilah para habib ini, ar-Rabithah, ada sekitar 20 juta orang di seluruh dunia yang dapat menyandang gelar ini dari 114 marga, dan mereka disebut sebagai "Habaib". Secara tradisional, hanya keturunan laki-laki saja yang berhak menyandang gelar Habib.
Berdasarkan kajian ilmiah[12] dan fakta DNA[13], kebenaran mengenai hubungan silsilah antara para Habib dan Muhammad masih menjadi perdebatan.
Berikut ini sejumlah orang yang diberikan gelar Habib: