Keracunan etilena glikol adalah keracunan yang terjadi akibat meminum etilena glikol.[1] Gejala-gejala awalnya meliputi muntah dan sakit perut.[1] Gejala-gejala yang dapat timbul belakangan adalah berkurangnya tingkat kesadaran, sakit kepala, dan kejang.[1] Dampak jangka panjangnya bisa berupa gagal ginjal atau kerusakan otak.[1] Keracunan dan kematian dapat terjadi bahkan jika banyaknya etilena glikol yang diminum tidaklah besar.[1]
Etilena glikol adalah cairan yang tidak berwarna, tidak berbau, berasa manis, dan sering kali dapat ditemui dalam cairan antibeku.[1] Senyawa organik ini dapat diminum secara tidak sengaja atau bahkan secara sengaja dalam upaya untuk bunuh diri.[2] Jika senyawa ini dipecah oleh tubuh, yang dihaislkan adalah asam glikolat dan asam oksalat, yang mengakibatkan keracunan.[1][4] Diagnosis dapat dilakukan dengan melihat keberadaan kristal kalsium oksalat di dalam urin atau jika terjadi asidosis atau peningkatan osmol gap dalam darah.[1] Diagnosis dapat dipastikan kebenarannya dengan mengukur kadar etilena glikol dalam darah; namun, banyak rumah sakit yang tidak dapat melakukan hal ini.[1]
Penanganan yang dilakukan sedini mungkin dapat meringankan dampaknya.[2] Penanganan biasanya dilakukan dengan menstabilkan kondisi korban dan kemudian memberikan penawar.[2] Penawar yang biasanya digunakan adalah fomepizol, dan etanol juga dipakai jika fomepizol tidak tersedia.[2] Hemodialisis juga dapat dilakukan apabila telah terjadi kerusakan organ atau jika asidosis yang timbul sudah parah.[2] Penanganan lain dapat menggunakan natrium bikarbonat, tiamin, dan magnesium.[2]
Setiap tahunnya, terdapat lebih dari 5.000 kasus keracunan etilena glikol di Amerika Serikat.[3] Mereka yang biasanya keracunan adalah orang dewasa dan laki-laki.[4]
Catatan kaki