Grand Hyatt Jakarta adalah hotel mewah yang terletak di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta. Hotel ini membentuk kawasan superblok Plaza Indonesia yang mencakup mal dan apartemen di sudut barat laut Bundaran Hotel Indonesia, salah satu marka tanah Jakarta. Hotel ini dibuka pada tahun 1991 dan dikelola oleh Hyatt, menjadikannya sebagai properti kedua perusahaan itu di Jakarta, setelah Aryaduta Hyatt.[1] Grand Hyatt Jakarta, seperti halnya dengan Plaza Indonesia, dimiliki oleh PT Plaza Indonesia Investama.[2]
Sejarah
Lahan di mana Grand Hyatt Jakarta berdiri memiliki sejarah sebagai penginapan sejak tahun 1962. Dalam rangka menyambut Pesta Olahraga Asia 1962, Pemerintah Indonesia membangun sebuah penginapan untuk wartawan yang meliput acara tersebut, dengan letak berseberangan dengan Hotel Indonesia yang diperuntukkan untuk tamu-tamu penting luar negeri. Awalnya dibuka sebagai Wisma Warta, gedung itu bersalin nama menjadi Asoka Hotel pada tahun 1969. Pada tahun 1983, PT Bimantara Eka Santosa (sekarang PT Plaza Indonesia Tbk) membeli lahan Asoka Hotel dengan biaya US$1.000 per meter persegi, kemudian menggusur gedung tersebut untuk digantikan kompleks Plaza Indonesia.[3]
Dirancang oleh biro arsitek HOK dan melibatkan Cipta Mandala Sakti dan Ssangyong Engineering and Construction sebagai pemborong, pembangunan Grand Hyatt Jakarta dimulai pada tanggal 4 Maret 1987. Hotel ini memiliki tinggi 110 meter, setara dengan Wisma Nusantara yang terletak di seberang Jalan M.H. Thamrin, sehingga kedua gedung memberikan kesan sebagai "pintu masuk" kota Jakarta jika dilihat dari utara. Pembangunan hotel selesai pada bulan Maret 1991, 4 bulan setelah mal Plaza Indonesia diresmikan oleh Ibu Negara Siti Hartinah. Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave meresmikan hotel pada tanggal 5 April 1991.[4] Grand Hyatt Jakarta adalah properti kedua Hyatt di Jakarta, setelah Aryaduta Hyatt, dan peresmiannya bersamaan dengan Grand Hyatt Bali di Nusa Dua. Untuk memangkas ongkos pengelolaan yang dibayarkan ke Hyatt, PT Bimantara Eka Santosa meminta pemilik Aryaduta Hyatt untuk menghapus nama "Hyatt" dari hotel mereka.[1]
Sejak dibuka, Grand Hyatt Jakarta telah mengalami beberapa kali renovasi. Renovasi tahun 1997 membetulkan atrium, galeri, dan papan neon hotel.[4] Papan neon hotel awalnya hanya bertuliskan "Hyatt", namun sudah diganti dengan papan bertuliskan "Grand Hyatt" sekitar tahun 2014. Renovasi yang dimulai pada tahun 2021 menyegarkan keseluruhan interior kamar dan fasilitas hotel sehingga terkesan futuristis.[5] Renovasi tersebut berjalan selama 3 tahun dan menggandeng Hadiprana Design Consultant sebagai arsitek, dengan dana investasi sebesar US$35 juta.[6]
Pada tanggal 30 April 2012, hotel kedua di kompleks Plaza Indonesia, Keraton at the Plaza, dibuka. Hotel ini berbagi tempat dengan apartemen Keraton Private Residence di gedung pencakar langit berlantai 48 yang ada di utara Grand Hyatt Jakarta.[7][8] Sempat dikelola oleh Marriott International melalui merek The Luxury Collection, kontrak manajemen berakhir pasca penutupan hotel akibat pandemi Covid-19, dan Hyatt dikabarkan telah menandatangani kontrak untuk mengambil alih hotel sebagai bagian dari merek The Unbound Collection by Hyatt, dengan rencana pembukaan tahun 2025.[9]
Fasilitas
Grand Hyatt Jakarta menempati 25 lantai di atas mal Plaza Indonesia. 2 lantai terbawah hotel berbagi tempat dengan mal; tepas hotel terhubung langsung dengan Lantai 3 Plaza Indonesia. Hotel ini memiliki jumlah kamar sebanyak 415 kamar yang tersebar dalam beberapa tipe, mulai dari City View Room hingga Presidential Suite. Hotel menyediakan fasilitas berupa 7 rumah makan (C'S Steak and Seafood, Cosmo Pony, Fountain Lounge, Grand Cafe, Le Petit Chef 3, Poolside Restaurant, Sumire), kolam renang, spa, pusat kebugaran, dan 5 ruang pertemuan.[10]
Rujukan
Pranala luar