Gebhard Leberecht von Blucher
Gebhard Leberecht von Blücher (IPA: [gɛphaɐt lebəʁɛçt fɔn blyçɐ]; 21 Desember 1742 – 12 September 1819), Graf (adipati), yang kemudian diangkat menjadi Fürst (pangeran) von Wahlstatt, adalah Generalfeldmarschall (Jenderal Marsekal Lapangan) Prusia. Ia memperoleh pengakuan terbesarnya setelah memimpin pasukannya melawan Napoleon Bonaparte dalam pertempuran Leipzig pada tahun 1813 dan pertempuran Waterloo pada tahun 1815. Blücher lahir di Rostock, putra seorang kapten tentara yang sudah pensiun. Karier militernya dimulai pada tahun 1758 sebagai prajurit berkuda di Angkatan Darat Swedia. Ia ditangkap oleh Prusia pada tahun 1760 selama Perang Pomerania dan setelah itu bergabung dengan Angkatan Darat Prusia, bertugas sebagai perwira prajurit berkuda untuk Prusia selama sisa Perang Tujuh Tahun. Pada tahun 1773, Blücher dipaksa mengundurkan diri oleh Friedrich II (Frederick Agung) karena pembangkangan. Ia bekerja sebagai petani sampai kematian Frederick pada tahun 1786, ketika Blücher dipekerjakan kembali dan dipromosikan menjadi kolonel. Atas keberhasilannya dalam Perang Revolusi Prancis, Blücher menjadi mayor jenderal pada tahun 1794. Ia menjadi letnan jenderal pada tahun 1801 dan memimpin korps kavaleri selama Perang Napoleon pada tahun 1806. Perang pecah antara Prusia dan Prancis lagi pada tahun 1813 dan Blücher kembali bertugas aktif pada usia 71 tahun. Ia menjadi pahlawan utama Jerman dalam perjuangan untuk mengakhiri dominasi asing di tanah mereka. Ia diangkat menjadi jenderal penuh atas pasukan lapangan Prusia dan bertempur dengan Napoleon di Pertempuran Lützen dan Bautzen. Kemudian ia meraih kemenangan krusial atas Prancis di Pertempuran Katzbach. Blücher memimpin Tentara Prusia di Silesia di Pertempuran Bangsa-Bangsa di mana Napoleon dikalahkan secara telak. Atas perannya, Blücher diangkat menjadi panglima lapangan dan menerima gelar Pangeran Wahlstatt. Setelah Napoleon kembali pada tahun 1815, Blücher mengambil alih komando Tentara Prusia di Rhein Hilir (Bawah) dan mengoordinasikan pasukannya dengan pasukan Inggris dan Sekutu di bawah Adipati (Duke of) Wellington. Di Pertempuran Ligny, ia terluka parah dan Prusia mundur. Setelah pulih, Blücher kembali memegang komando dan bergabung dengan Wellington dalam Pertempuran Waterloo, dengan intervensi pasukan Blücher memainkan peran penting dalam kemenangan akhir sekutu. Blücher diangkat menjadi warga kehormatan Berlin, Hamburg, dan Rostock. Dikenal karena kepribadiannya yang berapi-api, ia dijuluki Marschall Vorwärts ("Marsekal Maju") oleh para prajuritnya karena pendekatannya yang agresif dalam peperangan. Bersama dengan Paul von Hindenburg, ia adalah prajurit Prusia-Jerman yang paling banyak mendapat penghargaan dalam sejarah: Blücher dan Hindenburg adalah satu-satunya perwira militer Prusia-Jerman yang dianugerahi Bintang Salib Akbar dari Salib Besi. Sebuah patung pernah berdiri di alun-alun yang menyandang namanya, Blücherplatz, di Breslau (sekarang Wrocław).[1] BiografiKehidupan AwalBlücher lahir pada tanggal 21 Desember 1742 di Rostock, sebuah kota pelabuhan di Jerman utara, yang saat itu berada di Kadipaten Mecklenburg-Schwerin.[2] Ayahnya, Christian Friedrich von Blücher (1696–1761), adalah seorang kapten tentara yang sudah pensiun, dan keluarganya adalah bangsawan dan telah menjadi pemilik tanah di Jerman utara setidaknya sejak abad ke-13. Ibunya adalah Dorothea Maria von Zülow (1702–1769), yang juga berasal dari keluarga bangsawan dari Mecklenburg.[3] PenghargaanIa menerima orde dan penghargaan berikut:[4]
WarisanMuseumKota Kaub di Rheinland memiliki museum yang didedikasikan untuk Blücher, khususnya untuk memperingati penyeberangannya ke Rhine bersama tentara Prusia dan Rusia, pada malam Tahun Baru 1813–1814, dalam pengejaran terhadap Prancis. PatungSetelah kematian Blücher, patung-patung didirikan untuk mengenangnya di Berlin, Breslau, Rostock, dan Kaub (tempat pasukannya menyeberangi sungai Rhine untuk mengejar pasukan Napoleon pada tahun 1813). Blücher dihormati dengan patung dada di Walhalla Memorial dekat Regensburg. Lokomotif dan KapalSebagai rasa terima kasih atas jasa Blücher, George Stephenson, insinyur lokomotif Inggris yang menjadi pelopor, memberi nama sebuah lokomotif berdasarkan namanya. Desa pertambangan kecil beberapa mil dari tempat kelahiran Stephenson di Wylam juga diberi nama Blucher untuk menghormatinya. Kapal Blucher (1814) diberi nama berdasarkan namanya, setelah kapal aslinya ditangkap oleh Inggris dan Fullerton, pemilik barunya menamakan kapal tersebut menurut namanya. Tiga kapal angkatan laut Jerman telah diberi nama untuk menghormati Blücher. Yang pertama diberi nama demikian adalah korvet SMS Blücher, yang dibangun di Norddeutsche Schiffbau AG di Kiel (kemudian berganti nama menjadi Krupp-Germaniawerft ) dan diluncurkan pada 20 Maret 1877. Dihentikan dari layanan setelah ledakan ketel uap pada tahun 1907, kapal ini mengakhiri hari-harinya sebagai kapal pengangkut batu bara di Vigo, Spanyol. Pada tanggal 11 April 1908, Panzerkreuzer SMS Blücher diluncurkan dari Galangan Kapal Kekaisaran di Kiel. Kapal ini tenggelam pada tanggal 24 Januari 1915 dalam Perang Dunia I di Pertempuran Dogger Bank. Kapal penjelajah berat Jerman Blücher dari Perang Dunia II selesai dibangun pada bulan September 1939, dan dinyatakan siap untuk bertugas pada tanggal 5 April 1940 setelah menyelesaikan serangkaian uji coba laut dan latihan. Kapal tersebut tenggelam empat hari kemudian di dekat Oslo selama invasi Norwegia. Penggambaran FilmBlücher diperankan oleh aktor Jerman Otto Gebühr dalam film Waterloo tahun 1929. Pada tahun 1932, ia menjadi subjek film biografi Marshal Forwards, di mana ia diperankan oleh Paul Wegener. Film tersebut merupakan bagian dari sekelompok film Prusia yang dirilis pada masa itu. Ia diperankan oleh aktor Soviet Sergo Zakariadze dalam film Soviet-Italia tahun 1970 Waterloo. Lain-lainBlücher juga memiliki asrama yang dinamai menurut namanya di Wellington College yang berbasis di Berkshire. The Blucher, sebagaimana diketahui, adalah asrama khusus anak laki-laki yang terkenal karena kehebatannya dalam bidang olahraga dan akademis. Sebuah pepatah populer Jerman, ran wie Blücher gehen ("menyerang seperti Blücher"), yang berarti bahwa seseorang melakukan tindakan yang sangat langsung dan agresif, dalam perang atau sebagainya. Pepatah Jerman lengkapnya, yang sekarang sudah tidak berlaku lagi, berkaitan dengan Pertempuran Katzbach pada tahun 1813: "ran wie Blücher an der Katzbach gehen" ("maju seperti Blücher di Katzbach"), yang menggambarkan perilaku yang kuat dan agresif. Nama belakang Vasily Blyukher diberikan kepada keluarganya oleh seorang tuan tanah untuk menghormati Gebhard. Dekat Stadion Twickenham di Richmond upon Thames, London, terdapat pub Prince Blucher.[18]
Referensi
|