Fiksi metropop adalah karya sastra yang mengangkat cerita tentang masyarakat urban menengah yang tinggal di kota-kota besar dengan segala sisi kehidupannya, disajikan dengan gaya bahasa pop. Fiksi jenis ini kebanyakan digemari oleh kalangan pembaca usia muda, karena kalimat yang digunakan mudah dicerna. Selain itu, kisah-kisah yang diangkat juga tidak jauh dari kehidupan mereka sehari-hari. Percintaan, karier, gaya hidup, dan romantisme merupakan tema-tema yang umum digunakan dalam fiksi metropop. Munculnya genre tersebut tidak lepas dari merebaknya fiksi-fiksi terbitan Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang yang kala itu banyak melahirkan chicklit, yaitu cerita tentang kehidupan perkotaan antara usia dua puluh hingga tiga puluh tahun, dengan masalah umum di perkotaan, termasuk romantismenya. Di Indonesia, fiksi metropop sudah diawali sejak munculnya cerita bersambung Lupus karya Hilman Hariwijaya pada dekade 1980-an. Lupus bahkan akhirnya diangkat ke layar lebar dan sinetron.[1][2]
Penulis
Beberapa penulis yang terkenal dengan karya-karya metropop di antaranya:[3]
Lihat pula
Referensi