Bukan merupakan sebutan di(帝), yaitu sebuah gelar yang digunakan oleh berbagai Dewata atau kaisar China, atau dengan (帝) (juga dibaca Dì), sebutan singkat untuk Dewa Langit Shangdi.
Di (Hanzi:地, hanyu pinyin: Dì; Wade-GilesTi; lit. "bumi") adalah salah satu istilah tertua yang digunakan Bangsa RRT untuk menyebut bumi dan merupakan sebuah konsep kunci atau figur dalam Budaya Tionghoa dan agama. Pada Taoisme dan Konfusianisme, Di sering diterjemahkan sebagai "Bumi" dan disebutkan dalam hubungannya sebagai aspek pelengkap Tian (sering kali diterjemahkan sebagai "Surga").
Etimologi
Dì dalam penulisan bahasa mandarin. Penulisan dalam sistem romanisasi kuno direkonstruksi sebagai *lˤej-s.[1] Tanda asterik (*) di depan kata merupakan penanda umum bahwa kata tersebut sudah tidak digunakan semenjak lama sehingga pengucapan yang sebenarnya tidak diketahui, dan kata yang mengikuti merupakan hasil rekonstruksi semata.
Huruf China 地 adalah sebuah komponen fono-semantik, merupakan kombinasi akar huruf 土 ("bumi", "tanah") dengan penanda bunyi 也 (hanyu pinyin: yě;aksara kuno: *lajʔ[1]). Sebagai 埊, karakter tersebut merupakan bentuk alternatif yang digunakan oleh Maharani Wu Zetian, tetapi penggunaannya tidak berumur panjang.
Pandangan
Taoisme
Dualisme Tian (Surga) dan Di (Bumi) sangat penting dalam kosmologi Taois. keduanya dianggap mengatur kedua kutub dari Tiga Alam Kehidupan, yang mana alam di tengah merupakan tempat tinggal umat manusia.