Fenomena umum optik sering disebabkan oleh interaksi dari cahaya Matahari atau bulan dengan atmosfer, awan, air, atau debu dan material lainnya. Satu contoh umum yaitu pelangi, ketika cahaya Matahari dipantulkan dan dibiaskan oleh tetesan-tetesan air. Beberapa, seperti sinar hijau, sangat jarang terjadi sehingga kadang terpikir seperti cerita dongeng.
[1]
Lain-lain, seperti fatamorgana, umum terjadi di lokasi tertentu.
Fenomena lainnya yang cukup menarik dari aspek optik, atau efek optis. Warna yang dihasilkan oleh sebuah prisma sering ditampilkan di dalam kelas misalnya.
Daftar fenomena optis
Fenomena optis yang timbul karena sifat optis: atmosfer; sisanya dari alam (fenomena lain); objek, baik alami atau buatan manusia (efek optis); dan mata kita (fenomena Entoptis). Juga tercantum di sini adalah fenomena aneh yang mungkin memiliki penjelasan optis serta "ilusi optis" yang mana penjelasan optiknya sengaja tidak diperhatikan.
Ada banyak fenomena yang dihasilkan baik oleh partikel atau sifat gelombang dari cahaya. Beberapa fenomena sangat halus dan hanya dapat ditangkap oleh pengukuran persisi menggunakan instrumen ilmiah. Salah satu pengamatan terkenal adalah pembelokan cahaya bintang oleh matahari selama gerhana Matahari. Hal ini menunjukkan bahwa ruang angkasa berbentuk kurva. Lihat Teori relativitas.
Pengamatan dari beberapa fenomena seperti efek fotoelektrik, aliran listrik di dalam material atau melalui ruang hampa (seperti pada sel foto) ketika suatu material terkena cahaya, membawa kemajuan ilmu pengetahuan, karena hal ini tidak dapat dijelaskan dengan mudah oleh teori yang ada.
Beberapa fenomena masih tidak bisa diterangkan, dan sangat mungkin menjadi salah satu jenis fenomena optis. Beberapa mempertimbangkan "misteri" ini hanya tempat-tempat wisata yang tidak layak diselidiki lebih lanjut. [3]Diarsipkan 2012-01-19 di Wayback Machine.