Santa Eustochium (~ 368 – 28 September 419 atau 420). Lahir dengan nama Eustochium Julia di Roma, dia adalah putri dari Santa Paula dan juga dihormati sebagai santa dan merupakan Ibu Gurun (Desert Mother) awal. Dia adalah anak ketiga dari empat putri Senator Romawi Toxotius, kepada siapa Jerome membuat banyak klaim keturunan yang aneh.[2] Setelah kematian suaminya (~ 380) Paula dan putrinya Eustochium tinggal di Roma sebagai keras kehidupan bertarak keras seperti para Bapa Gurun.[3] Eustochium memiliki tiga saudara perempuan, St. Blaesilla, Paulina, dan Rufina, dan saudara laki-laki, Toxotius.
Dari Roma ke Betlehem
Ketika Santo Hieronimus (Jerome) datang ke Roma dari Palestina pada tahun 382, para perempuan ini menempatkan diri mereka di bawah bimbingan rohaninya. Hymettius, paman dari Eustochium, dan istrinya Praetextata mencoba untuk membujuk Eustochium muda untuk melepaskan kehidupan bertarak kerasnya dan menikmati kesenangan dunia, namun semua usaha mereka sia-sia. Sekitar tahun 384 dia membuat kaul keperawanan abadi, yang pada kesempatan itu St. Hieronimus menulis surat kepadanya yang terkenal sebagai De custodia virginitatis (Ep. xxii di P. L., XXII, 394-425). Setahun kemudian St. Hieronimus kembali ke Palestina dan segera setelah itu diikuti ke Timur oleh Paula dan Eustochium.
Pada tahun 386 mereka menyertai Hieronimus pada perjalanannya ke Mesir, di mana mereka mengunjungi para pertapa dari Gurun Nitrian dalam rangka untuk mempelajari dan kemudian meniru cara hidup mereka. Pada musim gugur tahun yang sama, mereka kembali ke Palestina dan menetap di Betlehem. Paula dan Eustochium sekaligus mulai mendirikan empat biara dan rumah sakit dekat tempat di mana Kristus lahir. Sementara didirikannya biara-biara masih dalam proses (386-9) mereka tinggal di sebuah bangunan kecil di lingkungan sekitarnya. Salah satu biara dihuni oleh para biarawan dan ditempatkan di bawah arahan St. Hieronimus. Tiga biara lain diambil oleh Paula dan Eustochium dan banyak gadis perawan berbondong-bondong di sekitar mereka. Tiga biara, yang berada di bawah pengawasan Paula, hanya punya satu oratorium, di mana semua gadis perawan bertemu beberapa kali setiap hari untuk doa dan liturgi jam. Hieronimus bersaksi (Ep. 308) bahwa Paula dan Eustochium melakukan pelayanan rohani paling banyak. Kebanyakan waktu mereka dihabiskan dalam studi Alkitab di bawah arahan St. Hieronimus.
Eustochium mahir berbicara bahasa Latin dan Yunani Klasik dan mampu membaca Kitab Suci dalam teks bahasa Ibrani. Banyak Komentari Alkitab Hieronimus berutang keberadaannya pada pengaruh Eustochium dan kepadanyalah Hieronimus mendedikasikan komentari kitab-kitab Yesaya dan Yehezkiel.
Surat-surat yang ditulis oleh St. Hieronimus untuk instruksi dan kemajuan spiritual Eustochium, menurut kesaksiannya sendiri,[4] sangat banyak. Setelah kematian Paula pada tahun 404, Eustochium mengambil alih kepemimpinan biara. Tugasnya sangat sulit karena kondisi miskin urusan-urusan temporal akibat banyaknya sedekah Paula. Hieronimus banyak membantunya dengan pemberian semangat dan saran bijaksana.
Pada tahun 417, kerumunan bajingan menyerang dan menjarah biara-biara Betlehem, menghancurkan salah satunya dengan api, selain membunuh dan menganiaya beberapa warga. Diduga[3] hal ini dihasut oleh John II, Patriark Yerusalem dan kaum Pelagian terhadap siapa Hieronimus telah menulis apa yang dianggap sebagai polemik tajam. Baik St. Hieromnimus dan St. Eustochium memberitahu Paus Innosensius I melalui surat mengenai kejadian itu, yang kemudian menegur keras patriark itu karena mengizinkan kerusuhan itu terjadi. Eustochium meninggal tak lama setelahnya dan pengawasan biara diteruskan oleh keponakannya, Paula yang muda. Santo Eustochius dari Tour mungkin adalah keponakan laki-lakinya, dan selanjutnya keturunan lateral darinya mungkin termasuk Santo Perpetuus dan Santo Volusianus.[5] Gereja merayakan pesta peringatannya pada tanggal 28 September.
Referensi
- ^ Art Collection 41703 - National Gallery of Art in Washington.
- ^ Menurut Hieronimus, Toxotius diyakini berasal dari ras Julian yang terhormat, sementara St. Paula melacak leluhurnya melalui keluarga Scipio dan Gracchi (Hieronimus, Epistle cxviii). Para genealogis modern meragukan klaim ini.
- ^ a b Herbermann, Charles, ed. (1913). "St. Eustochium Julia". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company.
- ^ De Viris Illustribus, cap. cxxxv.
- ^ T. S. M. Mommaerts & D. H. Kelley, The Anicii of Gaul and Rome, in Fifth-century Gaul: a Crisis of Identity?, ed. by John Drinkwater and Hugh Elton, (Cambridge University Press, Cambridge & New York, 1992) 120-121.
Pranala luar