Gunung Chamah adalah salah satu gunung yang dikenal sebagai G7, yang merupakan tujuh puncak tertinggi di Semenanjung Malaysia[1] yang melebihi ketinggian 2.100m (7.000 kaki)[butuh rujukan] Kecuali Gunung Tahan yang terletak di Pegunungan Tahan, semuanya terletak di Pegunungan Titiwangsa.
Gunung Chamah adalah gunung tertinggi keenam di Malaysia dan tertinggi di Kelantan.[butuh rujukan] Letaknya di dekat perbatasan Perak dan merupakan salah satu gunung yang jarang dikunjungi dan dieksplorasi. Tidak banyak penelitian yang dilakukan di pegunungan ini. Selain dari survey pendahuluan terbaru yang dilakukan oleh WWF-Malaysia, kajian paling ilmiah sejauh ini di kawasan Gunung Chamah adalah ekspedisi yang dilakukan oleh JPNK bekerjasama dengan JPSM pada 24 - 29 Juli 2011. [butuh rujukan]
Ekspedisi ilmiah ini diikuti oleh para ilmuwan dan peneliti dari Universiti Malaysia Kelantan, Universiti Sains Malaysia dan Universtiti Malaysia Sabah. Ekspedisi ini bertujuan untuk melakukan observasi umum dan mengumpulkan sampel/spesimen tumbuhan dan zologi terkait keanekaragaman hayati di sekitar Gunung Chamah untuk dipelajari lebih lanjut.[butuh rujukan]
Gunung Chamah dipilih untuk ekspedisi karena posisinya yang strategis antara pegunungan Taman Negara Gunung Stong di Kelantan dan Taman Negara Kerajaan Belum di PerakDilihat dari posisi geografisnya, Chamah merupakan bagian dari koridor 'Belum Rendah' di Perak dan Lembah Nenggiri di Kelantan; sebuah kawasan yang masih tertutup hutan dan belum terjamah. Tidak banyak yang diketahui tentang flora dan fauna pegunungan di daerah tersebut tetapi biasanya akan ada spesies endemik dan langka di lingkungan. Kemungkinan badak sumatera di kawasan tersebut cukup tinggi.[butuh rujukan]
Gunung Chamah merupakan daerah yang relatif bergunung-gunung namun hingga saat ini belum ada perlindungan khusus untuk daerah tersebut. Sejauh ini belum dikukuhkan sebagai HSK, juga belum dikukuhkan sebagai Taman Negara Bagian atau Taman Margasatwa. Oleh karena itu, sangat penting bahwa Gunung Chamah dan lingkungan pegunungannya (Gambar 12) dikukuhkan sebagai HSK terlebih dahulu dan kemudian dikukuhkan sebagai fungsi hutan lindung di bawah kelas Taman Negara berdasarkan Bagian 10 (1) dari Pengesahan Kehutanan Nasional (Pencerahan) 1985.[butuh rujukan]
Karena lokasinya, hutan di Gunung Chamah merupakan hutan perawan, dengan peradaban terdekat terletak 40-50 kilometer dari tempat ini. Petualangan jalan kaki membutuhkan pengemudi yang berpengalaman. Satu-satunya hubungan dengan dunia luar adalah naik perahu selama tiga jam melalui Danau Temenggur.[butuh rujukan]
Danau Temenggur terbentuk pada tahun 1970 - an ketika pemerintah Malaysia membangun bendungan di Sungai Temenggur dan menenggelamkan sebagian hutan. Masih banyak masyarakat adat yang tinggal di hutan ini. Mereka menggunakan Danau Temenggur yang menghubungkan orang Yunani dengan Pos Kemar sebagai sistem transportasi utama mereka.[butuh rujukan]