Gedangan, Cepogo, Boyolali
AdministrasiNama desa ini diambil dari bahasa Jawa untuk pisang (gedhang, ꦒꦼꦝꦁ). Pedukuhan yang termasuk wilayah desa ini adalah Dangean, Babatan, Recosari, Gatak, Cabean, Gedangan, Candirejo, Tegallurung, Rejosari, Candisari, Gondang, Markan, Gendulan, Gunungmanik, Krancah, Purwosari, Karangsari, dan Bendosari[1]. Beberapa bagian wilayah desa pernah menjadi kebun tanaman penghasil kopi dan teh pada masa kolonial Belanda. Di sebelah timur desa Gedangan berbatasan dengan Desa Sumbung, di sebelah barat dengan Desa Wonodoyo, di sebelah selatan dengan Desa Jombong,dan di sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukabumi. Gedangan terletak di lereng timur Gunung Merapi, dengan jarak sekitar 17 km dari puncak gunung. EkonomiGedangan memiliki luas wilayah yang sebagian besar adalah lahan produktif untuk pertanian.Tanahnya berupa endapan vulkanik yang gembur tetapi kering serta kaya mineral. Karena berada pada elevasi cukup tinggi, iklimnya sejuk cenderung dingin. Tanaman pertanian utama adalah tembakau serta cengkih; berbagai tanaman sayuran dataran tinggi serta palawija juga ditanam warganya. Hampir 80% masyarakat Desa Gedangan memiliki sapi, yang didominasi oleh sapi perah. Desa ini merupakan 10 besar desa penghasil susu terbaik di Indonesia, meskipun belum memiliki kemampuan mengolah dan memasarkan produknya ke mancanegara. PendidikanDi Desa Gedangan terdapat dua sekolah dasar (SDN 1 Gedangan dan SDN 2 Gedangan) dan satu sekolah menengah tingkat pertama yaitu SMPN 2 Cepogo. Objek sejarah dan wisataPaling tidak terdapat dua situs bersejarah peninggalan Kerajaan Medang (Mataram Hindu) yang ditemukan di desa ini, yaitu candi Lawang di Dusun Dangean dan candi Sari di perbatasan antara Dusun Candirejo dan Recosari. Pada masa tahun 1990-an sampai awal tahun 2009 banyak ditemukan peninggalan-peninggalan sejarah dari masa kerajaan Mataram Hindu seperti arca Hanoman dan Anggada[butuh rujukan]di Dusun Recosari serta objek diduga lingga di Dangean. Peninggalan sisa amunisi (selongsong peluru dan granat) yang diperkirakan dari zaman pendudukan Jepang juga ditemukan di desa ini. Terdapat desa wisata yang cukup terkenal yaitu Desa Wisata Dangean, dengan jalan yang cukup mulus untuk menuju lokasi. Selain desa wisata, terdapat acara pasar ngat pahingan yang diadakan sebulan sekali di area candiLawang. Referensi
|