FukubukuroFukubukuro (福袋 , kantong keberuntungan) adalah kantong berisi berbagai barang yang dijual toko serba ada atau pusat perbelanjaan di Jepang pada hari pertama toko mulai dibuka setelah libur tahun baru. Barang yang diisikan ke dalam kantong biasanya berupa pakaian, tas, sepatu, atau makanan yang sedang digemari orang banyak. Total harga barang yang diisikan ke dalam kantong biasanya bernilai tiga kali lipat dari harga fukubukuro.[1] Pembeli tidak bisa melihat barang yang ada di dalam kantong, tetapi biasanya barang-barang yang dimasukkan ke dalam kantong selalu barang yang baru dan bagus. Pihak toko juga biasanya tidak mengumumkan jumlah dan jenis barang dan sering kali barang dimasukkan secara acak ke dalam kantong. Pembeli sering merasa beruntung bila menyukai semua barang yang ada di dalam kantong, tetapi sering juga merasa rugi jika barang tidak sesuai dengan selera. Pembeli sering mengajak anggota keluarga atau teman sewaktu membeli fukubukuro agar dapat saling bertukar barang yang tidak disukai. Isi kantongIsi kantong keberuntungan biasanya sudah direncanakan pihak pedagang hingga sejak enam bulan sebelumnya. Di toko serba ada, masing-masing bagian penjualan (pakaian wanita, pakaian pria, sepatu) mempersiapkan fukubukuro dengan isi sesuai jenis barang yang dijual. Fukubukuro di bagian pakaian wanita berisi berbagai macam baju dan sering kali beserta tas, sarung tangan, syal, atau ikat pinggang. Toko serba ada menggunakan fukubukuro sebagai sarana promosi agar pengunjung datang berbelanja pada obral awal tahun baru yang disebut hatsu-uri (penjualan pertama). Menjelang akhir tahun, toko serba ada menggunakan acara televisi yang banyak ditonton wanita dan ibu rumah tangga untuk memberi kesempatan calon pembeli sedikit mengintip barang yang dimasukkan ke dalam kantong. Fukubukuro juga dijual dengan harga cukup murah, sehingga fukubukoro yang dijual toko serba ada biasanya cepat sekali habis diserbu pembeli. Penggemar fukubukuro yang dijual toko serba ada yang terkenal biasanya harus antri sejak sebelum toko dibuka atau bahkan sejak dini hari. Pembeli hanya bisa mengadu keberuntungan dan membayangkan barang-barang yang disukainya ada di dalam kantong. Pihak pembeli kadang-kadang diuntungkan karena bisa mendapatkan barang dengan diskon yang sangat besar. Sebaliknya, pihak toko yang nakal kadang-kadang bisa menggunakan kesempatan ini untuk menjual barang yang susah laku dari gudang. Isi kantong boleh diketahui pembeli kalau fukubukuro berisi barang-barang mewah seperti pakaian bermerek terkenal, mantel bulu, perhiasan dan barang elektronik. Sering juga pembeli boleh memilih sendiri isi kantong dari sejumlah pilihan barang yang disediakan. Barang berharga mahal seperti perhiasan biasanya sering tidak dimasukkan ke dalam kantong, melainkan cukup dipajang di etalase. Pihak toko juga ada yang memasukkan barang ke dalam kantong transparan agar isinya bisa dilihat pembeli. Barang-barang besar atau barang yang tidak mungkin dimasukkan ke dalam kantong, seperti mobil, rumah, dan paket wisata tetap dijual sebagai "kantong keberuntungan." Di toko-toko yang lebih kecil, kantong yang dijual biasanya diisi aneka macam barang yang dibutuhkan pengunjung toko. Fukubukuro yang dijual pasar swalayan misalnya, sering berisi selimut, cangkir, poci, dan teh. SejarahTradisi menjual barang dalam kantong keberuntungan sudah ada di Jepang sejak akhir zaman Meiji. Matsuya Department Store di Ginza Tokyo mulai menjual fukubukuro pada tahun 1907. Toko serba ada Matsuzakaya mengatakan pihaknya mulai menjual kantong keberuntungan yang disebut Takarabako (多可良函 , kotak harta) dengan harga 50 sen pada tahun 1911.[2] Sekarang hampir semua toko serba ada dan pusat perbelanjaan di Jepang menjual fukubukuro sebagai tradisi tahun baru. Pusat perbelanjaan Ikspiari di Tokyo Disney Resort terkenal dengan penjualan fukubukuro yang dimulai paling awal di seluruh Jepang, tepatnya tanggal 1 Januari setelah detik-detik pergantian tahun.[3] Referensi
Pranala luar
|