Berikut ini adalah daftar kesalahpahaman umum yang terjadi mengenai topik-topik terkenal. Setiap kesalahpahaman dan fakta-fakta yang menjawabnya didiskusikan dalam sastra yang diterbitkan. Setiap entri dimaksudkan sebagai sebuah koreksi; kesalahpahamannya sendiri diimplikasikan ketimbang dinyatakan.
Seni dan budaya
Makanan dan masakan
Sushi artinya bukan "ikan mentah", dan tidak semua sushi meliputi ikan mentah. Nama sushi merujuk kepada berbagai hidangan nasi yang diberi cuka; ikan mentah adalah inklusi umum, namun bukanlah satu-satunya.[1] Dalam bentuk tradisional dari sushi di wilayah Osaka, semua bahannya dimasak atau direbus; ikan mentah tidak pernah digunakan.[2]
Kue keberuntungan, meskipun dikaitkan dengan masakan Tionghoa di Amerika Serikat, pada faktanya diciptakan dan dibawa ke A.S. oleh orang Jepang.[3]
Sastra
Frankenstein bukanlah nama monster dalam novel Frankenstein; or, The Modern Prometheus karya Mary Shelley; namun nama tersebut adalah marga dari pembuat monster tersebut, Victor Frankenstein. Monster tersebut kemudian disebut monster Frankenstein. Selain itu, Frankenstein adalah seorang pelajar pengobatan dalam novel tersebut, bukan seorang dokter seperti yang kemudian digambarkan.[4]
Agama
Kitab Suci Ibrani
Buah terlarang yang disebutkan dalam Kitab Kejadian umumnya dianggap adalah sebuah apel,[5] dan kemudian digambarkan seperti itu dalam kesenian Barat. Namun, Alkitab tidak mengidentifikasikan jenis dari buah tersebut. Teks-teks Ibrani asli hanya menyebutkan kata pohon dan buah. Penerjemahan Latin awal menggunakan kata mali, yang dapat diartikan "jahat" dan "apel". Seniman-seniman Jerman dan Prancis umumnya menggambar buah tersebut sebagai sebuah apel dari abad ke-12, dan Areopagitica karya John Milton dari 1644 secara eksplisit mengatakan buah tersebut sebagai sebuah apel.[6]
Budaya tertentu
Penyebutan samurai untuk menyebut benda yang sebenarnya bernama katana. Salah kaprah ini disebabkan karena katana (nama senjata) merupakan pedang yang identik digunakan oleh seorang samurai (nama profesi). Oleh sebab itu, lebih tepat apabila menggunakan kata "membawa pedang samurai", bukan "membawa samurai" misalnya.[7]
Sejarah
Sejarah modern
Napoleon Bonaparte (gambar) tidak pendek; namun ia tidak lebih tinggi ketimbang rata-rata orang Prancis pada zamannya.[8][9] Setelah kematiannya pada 1821, tinggi kaisar Prancis tercatat seukuran 5 kaki 2 inch dalam ukuran kaki Prancis, yang setara dengan 554 kaki (169 m).[10][11]
Kata teori dalam "teori evolusi" bukan berarti ada keraguan ilmiah atas keabsahannya; konsep teori dan hipotesis memiliki makna yang berbeda dalam konteks ilmu pengetahuan. Meski kata teori dalam obrolan masyarakat awam berarti dugaan semata, istilah teori ilmiah bermakna serangkaian prinsip yang menjelaskan fenomena yang dapat diamati secara alamiah.[14][15] "Fakta dan teori ilmiah merupakan satu kesatuan",[16] dan evolusi adalah teori, sama seperti teori kuman atau teori gravitasi.[17]
Evolusi bukan penjelasan tentang asal mula kehidupan[18] atau asal usul dan perkembangan alam semesta. Meski evolusi biologi menjelaskan proses bermulanya spesies dan organisasi biologis lainnya dan menghasilkan semua makhluk hidup yang dapat ditelusuri ke belakang hingga moyang bersama universal, evolusi tidak mempelajari asal mula kehidupan[19] dan sama sekali tidak mempelajari asal usul dan evolusi alam semesta beserta isinya. Teori evolusi mempelajari perubahan beberapa generasi makhluk hidup seiring waktu setelah kehidupan muncul.[20] Model ilmu pengetahuan yang mempelajari asal mula organisme pertama dari molekul organik atau inorganik disebut abiogenesis, dan teori utama yang menjelaskan perkembangan awal alam semesta adalah model Dentuman Besar.
Manusia tidak berevolusi dari spesies simpanse yang masih hidup saat ini.[21] Manusia dan simpanse sama-sama berevolusi dari moyang bersama.[22][23] Dua spesies yang ada saat ini (simpanse umum dan bonobo) adalah kerabat manusia terdekat yang masih hidup. Sejumlah antropolog dan primatolog mendefinisikan manusia sebagai spesies simpanse.[24][25]Moyang bersama terkini manusia dan simpanse moden lainnya hidup antara 5 sampai 8 juta tahun yang lalu.[26] Temuan Ardipithecus berusia,4 juta tahun menunjukkan bahwa moyangnya dapat berjalan dengan dua telapak kaki, bukan tumit, dan pendek dan bertangan lebih panjang daripada simpanse dengan moncong yang lebih pendek. Berbeda dengan gagasan bahwa simpanse itu "primitif", mereka juga berevolusi sejak percabangan silsilah tersebut. Simpanse semakin besar, lebih agresif, dan bisa memanjat[27] dengan jemari yang lebih panjang.[28] Bersama kera besar lainnya, manusia dan simpanse adalah bagian dari famili Hominidae. Grup ini berevolusi dari moyang bersama seperti monyet Dunia Lama sekitar 40 juta tahun yang lalu.[29][30]
Evolusi tidak "berencana" memperbaiki kecocokan organisme untuk bertahan hidup.[33][34] Misalnya, evolusi jerapah bukan berarti leher jerapah semakin panjang karena mereka perlu makan pohon tinggi. Evolusi tidak memiliki kebutuhan dan tidak menyesuaikan diri; evolusi adalah proses tanpa tujuan. Sebuah mutasi yang menyebabkan leher panjang lebih menguntungkan hewan di daerah berpepohonan tinggi daripada daerah berpepohonan pendek sehingga hewan berpeluang besar meneruskan gen leher panjang ke keturunannya. Pohon panjang tidak menyebabkan mutasi dan tidak menyebabkan banyak hewan lahir dengan leher panjang.[35] Dalam contoh jerapah, evolusi leher panjang juga berpotensi disebabkan oleh seleksi seksual, artinya leher panjang berevolusi sebagai ciri seksual sekunder sehingga jerapah jantan lebih diuntungkan bisa mendominasi jerapah betina.[36] Kesalahkaprahan ini bertahan karena lebih mudah dijelaskan oleh orang-orang yang paham cara kerja evolusi dan terciptalah fungsi semu;[37] lebih mudah mengatakan "Dinosaurus memiliki bulu agar bisa merayu lawan jenis" daripada "Bulu mungkin tumbuh karena memiliki dinosaurus berbulu memiliki keunggulan selektif daripada dinosaurus tanpa bulu".[38]
Manusia dan dinosaurus (selain burung) tidak hidup di zaman yang sama.[39] Dinosaurus non-burung terakhir mati 65.5 juta tahun yang lalu pada peristiwa kepunahan Kapur–Paleogene, sedangkan genus Homo (manusia) pertama berevolusi antara 2,3 dan 2,4 juta tahun yang lalu. Ada selang waktu 63 juta tahun antara dinosaurus non-burung terakhir dan manusia pertama. Manusia pernah hidup bersama mamut berbulu dan kucing bergigi taring—mamalia yang sering kali digambarkan bersama manusia dan dinosaurus.[40]
Dinosaurus tidak punah karena tidak bisa beradaptasi atau tidak cocok dengan perubahan iklim yang normal (ini dicantumkan di buku-buku pelajaran lama). Faktanya, dinosaurus sendiri adalah kelompok hewan yang sangat mudah beradaptasi dan sukses, tetapi punah akibat peristiwa luar biasa yang juga memicu kepunahan berbagai spesies tumbuhan, mamalia, dan hewan laut.[41] Penyebab kepunahan massal yang paling populer adalah tubrukan asteroid di Semenanjung Yucatán yang memicu peristiwa kepunahan Kapur–Paleogen.[42] Selain itu, tidak semua dinosaurus punah. Burung berevolusi dari theropoda berbulu kecil di zaman Jura. Meski sebagian besar silsilah dinosaurus berhenti pada akhir zaman Kapur, sejumlah spesies burung selamat. Keturunan dinosaurus pun menjadi bagian dari fauna modern.[43]
Mamalia tidak berevolusi dari grup reptil modern; mamalia dan reptil justru berevolusi dari moyang bersama. Tidak lama setelah spesies mirip reptil pertama muncul, silsilahnya berpisah menjadi dua, sauropsid dan sinapsid.[44] Garis mamalia (sinapsid) berpisah dari garis yang mengarah ke reptil modern (sauropsid) sekitar 320 juta tahun yang lalu pada pertengahan zaman Karbonifer. Pada akhir zaman Karbonifer atau awal Permian), grup reptil modern (lepidosaurus, penyu, dan buaya) berpisah. Mamalia sendiri merupakan satu-satunya keturunan sinapsid yang masih hidup.[45]
Semua rasa yang berbeda dapat dideteksi di semua bagian lidah,[48] dengan sensitivitas sedikit meningkat di lokasi yang berbeda tergantung pada masing-masing orang tersebut, bertentangan dengan kepercayaan populer bahwa rasa spesifik hanya bisa dirasakan sesuai dengan yang dipetakan secara spesifik di lidah.[49] Peta rasa lidah pada awalnya didasarkan pada terjemahan yang salah dari tesis tahun 1901 di Jerman[50] oleh Edwin Boring. Selain itu, konsepsi kategoris umum saat ini adalah tidak ada 4 tapi 5 rasa utama. Selain pahit, asam, asin, dan manis, manusia punya reseptor rasa umami, yang merupakan rasa gurih atau empuk.[51]
^"La taille de Napoléon" (dalam bahasa French). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-12. Diakses tanggal July 22, 2010.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Hartwig, W. (2007). "Primate Evolution". Dalam Campbell, C.; Fuentes, A.; MacKinnon, K.; Panger, M.; Bearder, S. Primates in Perspective. Oxford University Press. ISBN978-0-19-517133-4.
^Romer, A.S. & Parsons, T.S. (1977). The Vertebrate Body. 5th ed. Saunders, Philadelphia. (6th ed. 1985)[halaman dibutuhkan]
^Twycross, Alison (2014). Managing pain in children : a clinical guide for nurses and healthcare professionals. Hoboken: Wiley Blackwell. hlm. 7. ISBN9780470670545.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Hypothermia" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "HairCare" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "BikeGyro" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "MultiplePersonalities" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "JamesWatt" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.