DB Fernverkehr AG (bahasa Jerman untuk "Transportasi Jarak Jauh DB") adalah divisi semi-independen dari Deutsche Bahn (DB) yang mengoperasikan kereta api penumpang jarak jauh di Jerman.[1] Didirikan pada tahun 1999 sebagai bagian dari privatisasi tahap kedua Deutsche Bahn, di bawah nama DB Reise & Touristik dan kemudian berganti nama pada tahun 2003.
Produk
DB Fernverkehr menyediakan layanan transportasi jarak jauh nasional dan seluruh Eropa.[2]
Jenis kereta api yang dioperasikan oleh DB Fernverkehr adalah:
Regional-Express (RE) → Sylt Shuttle Plus dalam perjanjian codeshare dengan kereta IC, pada rute Freilassing–Berchtesgaden dan Ulm–Oberstdorf tidak ada perjanjian codeshare.
Alleo GmbH yang didirikan pada tahun 2012 merupakan anak perusahaan bersama Deutsche Bahn dan perusahaan kereta api negara Prancis, SNCF. Perusahaan ini bertanggung jawab atas pemasaran kereta internasional ICE dan TGV, yang beroperasi pada rute Frankfurt–Paris dan Frankfurt–Marseille. Selain itu, tim dan layanan kereta Jerman–Prancis dikoordinasikan oleh Alleo dan dilatih untuk digunakan dalam koneksi internasional.
"Alleo" dipimpin oleh Frank Hoffmann (DB) dan Emmanuel Mroz (SNCF).
DB Autozug
Pada tahun 1999, anak perusahaan bernama DB AutoZug GmbH yang berbasis di Dortmund, didirikan untuk pengoperasian kereta pengangkut mobil dan kereta malam. Mulai 1 Oktober 2013, DB AutoZug GmbH digabungkan dengan DB Fernverkehr AG.
Ameropa
Operator tur Ameropa-Reisen yang didirikan pada tahun 1951 adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh DB Fernverkehr AG hingga 3 Februari 2020. Perusahaan ini menjual perjalanan singkat dan perjalanan antar kota di Jerman dan negara-negara tetangganya. Pemilik baru Ameropa Reisen adalah Liberta Partners, sebuah perusahaan induk Jerman yang berbasis di Munich. Kolaborasi antara Ameropa dan Deutsche Bahn akan berlanjut setelah penjualan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Deutsche Bahn telah berpisah dari Ameropa untuk berkonsentrasi pada bisnis intinya, yakni transportasi kereta api di Jerman, sebagai bagian dari strategi “Starke Schiene” yang baru.
Merk
IC Bus
Antara tahun 2013 dan 2020, DB Fernverkehr AG mengoperasikan bus jarak jauh dengan merk IC Bus. Pada tahun 2017, terdapat total 45 rute jarak jauh yang melalui 11 negara Eropa.[3]
Menurut mantan CEO Ulrich Homburg, adanya IC Bus bukan semata-mata untuk bersaing secara harga dengan pesaing lain seperti FlixBus, namun sebagai pelengkap dari jaringan kereta api antarkota yang sudah ada. Oleh karena itu, menurut Homburg, harga tidak boleh disesuaikan dengan harga pesaing.
Pada tanggal 31 Desember 2020, IC Bus dihentikan karena kurangnya peminat dan menurunnya jumlah penumpang akibat pandemi Covid-19. Pasokan telah semakin berkurang pada tahun-tahun sebelumnya.[4]
DB Bordgastronomie
Sebagian besar kereta jarak jauh DB memiliki layanan makanan BordRestaurant atau BordBistro di dalam keretanya. Kedua area sistem katering ini dikoordinasikan oleh unit organisasi katering di kereta. Perusahaan transportasi melatih spesialisnya sendiri dalam sistem katering, yang nantinya dapat menyiapkan dan menyajikan makanan di dalam kereta sebagai spesialis di industri jasa.
Pada beberapa koneksi layanan IC, penawaran makanan terus dikurangi dan dalam beberapa kasus bahkan dirasionalisasikan sepenuhnya. Pada rute individu di mana Intercity 2 mengambil alih lalu lintas, anak perusahaan katering Lufthansa LSG Sky Chefs mengoperasikan IC Café hingga tahun 2020. Namun, cakupannya jauh lebih kecil dibandingkan BordRestaurant ataupun BordBistro di kereta api.[5] Sejak perubahan jadwal pada bulan Desember 2020, DB Fernverkehr kini telah mengoperasikan layanan makanan di kereta Intercity dengan merk Reisecafé di semua lini, tetapi sebagian besar masih dengan penawaran serupa dan terbatas dari LSG.[5]
Lainnya
DB Fernverkehr juga menyertakan DB Lounge di stasiun kereta api yang berukuran lebih besar.