Desa Adat Belaraghi


Desa Belaraghi adalah sebuah desa yang berada di Aimere, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Desa Belaraghi berjarak kurang lebih satu jam perjalanan dari pusat kabupaten. Desa Belaraghi menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup populer di kawasan Nusa Tenggara Timur.[1][2][3]

Pemukiman

Desa Belaraghi terletak di lereng Bukit Belaraghi, dari sinilah desa ini memiliki nama itu. Awalnya desa ini terletak di puncak Bukit Belaraghi, namun pada 1950-an desa ini mengalami kebakaran hebat yang membuat desa ini akhirnya dipindahkan ke lereng. Meskipun sudah direlokasi tetapi lokasi desa lama masih kerap dikunjungi oleh wisatawan, atau sering disebut dengan Desa Belaraghi Lama.[2]

Akses jalan ke desa ini juga terbilang cukup sulit, karena desa jalanan di desa ini masih berbatu, menanjak dan belum beraspal. Kesulitan medan membuat kendaraan roda empat tidak bisa melaluinya, sehingga turis harus berjalan kaki untuk mencapai desa ini. Akses jalan semakin sulit bila turis ingin mencapai Belaraghi Lama.[2]

Kompleks pemukiman warga Belarghi juga terbilang unik. Mereka membangun rumah dengan pola saling berhadapan dan berderet sejajar di kiri dan kanan jalan, membentang dari arah timur laut ke barat daya. Di tengah-tengah pemukiman merupakan ruang publik untuk melaksanakan kegiatan adat.[2]

Desa adat Belaraghi dihuni oleh tiga suku adat yakni Suku Belah, Suku Bawa, dan Suku Fu’i. Masing-masing rumah adat memiliki nama-nama yang berbeda, diantaranya adalah Kaka, Sapu, Sa‘olobo, Ka'kafu’u, Ka’kalobo, dan Sa’odoro.[4]

Tradisi

Warga Belaraghi memiliki tradisi yang terbilang sangat ramah. Bila ada turis yang datang, warga akan secara sukarela menyajikan makanan berupa ubi, pisang, dan talas. Warga juga menyajikan minuman, mulai dari kopi hingga arak tradisional kepada turis yang datang. Bagi warga Belaraghi, turis adalah tamu yang wajib dihormati. Setiap tamu atau turis yang datang akan dijamu di rumah sao satu, rumah khusus dimana warga akan memperkenalkan tamu dan turis yang datang kepada nenek moyang mereka.[3]

Selain menyajikan makanan untuk turis, warga Belaraghi juga memiliki upacara menyajikan makanan untuk nenek moyang, yang disebut dengan ritual Ti'i Ka Ebunusi. Ritual ini dimaksudkan selain sebagai sesembahan untuk leluhur, juga sekaligus meminta berkah sebelum berburu.[3]

Referensi

  1. ^ Asdhiana, I Made (ed.). "Belaraghi, Menghidupkan Tradisi Menjamu Tamu". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-11-12. 
  2. ^ a b c d "Kampung Adat Belaraghi - Informasi Situs Budaya Indonesia Kampung Adat Belaraghi". Informasi Situs Budaya Indonesia. 2018-09-21. Diakses tanggal 2019-11-12. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b c "Kampung Tradisional Belaraghi". Wisata NTT. 25 Januari 2014. Diakses tanggal 20 Agustus 2019. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ artanegara (2017-10-03). "Inventarisasi Cagar Budaya di Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur". Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-22. 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41