Etilena glikol (Nama IUPAC: 1,2-etanadiol) adalah senyawa organik yang digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan fiber poliester, industri pabrik, serta polietilena tereftalat (PET) yang digunakan pada botol plastik. Sudah lama senyawa ini dipakai untuk bahan campuran pendingin mesin, karena titik bekunya sangat rendah dan titik didihnya lebih tinggi daripada air. Senyawa ini tak berwarna dan tak berbau.
Etilena glikol cukup beracun dengan LDLO = 786 mg/kg untuk manusia.[2] Bahaya utama terletak pada rasa senyawa ini yang manis. Karena itu, anak-anak dan hewan sering tak sengaja mengonsumsinya melebihi dosis maksimal yang diperbolehkan. Ketika terhirup, etilena glikol teroksidasi menjadi asam glikolat dan kemudian menjadi asam oksalat, yang bersifat racun. Etilena glikol dan produk sampingnya yang beracun akan menyerang sistem saraf pusat, jantung dan ginjal serta dapat bersifat fatal jika tidak segera ditangani.[3]
Produk antibeku yang digunakan pada kendaraan mengandung propilen glikol sebagai pengganti etilena glikol karena lebih aman, disebabkan rasanya yang tidak enak.[4]
Referensi
^Elert, Glenn. "Viscosity". The Physics Hypertextbook. Diakses tanggal 2007-10-02.
^Ethylene glycol. National Institute for Occupational Safety and Health. Emergency Response Database. August 22, 2008. Retrieved December 31, 2008.
^Pieter Klapwijk (January 27, 2010). "Ethylene Glycol Poisoning". The Rested Dog Inn. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-26. Diakses tanggal October 11, 2012.