Command and Conquer: Generals – Zero Hour adalah pak ekspansi (expansion pack) untuk permainan computer Command & Conquer: Generals. Zero Hour menambahkan beberapa kemampuan baru pada setiap faksi, dan sebuah mode bermain baru disebut dengan Generals' Challenge. Pada Generals' Challenge pemain bermain sebagai satu dari sembilan jenderal (masing-masing 3 jendral untuk setiap faksi) dan bertempur dengan jenderal lain, pada akhirnya melawan “boss” jenderal tangguh, General Leang.
Campaigns
Zero Hour juga mengandung 3 campaign baru dari 5 misi untuk masing-masing faksi, dengan urutan peristiwa Amerika dahulu, GLA kedua, dan Cina terakhir. Tidak seperti campaign sebelumnya yang tidak mempunyai full motion video pada briefing singkat saat misi, campaign Zero Hour kembali ke tradisi Command and Conquer, masing-masing menampilkan video live-action mengenai reporter berita masing-masing faksi yang memberikan situasi rinci mengenai misi yang dijalani. Plot campaign Zero Hour dimulai dari akhir campaign “Command and Conquer:Generals”.
Amerika Serikat
Pada awal campaign Amerika Serikat, Global Liberation Army (GLA) meluncurkan Senjata biologis dengan roket dari Stasiun peluncuran Soyuz dari hasil merebut Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan di sebuah markas militer Amerika Serikat di Eropa Utara. Angkatan Darat Amerika segera membalas dengan cepat, menghancurkan lokasi peluncuran, sebelum GLA bisa menembakkan misil lain. Saat campaign berlanjut, Amerika Serikat mempelajari bahwa seorang jenderal GLA dengan kode nama "Dr. Thrax" telah mengembankan senjata maut dari anthrax yang diketahui bernama "Anthrax Gamma". Ketika Amerika Serikat menemukan basis operasinya, Amerika menemukan bahwa “Dr. Thrax” sedang merencanakan untuk meluncurkan beberapa misil yang berisi dengan toksin dengan target pusat populasi Amerika. Sebuah serangan cepat oleh Amerika Serikat, dengan bantuan beberapa pasukan GLA yang berkhianat, berhasil mencegah kekejaman dan mengakhiri “Dr. Thrax”.
GLA
Pada campaign GLA, GLA walaupun kecewa oleh kematian Dr. Thrax, GLA menerima dorongan moral kembali dikarenakan pengangkatan pemimpin baru mereka, General Mohmar "Deathstrike". Usaha pertama GLA adalah menyatukan kembali faksi yang terpisah dibawah komando Deathstrike, usaha itu berhasil setelah melenyapkan pasukan Prince Kassad di Mesir, dan kemudian dengan keras berusah mengusir Amerika dari tanah Eropa. Walaupun tidak mempunyai teknologi canggih, GLA berhasil memberikan kerusakan besar pada Amerika, dengan cara merebut particle uplink cannon Amerika yang mereka gunakan untuk menghancurkan USS Ronald Reagan (yang membelahnya menjadi dua dari “bagian kanan” kapal ke “pelabuhan”, seperti yang terlihat di sampul permainan) dan menginflitrasi Pesisir Barat Amerika Serikat untuk mencuri toksin dari fasilitas penyimpanan bahan kimia. Serangan GLA ini mencapai klimak ketika GLA mengerumuni basis komando Amerika Serikat di Eropa Tengah di Stuttgart-Vaihingen, dan sebagian dengan menggunakan persenjataan Cina yang direbut paksa oleh GLA. Sasaran utama GLA telah terlaksana, sekarang mereka memulai untuk menginvasi Eropa yang sekarang mudah diserang dan menimbulkan represi politik baru di Eropa.
Cina
Pada campaign China, Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army) (PLA) Cina mengirim tentara ke Eropa untuk membantu Amerika dan membalas dendam karena memakai teknologi Cina dalam merebut markas militer di Jerman. Sebagai usaha untuk mencegah GLA menggunakan senjata canggih Amerika yang direbut, Cina meluncurkan misil nuklir, menghancurkannya dan mengirim tentaranya ke Jerman, dimana penyerbu GLA berpusat di Jerman. Setelah beberapa seri kekalahan yang besar, pasukan GLA yang hampir kalah mengambil alih markas militer Amerika Serikat yang kosong karena pengungsian pasukan dan menggunakan persenjataan dari markas tersebut untuk menyerang pasukan Cina. Cina kemudia berhasil merebut kembali markas ini, dan melenyapkan GLA, dan mencabut pengaruh GLA dari Eropa. Kemudia Cina mendirikan Liga Persatuan Eurasian dengan Eropa yang kembali bebas, dunia kemudia memandang kedepan atas era baru kepemimpinan Cina.
Karakter
Setiap jenderal memilik unit yang unik dan modifikasi dari arsenal biasa. Berikut adalah Jenderal Amerika Serikat:
General Alexis Alexander: Alexander memiliki spesialisasi senjata pemusnah massal dan pertahanan yang kuat. Ia memiliki pesawat pengebom Aurora Alpha (yang memiliki sebuat fuel air bomb), jaringan listrik yang lebih kuat (reaktor bisa diupgrade untuk memproduksi listrik 300% lebih besar, menghemat biaya, dan tempat membangun), bangunan pertahanan Patriot dengan EMP, yang secara instan akan menghentikan segala kendaraan dan menghancurkan pesawat secara instan (tetapi, seperti senjata misil lain di Zero Hour, infantri tidak mudah diserang dengan Patriot EMP). Sebagai tambahan, ia dapat membangun Particle Cannons dengan setengah harga dari normalnya. Tetapi ia tidak bisa memproduksi tank tempur utama, dan semua kendaraan membutuhkan biaya lebih besar untuk diproduksi. Alexander memiliki kemampuan pertahanan, tetapi sulit untuk menyerang. Ia akan lebih kuat ketika semakin lama progress permainan dimainkan, dengan menggunakan Particle Cannons yang banyak untuk mengalahkan lawan kecuali jika opsi 'multiple super weapons' dihilangkan pada pertandingan turnamen.
General Malcolm "Ace" Granger: Pasukannya memiliki spesialisasi di penggunaan pesawat dan kemampuan pesawat lebih maju. Jenderal ini mengupgrade F-22 Raptor menjadi "King Raptors" (6 rudal vs standard hanya 4), dan juga serangan helicopter Comanche yang stealth (stealth akan hilang jika menembak) dan semua pesawatnya dilengkapi dengan sistem pertahanan laser misil otomatis tanpa biaya tambahan, yang akan membantu kemampuan bertahan pesawat vs serangan misil anti-pesawat (Serangan anti udara MiniGunners Jenderal Shin Fai dan serangan laser Avengers Amerika Serikat masih menyulitkan pesawat). Malcolm juga memiliki akses untuk Generals' Powers yang berhubungan dengan serangan udara pada ranking yang rendah, seperti AC-130 Spectre Gunship. Akhirnya, pesawat udaranya lebih murah dari harga normal. Namun, Jenderal ini tidak bisa memproduksi tank tempur utama.
General "Pinpoint" Townes: Townes bermain hampir seperti mode standar Amerika dibandingkan dengan dua jenderal lain. Ia memodifikasi Tank Crusader yang disebut dengan "Laser Crusaders"; “Laser Crusader” ini dilengkapi dengan meriam laser yang melebihi meriam tank biasa dalam hal daya tembak dan lebih baik juga digunakan ketika melawan infantri dan bangunan, tetapi mempunyai satu kelemahan yaitu jarak tembak yang pendek. Jenderal ini juga bisa membangun Laser Patriot Defense Turrets; Patriot Turrets yang dilengkapi dengan meriam laser; perubahan ini membuat Laser Patriot efektif melawan hampir segalanya, termasuk infantri termasuk misil SCUD Launcher. Namun, bangunan pertahanan ini memiliki dua kelemahan; laser membutuhkan lebih banyak pembangkit listrik dibandingkan dengan Patriot Turrets standar, dan bila daya listrik tidak memenuhi tingkat minimum, selain penalty bangunan pertahanan akan lumpuh, semua Tank Laser jenderal, tanpa memperhatikan lokasinya di medan pertempuran, akan langsung mati sampai daya listrik kembali ke atas tingkat minimum. Hal ini membuat "Jenderal Laser" sangat mudah diserang dengan cara menghancurkan pembankit listriknya. Jenderal ini tidak mempunyai akses ke Tomahawk Launchers, membuat pasukannya serangnya kekurangan pasukan jarak-jauh.
Jenderal Tentara Cina adalah:
General Ta Hun Kwai: Strategi Jenderal Kwai berfokus pada penggunaan kendaraan lapis baja, tank dan kendaraan dengan teknologi superior. Jenderal ini tidak bisa membuat unit artileri dan harus membayar lebih jika memproduksi unit pesawat dan infantry. Jenderal ini mempunyai tank yang lebih kuat dan lebih murah. Semua tanknya dari awal sudah veteran (kecuali ECM tank). Strategi yang bergantung pada serangan kendaraan berat dan pergerakan pasukan yang cepat cocok digunakan untuk pasukan Jenderal Kwai. Namun, karena kekurangan unit jarak-jauh membuat pasukan Kwai sangat rentan pada pengeboman jarak jauh, membuat pasukannya tidak bisa cepat membalas menyerang.
General Tsing Shi Tao: Pasukan Tao menggunakan energi nuklir. Teknologi nuklir jenderal ii membuat lebih banyak output listrik per pembangkit listrik dibandingkan dengan divisi Cina lain. Dia juga memanfaatkan arsenal nuklir melalui gudang misil, artileri nuklir, dan jet tempur MiG dan helikopter Helix yang dilengkapi dengan bom nuklir. Selongsong peluru Tank Overlord dan Battlemaster juga memuntahkan radiasi nuklir. Sebagai tambahan kecepatan bergerak taknya juga lebih cepat, dikarenakan mengguaka mesin nuklir, tetapi mesin nuklirnya akan meledak dengan merusakkan jika tank tersebut hancur. Selain tambahan ini, tidak ada perubahan yang signifikan, dan pasukan Tao bermain hampir seperti Tentara Cina standar.
General "Anvil" Shin Fai: "Anvil" berspesialisasi dalam unit infantri, dan memiliki keuntungan taktis awal yang signifikan dibandingkan dengan jenderal lain. Semua infantrinya dari awal sudah veteran; Ia juga memiliki pasukan elit minigunner yang menggantikan Red Guardsmen standar. Senjata caliber tinggi yang mereka bawah dapat menghancurkan pesawat dengan cepat jika dalam jumlah banyak. Namun, ia tidak bisa membuat tank kelas berat, tetapi masih bisa membuat kendaraan anti personel dan pendukung. Kebergantungan pada infantri ini membuat pasukannya rentan diserang dengan radiasi nuklir dan toksin; dan dalam beberapa kondisi umum, serangan tabrak lari (‘’over run’’) kendaraan musuh, tetapi jika kemampuan dan keunggulannya digunakan secara baik dan efisien, akan dapat mengalahkan pasukan musuh dengan cepat. Ia tidak dapat dilawan di General's Challenge, walaupun data peta dan audio untuk Fai challenge dimasukkan, dengan beberapa modifikasi dapat membuat pemain melawannya.
Jenderal Global Liberation Army adalah:
"Dr. Thrax": Unit dan beberapa bangunan Jenderal Toksin GLA dilengkapi dengan toksin. Beberapa keunggulan penting, adalah unit jenderal ini dilengkapi dengan toksin yang lebih kuat, Anthrax Beta (upgrade terakhir dalam permainan) dari awal pertandingan, dan bisa mengupgrade Anthrax Gamma (Anthrax Gamma adalah senjata efektif untuk menghancurkan tank), untuk meningkatkan kemampuan pasukannya lebih jauh. Jenderal ini juga dapat melatih Toxin Rebels. Senjata yang mengeluarkan toksin dari unit ini sangat efektif melawan kendaraan dan tank. Tanknya, infantri RPG dan Stinger Sites juga dilengkapi toksin pada roketnya, membuat tambahan kerusakan (damage) dalam serangan mereka.
Prince Kassad: Seorang Jenderal GLA yang berspesialisasi pada taktik stealth. Semua bangunannya ditutupi oleh jala camo (‘’camo netting’’), membuatnya tidak terlihat oleh unit musuh, ia juga mempunyai peningkatan kemampuan GPS Scrambler (pengacak GPS ), membuatnya dapat menyelubungi lebih banyak unit daripada sel GLA lain dalam beberapa saat, dan mempunyai peningkatan kemampuan rebel menjadi stealth rebel. Ia juga mempunyai Hijackers (pembajak) yang lebih murah dari awal permainan, dan selalu dalam mode stealth. Jenderal ini tidak bisa membuat tank tempur utama, atau SCUD launchers jarak jauh. Penyergapan, serangan kejutan, ‘’harassment’’ dan ‘’attrition’’ adalah strategi optimal untuk pasukan Kassad. Namun, karena kekurangan kendaraan lapis baja membuat jenderal ini lebih mudah diserang dibandingkan dengan sel GLA standar jika menyerang langsung dan terkonsentrasi. Juga, ketidakmampuan membuat SCUD launchers jarak-jauh berarti sejak awal permainan, pasukannya beroperasi tanpa bantuan serangan jarak jauh. Kemampuan stealth pasukannya menyediakan serangan psikis pada musuh manusia, tetapi entah bagaimana AI (computer) bisa mendeteksi kehadiran pemain tanpa menggunakan pindaian satelit atau alat pendeteksi stealth.
General Rodall "Demo" Juhziz: Seorang Jenderal GLA yang berspesialisasi di eksplosif. Sebagian besar unit lapangan dan bangunannya mempunyai kemampuan penghancuran-diri (‘’self-destruct’’), mendorong penggunaan serangan bunuh diri. Teroris jenderal ini lebih kuat dan lebih murah, dan Demo Trap yang lebih kuat ledakannya. Pengendara Combat Cycle jenderal ini adalah Terroris bukan Rebel seperti sel GLA standar. Jenderal ini juga tidak punya akses ke sebagian besar unit stealth atau senjata antraks. Ia juga tidak bisa dilawan di Generals' Challenge.
Tidak berhubungan:
General "Tigress" Leang : Jenderal final di Generals' Challenge. Jenderal ini mempunyai tentara yang massif terdiri dari unit dan struktur bangunan dari semua faksi, beserta sebuah Particle Cannon, Nuclear Missile, dan Scud Storm. Jenderal ini tidak bisa dimainkan. Namun, ia bisa dimainkan melalui beberapa modifikasi.
Tidak digunakan:
General Ironside jenderal bos dari pasukan Amerika Serikat.
General Mohmar "Deathstrike" jenderal bos dari pasukan GLA, ia tidak pernah bertempur, tetapi dapat dilihat di misi pertama campaign GLA.
Satu modifikasi yang paling dikenal bernama "All Stars" yang mengkombinasikan semua elemen dunia C&C bersama, termasuk faksi terbaru dari setiap seri (kecuali the Scrin dan The Empire of the Rising Sun (Red Alert 3)).
Bermain Online
Command & Conquer: Generals – Zero Hour memasukan mode bermain online melalui GameSpy pada Windows, atau GameRanger pada Macs. Dua layanan ini tidak kompatibel satu sama lain. Pemain bisa memilih beberapa opsi, termasuk Quick Match, dimana pemain bertanding dengan pemain lain dengan kemampuan yang mirip untuk permainan 1 vs. 1, dan Custom Game, dimana pemain membuat permainan mereka sendiri dengan setting yang diinginkan, dan menunggu pemain lain untuk bergabung. Yang terakhir, meskipun juga bebas, lebih membutuhkan proses manual, dan membutuhkan pemain untuk membuat, dan bermain permainan tanpa pencatatan status dari server pusat.