Euphoria adalah serial televisi drama remaja Amerika yang ditayangkan HBO. Diciptakan oleh Sam Levinson, seri ini diadaptasi dari miniseri asal Israel dengan judul yang sama, yang diciptakan oleh Ron Leshem dan Daphna Levin.
Di Amerika Serikat, Euphoria tayang perdana pada 16 Juni 2019. Dua episode spesial berdurasi satu jam disiarkan pada bulan Desember 2020 dan Januari 2021. Musim kedua ditayangkan perdana pada 9 Januari 2022. Serial ini telah menerima banyak penghargaan, termasuk nominasi Serial Drama Terbaik pada Penghargaan Primetime Emmy. Zendaya memenangkan dua Penghargaan Primetime Emmy dan Penghargaan Satellite untuk Aktris Terbaik dalam Serial Drama atas penampilannya dalam serial ini. Zendaya juga dinominasikan dalam penghargaan yang sama pada musim kedua bersama lawan mainnya yaitu Sydney Sweeney, Colman Domingo, dan Martha Kelly. Serial Ini merupakan acara yang paling banyak ditonton kedua dalam sejarah HBO, setelah Game of Thrones .
Di Indonesia, serial ini ditayangkan pada layanan streaming milik HBO, HBO Go.[3]
Premis
Seri ini bercerita tentang pengalaman remaja di kota fiksi East Highland dalam mencari jati diri dan kepribadian. Trauma, seks, obat terlarang, persahabatan, kasih sayang hingga keluarga dieksplorasi dalam serial ini.
Pemeran dan karakter
Zendaya sebagai Ruby "Rue" Bennett, seorang remaja pecandu narkoba yang baru keluar dari rehabilitasi yang berjuang untuk menemukan tempatnya di dunia. Ia juga berperan sebagai narator di seri ini.
Maude Apatow sebagai Lexi Howard, sahabat masa kecil Rue dan adik perempuan Cassie.
Angus Cloud sebagai Fezco "Fez" O'Neill, pengedar narkoba yang memiliki hubungan dekat dengan Rue.
Eric Dane sebagai Cal Jacobs, ayah Nate yang keras dan selalu menuntut yang memiliki kehidupan ganda.
Alexa Demie sebagai Madeline "Maddy" Perez, seorang siswa populer dan kekasih Nate.
Jacob Elordi sebagai Nathaniel "Nate" Jacobs, seorang atlet sekolah yang memiliki masalah emosi.
Barbie Ferreira sebagai Katherine "Kat" Hernandez (musim 1–2), seorang gadis yang berjuang untuk mencintai dirinya sendiri yang masih mengeksplorasi seksualitasnya.
Nika King sebagai Leslie Bennett, ibu Rue dan Gia.
Storm Reid sebagai Georgia "Gia" Bennett, adik perempuan Rue.
Hunter Schafer sebagai Jules Vaughn, seorang gadis transgender yang memiliki hubungan yang bergejolak dengan Rue setelah pindah ke East Highland.
Algee Smith sebagai Christopher "Chris" McKay (musim 1; tamu musim 2), seorang pemain sepak bola Amerika dan mantan pacar Cassie yang mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan perguruan tinggi.
Sydney Sweeney sebagai Cassie Howard, kakak perempuan Lexi dan mantan pacar McKay dengan sejarah seksual yang terus menghantuinya.
Colman Domingo sebagai Ali Muhammad ("Trouble Don't Last Always"; berulang musim 1–2), seorang pria dalam pemulihan dari kecanduan narkoba yang sering menghadiri pertemuan Narcotics Anonymous.
Javon "Wanna" Walton sebagai Ashtray O'Neill (musim 2; berulang musim 1), pengedar narkoba yang juga merupakan "adik" Fez yang diadopsi secara tidak resmi.
Austin Abrams sebagai Ethan Daley (musim 2; berulang musim 1), kekasih Kat.
Dominic Fike sebagai Elliot (musim 2–sekarang), "teman" baru Rue.
Pada tahun 2006, Sam Levinson mulai menyusun naskah yang pada akhirnya menjadi naskah Euphoria. Cerita yang ditulis didasarkan dari pengalamannya sebagai seseorang yang dekat dengan narkoba saat remaja.[4] Ia diundang untuk bertemu dengan petinggi HBO yang tertarik mengadaptasi serial televisi Israel tahun 2012 berjudul Euphoria yang dibuat oleh Ron Leshem, Daphna Levin, dan Tamira Yardeni.[5] Pada tahun 2019, Levinson mengatakan kepala program drama HBO, Francesca Orsi, menyukai penggambaran penggunaan narkoba dan masalah remaja dalam serial versi Israel.[6]
Konsep untuk Euphoria didasarkan pada pengalaman pribadi Levinson sebagai seorang remaja yang berjuang menghadapi kecemasan, depresi, dan kecanduan narkoba.[7][8] Levinson juga mengutip kecemasan remaja secara keseluruhan sebagai pengaruh dalam serial ini.[9]
Pada Juni 2017, dilaporkan bahwa serial ini resmi dalam pengembangan di HBO.[10]
Tim produksi
Euphoria adalah produksi bersama dari The Reasonable Bunch, A24, Little Lamb, DreamCrew, dan HBO Entertainment.[11] Serial ini memiliki 16 produser eksekutif, termasuk Levinson, Leshem, Levin, Yardeni, Hadas Mozes Lichtenstein, Mirit Toovi, Yoram Mokadi, Gary Lennon, Zendaya, rapper Kanada Drake, Future the Prince, Ravi Nandan, dan Kevin Turen.[10][12][13] Episode perdananya disutradarai oleh Augustine Frizzell.[14]
Levinson telah menjabat sebagai produser utamaEuphoria sejak tahap pengembangan dan merupakan penulis setiap episode.[13] Ia menyutradarai setiap episode kecuali episode perdana dan episode musim pertama yang berjudul " '03 Bonnie and Clyde" dan "The Next Episode".[14][15]
Produksi episode perdana serial ini diberi lampu hijau pada 13 Maret 2018,[16] dan pada 30 Juli, HBO mengumumkan telah memberikan persetujuan untuk produksi musim pertama berjumlah 8 episode.[13] Serial ini diperpanjang ke musim kedua pada 11 Juli 2019.[17]
Produksi untuk musim kedua dijadwalkan akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2020,[18] tetapi pandemi COVID-19 membuat produksi ditunda.[19][20] Produksi dilanjutkan pada Maret 2021, dengan pengambilan gambar dimulai dari April hingga November.[21] Pada 4 Februari 2022, HBO mempepanjang seri ini ke musim ketiga.[22]
Sebelum musim kedua tayang, HBO memesan dua episode spesial. Yang pertama, berjudul "Trouble Don't Last Always", tayang perdana pada 6 Desember 2020, menceritakan Rue saat ia menghadapi perasaannya yang hancur akibat ditinggalkan oleh Jules.[23] Episode kedua, berjudul "Fuck Everyone Who's Not a Sea Blob", tayang perdana pada 24 Januari 2021, bercerita tentang Jules setelah meninggalkan Rue.[24] Episode kedua ditulis dan diproduseri oleh Sam Levinson dan Hunter Schafer.[25]
Pengambilan gambar berlangsung di Sony Studios di Culver City, California. Sekolah Menengah AtasUlysses S. Grant di Los Angeles digunakan sebagai lokasi Sekolah Menengah Atas East Highland dalam serial ini.[33] Menurut Komisi Film California, musim pertama Euphoria menerima $8.378.000 dalam bentuk kredit pajak insentif. Musim pertama difilmkan selama total 104 hari; biaya produksi musim kedua mencapai $96.685.000 selama total 176 hari. Musim kedua menerima kredit pajak $19.406.000 karena mempekerjakan lebih dari 15.000 orang di California.[34]
Untuk musim pertama, acara ini direkam secara digital. Mulai musim kedua, serial ini direkam menggunakan stok film KodakEktachrome. Sinematografer Marcell Rév mengatakan, alasan penggunaan stok film tersebut adalah karena ia ingin mencetus "memori masa SMA".[35]
Penerimaan
Tanggapan kritis
Musim pertama Euphoria disambut dengan tanggapan positif dari kritikus, dengan banyak pujian diberikan untuk akting, cerita, visual, dan pendekatannya terhadap materi yang matang. Di situs ulasan Rotten Tomatoes, musim pertama memiliki peringkat skor 80%, dengan nilai rata-rata 7.3/10 berdasarkan 97 ulasan kritis.[36] Di situs ulasan Metacritic, musim pertama memiliki skor rata-rata 68 dari 100, berdasarkan 26 ulasan.[37]
Episode pertama dari episode spesial yang berjudul "Trouble Don't Last Always", menerima pujian untuk penulisan serta akting pemerannya. Di Rotten Tomatoes, episode ini memiliki skor 96%, dengan nilai rata-rata 8.44/10 berdasarkan 23 ulasan kritis.[38] Di Metacritic, episode ini memiliki skor rata-rata 84 dari 100, berdasarkan 10 ulasan.[39] Episode kedua dari episode spesial berjudul "Fuck Everyone Who's Not a Sea Blob", juga menerima pujian, dengan pujian khusus diberikan untuk penampilan dan tulisan Schafer, penyutradaraan yang khas, resonansi emosional, dan eksplorasi identitas trans. Di Rotten Tomatoes, episode ini memiliki skor 95%, dengan nilai rata-rata 7.9/10 berdasarkan 22 ulasan kritis. Di Metacritic, episode tersebut memiliki skor bobot rata-rata 78 dari 100, berdasarkan 10 ulasan.[40]
Di musim kedua, serial ini menerima sebagian besar ulasan positif, dengan kritikus memuji penampilan dan visual tetapi mengkritik kecepatan penceritaan dan karakterisasi. Di Rotten Tomatoes, season kedua menerima skor sebesar 81%, dengan nilai rata-rata 7,2/10 berdasarkan 119 ulasan.[41] Metacritic memberi skor 74 dari 100 berdasarkan 19 ulasan untuk musim kedua.[42]
Kritik dan kontroversi
Beberapa komentator dan organisasi mengkritik konten serial ini yang sangat eksplisit. Isi konten serial ini yang dikritik termasuk adegan menyakiti diri sendiri, penyalahgunaan narkoba yang berlebihan, dan materi seksual.[43] Kelompok advokasi media konservatif Parents Television and Media Council menyebut serial ini "gelap, bejat, cabul, dan nihilistik" dan meminta HBO untuk menghentikan penayangannya.[44]Common Sense Media, yang menyediakan informasi yang berkaitan dengan kesesuaian media untuk anak-anak, juga mencatat tema dewasa yang kuat dan menyarankan untuk tidak ditonton oleh remaja.[45]The Guardian menulis bahwa penulis dan produser harus menemukan cara baru yang berbeda untuk dapat mengejutkan penonton.[46] Pada tahun 2022, salah satu pemeran serial ini, Minka Kelly, mengatakan dia merasa tidak nyaman dengan banyaknya adegan telanjang di serian ini.[47]
Sam Levinson mengetahui kontroversi atas konten serial yang ia buat dan berkata bahwa beberapa orang tua akan "benar-benar ketakutan".[48]Augustine Frizzell, yang menyutradarai episode perdana serial ini mengatakan bahwa konten eksplisit membantu mendorong percakapan antara orang tua dan remaja.[49] Levinson juga mengatakan bahwa ia berharap serial ini "membuka dialog" dikarenakan banyak "terputusnya hubungan antara orang tua dan remaja".[50] HBO menyuarakan keberatan atas beberapa adegan seksual yang vulgar di serial ini, tetapi mengatakan tidak akan mengganggu "proses kreatif" serial ini.[48] Acara ini memuat peringatan kebijaksanaan pemirsa dan situs web untuk kesehatan mental dan sumber daya kelompok pendukung lainnya yang dapat diakses penontonnya.[51][52]
Sam Levinson, Kevin Turen, Ravi Nandan, Drake, Adel "Future" Nur, Zendaya, Will Greenfield, Ashley Levinson, Kenneth Yu, Harrison Kreiss, Ron Leshem dan Hadas Moses Lichtenstein