Die Another Day
Die Another Day adalah sebuah film mata-mata yang dirilis pada tahun 2002 dan merupakan film ke-20 dalam seri James Bond yang diproduksi oleh Eon Productions. Film ini diproduksi oleh Michael G. Wilson dan Barbara Broccoli, serta disutradarai oleh Lee Tamahori. Ini adalah film keempat dan terakhir yang dibintangi oleh Pierce Brosnan sebagai agen MI6 fiktif James Bond, juga satu-satunya film yang menampilkan John Cleese sebagai Q, dan film terakhir yang menampilkan Samantha Bond sebagai Miss Moneypenny. Film ini merupakan film pertama sejak Live and Let Die (1973) yang tidak menampilkan Desmond Llewelyn sebagai Q karena ia meninggal tiga tahun sebelumnya. Halle Berry berperan sebagai agen NSA bernama Giacinta "Jinx" Johnson yang menjadi gadis Bond utama dalam film ini. Film menceritakan Bond saat ia mencoba mencari agen ganda dalam internal intelijen Inggris yang telah mengkhianatinya dan seorang miliarder Inggris yang kemudian terungkap memiliki hubungan dengan seorang agen Korea Utara yang diduga telah terbunuh oleh Bond. Naskah cerita untuk film ini adalah berdiri sendiri, meskipun terdapat inspirasi dari dua novel karya Ian Fleming, yaitu Moonraker (1955) dan The Man with the Golden Gun (1965), serta novel karya Kingsley Amis, Colonel Sun (1968).[3] Die Another Day menandai ulang tahun ke-40 dari warabala James Bond. Film ini mencakup referensi ke film-film sebelumnya.[4] Film ini mendapatkan ulasan beragam. Beberapa kritikus memuji gaya penyutradaraan Tamahori, tetapi yang lain mengkritik ketergantungannya pada CGI, penempatan produk, dan alur cerita yang tidak orisinal, serta penjahatnya. Namun demikian, film ini berhasil menjadi film James Bond dengan pendapatan tertinggi pada saat itu. AlurAgen MI6 James Bond menyusup ke pangkalan militer Korea Utara. Di sana, ia mencoba menyelidiksi Kolonel Tan-Sun Moon yang melakukan perdagangan senjata dengan berlian konflik Afrika. Setelah anak buah Moon yang bernama Zao menerima pemberitahuan tentang identitas asli Bond, Moon mencoba membunuh Bond dan mengikuti kejaran kapal bantalan udara yang berakhir dengan kendaraan Moon terguling di atas air terjun. Bond ditangkap oleh tentara Korea Utara dan dipenjara oleh ayah Kolonel Moon, Jenderal Moon. Setelah empat belas bulan penahanan dan penyiksaan oleh Tentara Rakyat Korea, Bond ditukar dengan Zao dalam pertukaran tahanan yang melintasi Jembatan Tanpa Kembali. Ia disedasi dan dibawa untuk bertemu M, yang memberitahunya bahwa statusnya sebagai Agen 00 telah ditangguhkan karena dugaan pembocoran informasi kepada pihak Korea Utara saat ia berada dalam tahanan. Bond yakin bahwa ia telah dijebak oleh seorang agen ganda misterius yang berada di pemerintah Inggris. Setelah berhasil melarikan diri dari tahanan MI6, ia pergi di Hong Kong untuk mencoba mendapatkan informasi dari Chang, seorang agen Tiongkok. Dari sini, Bond mengetahui bahwa Zao tengah berada di Kuba. Di Havana, Bond bertemu dengan seorang agen NSA bernama Giacinta "Jinx" Johnson, dan mengikutinya ke sebuah klinik terapi genetik yang bisa membuat penampilan seorang pasien berubah melalui restrukturisasi DNA. Jinx membunuh Dr. Alvarez, pimpinan klinik tersebut, sementara Bond menemukan Zao di dalam klinik dan bertarung dengannya. Zao berhasil melarikan diri, meninggalkan liontin yang mengarahkan Bond ke tempat penyimpanan berlian konflik yang memiliki lambang perusahaan yang dimiliki oleh miliarder Inggris Gustav Graves. Bond mengetahui bahwa Graves baru muncul setahun sebelumnya, tampaknya menemukan ladang berlian di Islandia yang mengantarkannya pada kekayaan dan ketenarannya saat ini. Bond bertemu dengan Graves beserta asistennya yang juga merupakan agen rahasia MI6, Miranda Frost, di Blades Club, London. Setelah pertandingan anggar yang berakhir dalam duel claymore, Graves mengundang Bond ke Islandia untuk sebuah demonstrasi ilmiah. M mengembalikan status keagenan 00 milik Bond, dan Q memberinya sebuah Aston Martin V12 Vanquish yang memiliki fitur kamuflase aktif. Di istana es-nya yang berada di Islandia, Graves mengungkapkan satelit cermin orbital baru yang disebut "Icarus", yang mampu memusatkan energi surya pada area kecil dan memberikan sinar matahari sepanjang tahun untuk pertanian. Bond merayu Frost dan Jinx menyusup ke pusat komando Graves, tetapi ditangkap oleh Graves dan Zao. Bond menyelamatkannya dan menemukan bahwa Graves sebenarnya adalah Kolonel Moon, yang telah menggunakan teknologi terapi genetik untuk mengubah penampilannya dan mengumpulkan kekayaannya dari berlian konflik sebagai penyamaran. Bond menghadapi Graves, tetapi Frost tiba dan mengungkapkan dirinya sebagai pengkhianat yang mengkhianati Bond di Korea Utara. Keadaan ini memaksa Bond untuk melarikan diri dari fasilitas Graves. Ia kembali dengan Vanquish-nya untuk menyelamatkan Jinx, yang disekap dalam sebuah penjara es. Ketika Graves menggunakan Icarus untuk mencairkan istana es, Zao mengejar Bond ke dalam istana dengan menggunakan Jaguar XKR-nya. Zao tewas setelah terkena lampu gantung raksasa yang dijatuhkan oleh Bond. Selanjutnya, Bond berhasil menyelamatkan Jinx yang hampir tenggelam. Bond dan Jinx mengejar Graves dan Frost ke Semenanjung Korea dan menyusup ke pesawat kargo An-124 milik Graves. Graves mengungkapkan identitasnya kepada ayahnya, serta tujuan sebenarnya dari pembuatan satelit Icarus: untuk membuka jalan melalui Zona Demiliterisasi Korea dengan sinar matahari yang terkonsentrasi. Kondisi tersebut akan memungkinkan pasukan Korea Utara untuk menyerbu Korea Selatan dan menyatukan Semenanjung Korea. Dalam keadaan terkejut, Jenderal Moon menolak rencana itu, tetapi Graves membunuhnya. Bond mencoba menembak Graves, tetapi dicegah oleh seorang prajurit. Dalam pertarungan mereka, tembakan menyebabkan pesawat terdekompressi dan terjun dengan cepat. Bond dan Graves terlibat dalam perkelahian fisik, dan Jinx mencoba mendapatkan kembali kendali atas pesawat. Frost menyerang Jinx, memaksa Jinx untuk membela diri dalam pertarungan pedang. Setelah pesawat melewati sinar Icarus dan semakin rusak, Jinx membunuh Frost. Graves mencoba melarikan diri dengan menggunakan parasut, tetapi Bond membuka parasutnya, menarik Graves keluar dari pesawat dan masuk ke salah satu mesinnya, menonaktifkan sinar Icarus. Bond dan Jinx melarikan diri dari pesawat yang hancur dalam sebuah helikopter dari kargo, dengan membawa berlian Graves. Kemudian, mereka menghabiskan malam romantis di sebuah kuil Buddha. Pemeran
ProduksiSetelah kesuksesan film The World Is Not Enough, produser Barbara Broccoli dan Michael G. Wilson meminta sutradara Michael Apted untuk kembali menyutradarai. Meskipun Apted menerima tawaran tersebut, mereka kemudian mencabut tawaran tersebut untuk mengajukan Tony Scott dan John Woo, yang kemudian keduanya menolak.[9] Scott mengklaim telah menyarankan Quentin Tarantino sebagai sutradara, meskipun Wilson membantah bahwa ada negosiasi resmi dengan Tarantino.[10] Pierce Brosnan mengusulkan John McTiernan, Ang Lee, dan Martin Scorsese sebagai pilihan potensial, dan secara tidak resmi membahas gagasan menyutradarai film Bond dengan Scorsese dalam penerbangan.[9] Brett Ratner, Stephen Hopkins, dan Stuart Baird kemudian berada dalam negosiasi untuk menyutradarai, sebelum Lee Tamahori akhirnya dipilih.[3] Pengambilan gambarPengambilan gambar utama untuk Die Another Day dimulai pada tanggal 11 Januari 2002 di Studio Pinewood. Film ini sebagian besar difilmkan di Britania Raya, Islandia, dan Cádiz, Spanyol.[11] Lokasi lainnya termasuk Panggung 007 di Studio Pinewood dan Maui, Hawaii, pada bulan Desember 2001. Laird Hamilton, Dave Kalama, dan Darrick Doerner melakukan adegan selancar pra-titik pada lokasi selancar yang dikenal sebagai "Jaws" di Peʻahi, Maui, sementara adegan di pantai difilmkan dekat Cádiz dan Newquay, Cornwall.[12] Adegan di dalam tambang berlian Graves juga difilmkan di Cornwall, tepatnya di Eden Project. Adegan yang melibatkan lokasi Kuba seperti Havana dan pulau fiktif Isla de Los Organos difilmkan di La Caleta, Spanyol.[13] Adegan yang menampilkan Berry dalam bikini (dirancang untuk menyerupai kostum renang Ursula Andress dalam film Dr. No) difilmkan di Cádiz. Lokasinya dilaporkan dingin dan berangin, dan rekaman telah dirilis yang menunjukkan Berry terbungkus handuk tebal antara pengambilan untuk menghindari kedinginan.[14] Berry mengalami cedera selama pengambilan gambar ketika serpihan dari granat asap terbang masuk ke matanya. Serpihan tersebut diangkat dalam operasi selama 30 menit.[15] Brosnan juga mengalami cedera lutut selama pengambilan adegan laga di Cornwall.[16] Gawai dan properti lainnya dari setiap film Bond sebelumnya yang tersimpan di arsip Eon Productions muncul di gudang Q yang terletak di London Underground. Contohnya termasuk jetpack yang pernah muncul dalam Thunderball dan sepatu berujung racun milik Rosa Klebb yang pernah muncul dalam From Russia with Love.[17] Q menyebutkan bahwa jam tangan yang diberikan kepada Bond adalah "jam tangan ke-20 Anda, saya percaya", sebagai referensi bahwa Die Another Day adalah film Bond ke-20 yang diproduksi oleh Eon.[17] Di London, Reform Club digunakan untuk mengambil gambar beberapa tempat dalam film ini, termasuk lobi dan galeri di Blades Club, Gedung SIS, Istana Buckingham, Green Park, dan Westminster. Jökulsárlón, Islandia, digunakan untuk adegan kejar-kejaran mobil di atas es. Empat unit mobil Aston Martin dan empat unit mobil Jaguar, semuanya dikonversi menjadi penggerak empat roda, digunakan (dan hancur) dalam pengambilan gambar adegan tersebut.[18] Bendungan sementara dibangun di mulut muara celah yang sempit untuk mencegah air laut asin masuk dan memungkinkan laguna membeku.[19] Adegan kejar-kejaran tambahan difilmkan di Svalbard, Norwegia, Taman Nasional Jostedalsbreen, Norwegia, dan RAF Little Rissington, Gloucestershire.[13] Bandara Manston di Kent digunakan untuk adegan yang melibatkan pesawat kargo Antonov.[20] Adegan di mana Bond berselancar di atas gelombang yang diciptakan oleh Icarus saat Graves mencoba membunuh Bond difilmkan di layar biru. Gelombang, bersama dengan semua gletser dalam adegan tersebut, dibuat menggunakan komputer.[21] Interior hangar Pangkalan Udara AS di Korea Selatan, yang ditampilkan penuh dengan helikopter Chinook, difilmkan di RAF Odiham, sebuah pangkalan udara milik Angkatan Udara Britania Raya yang terletak di Hampshire. Tempat tersebut juga dipakai untuk menggambarkan bagian interior helikopter selama adegan Switchblade.[22] Meskipun adegan terakhir ini menggambarkan mereka berada di udara, kenyataannya semua pengambilan gambar dilakukan di darat dengan latar belakang langit ditambahkan pada tahap pasca-produksi menggunakan teknik layar biru.[23] Dalam film, Switchblade (glider satu orang yang menyerupai pesawat tempur) digunakan oleh Bond dan Jinx untuk masuk ke Korea Utara dengan diam-diam. Switchblade didasarkan pada model yang dapat digunakan bernama "PHASST" (Programmable High Altitude Single Soldier Transport).[24] Desainer utama Kinetic Aerospace Inc., Jack McCornack, terkesan dengan cara sutradara Lee Tamahori menyutradarai adegan Switchblade dan berkomentar: "Itu singkat, tapi realistis. Para pahlawan masuk tanpa terdeteksi, berkat penerbangan cepat, performa glide yang baik, dan tanda radar minimal. Itu adalah promosi yang luar biasa untuk PHASST."[25] Serangan satelit di akhir film awalnya direncanakan akan terjadi di Manhattan, tetapi setelah serangan teroris 11 September 2001, lokasinya dipindahkan ke Zona Demiliterisasi Korea.[3] MusikMusik tema yang digunakan dalam film ini diciptakan oleh komponis David Arnold dan dirilis oleh Warner Bros. Records.[26] Ia sekali lagi menggunakan alunan ritme elektronik dalam skornya. Termasuk dalam hal ini adalah dua lagu tema baru yang diciptakan untuk The World Is Not Enough. Tema yang pertama awalnya digunakan sebagai tema "Renard", dan dipakai dalam adegan "Antonov" yang besar dalam film. Tema baru kedua, yang digunakan dalam lagu "Christmas in Turkey" dari The World Is Not Enough, digunakan kembali dalam lagu "Going Down Together".[27] Lagu tema untuk Die Another Day ditulis bersama dan diproduksi oleh Mirwais Ahmadzai dan dinyanyikan oleh Madonna, yang juga tampil sebagai kameo dalam film ini sebagai Verity, seorang instruktur anggar. Konsep dari urutan judul ini adalah mewakili Bond yang berusaha bertahan selama 14 bulan penyiksaan di tangan Korea Utara. Pendapat para kritikus tentang lagu ini sangat beragam. Lagu ini dinominasikan dalam Golden Globe untuk kategori Lagu Asli Terbaik dan Grammy Award 2004 untuk kategori Rekaman Dansa Terbaik,[28] tetapi juga untuk Golden Raspberry Award untuk kategori Lagu Asli Terburuk tahun 2002 (dengan Madonna sendiri yang memenangkan Golden Raspberry Award kategori Aktris Pendukung Terburuk untuk perannya dalam film ini). Dalam jajak pendapat MORI untuk program Channel 4 "James Bond's Greatest Hits", lagu ini menduduki peringkat ke-9 dari 22, dan juga menjadi favorit yang "paling disukai untuk jadi nomor satu" di antara mereka yang berusia di bawah 24 tahun.[29] PemasaranDilaporkan bahwa dua puluh perusahaan yang membayar sebesar US$70 juta telah menampilkan produk mereka dalam film ini, yang merupakan rekor pada saat itu.[30] Meskipun USA Today melaporkan angka tersebut mencapai US$100 juta.[31] Generasi kesebelas Ford Thunderbird ditampilkan dalam film sebagai mobil yang dikendarai oleh Jinx, dengan warna merah merjan sebagai penghormatan pada opsi cat untuk model asli, dan sesuai dengan bikini miliknya. Ford memproduksi edisi terbatas Ford Thunderbird 2003 yang berlogo "007" sebagai bagian dari kolaborasi untuk film ini, dengan tampilan cat yang serupa.[32] Produsen kosmetika Revlon memproduksi koleksi tata rias "007 Colour Collection" yang terinspirasi oleh Jinx.[33] Boneka Barbie James Bond yang terinspirasi dari waralaba tersebut juga diproduksi, dengan menyertakan syal merah dan gaun malam yang dirancang oleh Lindy Hemming, serta dijual dalam set hadiah dengan Ken yang bergaya sebagai Bond dengan pakaian formal yang dirancang oleh rumah mode Italia, Brioni.[34] RilisDie Another Day mengadakan premiere dunia pada tanggal 18 November 2002 dalam acara 56th Royal Film Performance, sebuah acara penggalangan dana yang diadakan untuk mendukung The Film and Television Charity. Acara ini berlangsung di Royal Albert Hall di London, dan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip hadir sebagai tamu kehormatan.[35] Royal Albert Hall mengalami perubahan penampilan untuk pemutaran film ini dan diubah menjadi istana es. Hasil dari premiere tersebut, sekitar £500.000, disumbangkan kepada The Film and Television Charity, yang Ratu adalah patronnya.[36] Die Another Day kontroversial di Semenanjung Korea. Pemerintah Korea Utara tidak menyukai penggambaran negaranya sebagai negara yang brutal dan haus perang. Masyarakat Korea Selatan memboikot 145 bioskop di mana film ini dirilis pada tanggal 31 Desember 2002, karena mereka tersinggung dengan adegan di mana seorang perwira Amerika memberikan perintah kepada tentara Korea Selatan dalam membela tanah air mereka, serta adegan bercinta di dekat patung Buddha. Jogye Buddhist Order mengeluarkan pernyataan bahwa film ini "tidak menghormati agama kami dan tidak mencerminkan nilai dan etika kami". The Washington Post melaporkan adanya ketidakpuasan yang semakin meningkat di negara tersebut terhadap Amerika Serikat. Seorang pejabat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Korea Selatan mengatakan bahwa Die Another Day adalah "film yang salah pada waktu yang salah".[37] Media rumahanDie Another Day dirilis dalam format DVD dan VHS pada tanggal 3 Juni 2003.[38] Referensi
Pranala luarWikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Die Another Day. Wikimedia Commons memiliki media mengenai Die Another Day.
|