Gemini 5 (name resmi Gemini V)[3] adalah misi ketiga penerbangan luar angkasa berawak dalam Program GeminiNASA. Misi ini merupakan kali pertama misi penerbangan luar angkasa Amerika Serikat memegang rekor dunia untuk durasi penerbangan, yang diraih pada 26 Agustus 1965, memecahkan rekor yang sebelumnya dipegan oleh Uni Soviet pada misi Vostok 5.
Pada 21 Agustus 1965 pukul 16.07 UTC, REP dilepas ke orbit oleh Gemini 5.
Tujuan
Durasi misi Gemini 5 berlangsung selama 8 hari, dua kali lebih panjang daripada Gemini 4. Durasi tersebut adalah durasi yang dibutuhkan untuk terbang ke Bulan dan kembali. Cooper dan Conrad melakukan space rendezvous dengan sebuah "pod" yang dilepas wahana. Namun, terjadi permasalahan pada suplai kelistrikan yang memaksa misi ini melakukan "phantom rendezvous" yang lebih sederhana. Pilot komando dan veteran Mercury Gordon Cooper adalah orang pertama yang terbang pada dua misi orbital Bumi. Cooper dan Conrad mengambil foto resolusi tinggi untuk Departemen Pertahanan Amerika Serikat, tetapi permasalahan pada sel bahan bakar dan sistem manuver membuat mereka membatalkan beberapa eksperimen.
Gemini 5
REP
REP
Rendezvous Evaluation Pod
NSSDC ID:
1965-068C
Massa
345 kilogram (761 pon)
Peluncuran
21 Agustus 1965
Pelepasan
16:07:15 UTC
Periapsis
162 kilometer (87 nmi)
Apsis
3.501 kilometer (1.890 nmi)
Periode
89.59 min
Inklinasi
32.61°
Reentered
27 Agustus 1965
Penerbangan
Peluncuran berjalan lancar kecuali saat terjadi osilasi Pogo selama beberapa detik. Saat terjadi osilasi tersebut, terukur +0.38 g (3.7 m/s2) saat tahap pertama penerbangan. Angka tersebut melewati batas yang ditentukan (+0.25 g (2.5 m/s2)) selama 13 detik. Penglihatan Cooper dan Conrad sempat terganggu karena getaran yang kuat. Penyebab getaran tersebut adalah tingkat gas yang tidak sesuai pada pipa oksidasi.
Peristiwa besar saat misi yang pertama adalah pelepasan Rendezvous Evaluation Pod (REP) saat misi memasuki 2 jam 13 menit pada penerbangan. Radar menunjukkan bahwa pod bergerak dengan kecepatan relatif dua meter per detik. Saat tidak dalam kontak dengan kontrol misi, kru mendapati tekanan pada sel bahan bakar menurun dari 5.860 ke 450 kPa saat misi memasuki 4 jam 22 menit pada penerbangan. Angka tersebut masih diatas angka minimal 153 kPa, tetapi Cooper memutuskan untuk mematikannya. Dengan hanya daya baterai, mereka tidak dapat melakukan rendezvous dengan REP.
Saat melakukan pengujian sebelum peluncuran, sel bahan bakar dapat bekerja pada tekanan oksigen yang rendah. Namun, dengan sel bahan bakar yang mati, mereka dapat bertahan di orbit untuk satu hari dan memiliki daya baterai yang cukup untuk reentry.
Diputuskan untuk menghidupkan sel bahan bakar kembali dan mengujinya dengan peralatan yang membutuhkan daya besar. Sel bahan bakar stabil dan kru melanjutkan misi. Pada waktu yang sama, Buzz Aldrin menguji rendezvous alternatif.
Phantom rendezvous terjadi pada hari ketiga. Keesokan harinya, kontroler penerbangan menemukan masalah lain pada sel bahan bakar. Sel tersebut menghasilkan air yang tidak dapat diminum karena terlalu asam. Sel tersebut diletakkan di tangki penyimpanan yang digunakan untuk air minum dan air non-potable. Secara keseluruhan, sel bahan bakar dapat menghasilkan air minum, tetapi terdapat terlalu banyak gelembung gas pada air minum.
Retrofire dilakukan saat misi memasuki 190 jam 27 menit 43 detik pada penerbangan. Astronaut mengendalikan reentry dengan memutar kapsul. Karena kesalahan komputasi, kru mendarat 130 kilometer dari titik pendaratan di Samudera Atlantik.