Deviasi trakeaDeviasi trakea adalah posisi trakea yang terdorong ke salah satu sisi tubuh (kiri atau kanan) akibat adanya tekanan abnormal di dalam rongga dada.[1][2] Deviasi trakea yang menjauhi sisi yang mengalami kelainan dapat ditemukan pada pneumotoraks, goiter retrosternal, efusi pleura, keganasan pada mediastinum (limfoma), limfadenopati, tumor timus, dan metastasis tumor sel germinal. Deviasi trakea yang mendekati atau mengarah ke sisi yang mengalami kelainan dapat ditemukan pada fibrosis paru bagian atas (akibat tuberkulosis atau karena riwayat radioterapi sebelumnya), kolapsnya satu atau lebih segmen paru biasanya karena obstruksi bronkus akibat tumor, atelektasis, agenesis paru, dan setelah tindakan pneumektomi.[2][3] Gejala dan tandaGejala dan tanda yang timbul dari deviasi trakea adalah batuk,[1][2] kesulitan bernapas,[1][4] mengi atau kelainan bunyi pernapasan lainnya,[1] nyeri dada,[1][4] dan distensi vena jugularis[2] PenyebabPneumotoraks merupakan penyebab deviasi trakea yang paling sering terjadi.[1][5] Beberapa penyakit lain yang menyebabkan terdorongnya trakea ke salah satu sisi adalah goiter multinodular,[1] efusi pleura,[1] pneumonektomi,[1] atelektasis,[1] fibrosis pleura,[1] fibrosis paru,[1] fibroelastosis pleuroparenkim,[6] karsinoma paru,[7] dan tumor mediastinum.[1] DiagnosisPemeriksaan radiograf dada atau foto toraks adalah pemeriksaan pertama yang dilakukan untuk diagnosis deviasi trakea. Foto toraks menjadi patokan untuk menentukan jenis pemeriksaan yang selanjutnya akan dilakukan sesuai dengan kondisi yang menyebabkan deviasi trakea.[1] Deviasi trakea merupakan gejala yang menjadi bagian dari penyakit lain, oleh sebab itu pemeriksaan yang dilakukan adalah untuk mencari penyakit yang mendasarinya.[1] Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya infeksi atau melihat antibodi tertentu,[1]pencitraan resonansi magnetik dada dilakukan jika dicurigai penyebab deviasi adalah adanya tumor,[1] tomografi terkomputasi dada memiliki indikasi yang sama dengan pencitraan resonansi magnetik yaitu untuk melihat potongan melintang daerah rongga dada,[1] dan torakosentesis dilakukan untuk mengambil cairan dari dalam rongga pleura.[1] PenatalaksanaanPengobatan deviasi trakea tergantung pada penyebab kondisi ini terjadi. Deviasi trakea akibat limfoma pada mediastinum ditangani dengan kemoterapi, jika penyebabnya efusi pleura dapat dilakukan torakosentesis, jika penyebabnya atelektasis ditangani dengan latihan pernapasan dalam yang rutin atau jika diperlukan dapat dilakukan tindakan operasi.[1] Deviasi trakea akibat fibrosis paru ditangani dengan tindakan operasi untuk mengangkat bagian pleura yang bermasalah. Pada fibrosis paru, dilakukan pengobatan dengan nintedanib dan pirfenidon serta latihan dan teknik pernapasan. Trauma leher yang menyebabkan terjadinya perdarahan, dilakukan operasi untuk menghentikan perdarahan dan mengangkat bekuan darah yang menyebabkan peningkatan tekanan sehingga terjadi deviasi trakea.[1] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia