Kompleks Gua Tabon adalah kompleks gua yang terletak di Lipuun Point, di utara kotamadya Quezon, di bagian barat daya Provinsi Palawan di Pulau Palawan, Filipina. Kawasan ini merupakan bagian dari Suaka Alam Lipuun, yang dilindungi oleh pemerintah Filipina sebagai daerah reservasi guna melindungi gua dan daerah sekitarnya dari pembalakan hutan dan untuk melestarikan peninggalan kebudayaan yang ada di sana.[1]
Penemuan arkeologi
Gua-gua itu diteliti oleh Dr. Robert B. Fox dan tim dari Museum Nasional Filipina antara tahun 1962 dan 1966.[1] Penemuan yang paling terkenal adalah kerangka Manusia Tabon, yang merupakan sisa-fosil manusia purba tertua yang telah ditemukan di Filipina.[2] Tim tersebut juga menemukan lebih dari 1.500 guci kubur. Salah satunya adalah Guci Manunggul, yang juga ditetapkan sebagai Pusaka Budaya Nasional. Temuan lain meliputi gerabah, ornamen batu giok dan perhiasan, banyak peralatan batu, tulang hewan, dan fosil manusia yang berasal dari 47.000 tahun yang lalu, fosil manusia tertua yang ditemukan di Filipina.[3]
Dalam beberapa tahun terakhir, verifikasi fakta dan analisis lebih lanjut terhadap sampel yang telah dikumpulkan telah membuka pemahaman yang lebih luas tentang situs ini secara keseluruhan. Teknik penanggalan radioisotop menunjukkan jika kawasan ini dihuni pada periode antara 30.000 hingga 9.000 tahun yang lalu. Sisa-sisa manusia beserta serpihan batu, palu, dan alat-alat batu lainnya menunjukkan bahwa gua itu mungkin digunakan sebagai bengkel.[4] Fragmen tulang yang ditemukan di gua diperkirakan berasal dari periode Pleistosen akhir hingga Holosen awal.[4]
Diperkirakan, sekitar 25% kawasan situs arkeologi di kompleks gua telah digali.[1]
Liontin Garuda Gua Tabon
Sebuah liontin emas bergambar Garuda ditemukan di gua Tabon. Penemuan artefak Hindu yang rumit dan terbuat dari emas dikaitkan dengan yang ditemukan dari situs arkeologi Óc Eo di Distrik Thoại Sơn di selatan Provinsi An Giang di kawasan Delta Sungai Mekong, Vietnam.[5]
Penggunaan gua
Menurut perkiraan, gua ini digunakan sebagai tempat tinggal dan pabrik peralatan batu. Menurut sebuah video oleh Dr. Fox, periode penguburan guci dimulai dari 3000 tahun yang lalu dan berlangsung hingga 1500 tahun yang lalu. Ini menjadi bukti bahwa daerah tersebut dihuni oleh orang-orang berkebudayaan Sa Huynh.[6]
Orang-orang Sa Huynh menghiasi jenazah orang-orang mereka dengan batu akik, dan manik-manik kaca dari India dan Persia.[6]
Orang-orang Sa Huyhn yang bermigrasi ke Vietnam diakui oleh sebagian besar ilmuwan sebagai leluhur orang Champa.[6]
Temuan lainnya
Di gua Tabon, gua terbesar di kompleks ini, para peneliti menemukan artefak yang menunjukkan perdagangan dengan Tiongkok pada masa dinasti Song dan dinasti Yuan.[7]
Galeri
Dermaga dan pintu masuk kompleks gua
Salah satu ruangan besar di situs Gua Tabon
Pekerjaan rehabilitasi di Gua Tabon
Pemandangan situs di Lipuun Point, Quezon, Palawan
^ abDizon, Eusebio; Détroit, Florent; Sémah, François; Falguères, Christophe; Hameau, Sébastien; Ronquillo, Wilfredo; Cabanis, Emmanuel (Oktober 2014). "Notes on the Morphology and Age of the Tabon Cave Fossil Homo sapiens". Current Anthropology. The University of Chicago Press. 43 (4): 660–666. doi:10.1086/342432. JSTOR10.1086/342432.