Catherine de' Medici
Catherine de' Medici adalah seorang bangsawati dan Ratu Prancis yang lahir di Florence, Prancis pada tanggal 13 April 1519 dan meninggal di Blois, Prancis tanggal 5 Januari 1585.[1][2] Ia adalah permaisuri dari Raja Henry II (menjabat periode 1547-1559) dan menjadi Ratu Prancis setelah kematian suaminya (1560-1574), Catharina juga menjadi salah satu tokoh berpengaruh dalam peperangan antara Katolik dan Huguenot.[1] Ayah Catharina adalah Lorenze de Medici, Duke kota Uribono dan penguasa Florence dan ibunya adalah Madeleine de la Tour d’Auvergne, sepupu dari Francis I, Raja Prancis.[2] Ibunya meninggal ketika ia masih berumur 2 minggu dan ia diasuh oleh ayahnya.[2] Pada tahun 1533 saat Catherina berusia 14 tahun, paman Catharina Paus Klemens VII mengatur sebuah pernikahan antara dirinya dengan Duke kota Orleans, putra kedua dari Raja Prancis.[2] Dari pernikahan tersebut, Catharina melahirkan seorang putra pertamanaya.[2] Pada tahun 1536, Duke kota Orleans menjadi pewaris tahta dan sebelas tahun kemudian menjadi Raja Prancis dengan nama Henry II.[2] Namun, Henry meninggal dunia dalam sebuah adu pedang pada tahun 1559 dan menjadikan Catharina penguasa sementara Prancis ketika putra keduanya, Charles yang masih berumur 10 tahun dinobatkan menjadi Raja.[2] Kehidupan awalCatherine de Medici lahir pada tanggal 13 April 1519 di Firenze, Republik Firenze, dan ia merupakan anak semata wayang Lorenzo de' Medici, Adipati Urbino, dan istrinya, Madeleine de la Tour d'Auvergne, Comtesse de Boulogne. Pasangan muda ini menikah setahun sebelumnya di Amboise, dan pernikahan ini sendiri dilaksanakan sebagai bagian dari persekutuan antara Raja François I dari Prancis dan paman Lorenzo, Paus Leo X, untuk menghadapi ancaman Kaisar Romawi Suci Maximilian I. Menurut penulis kronik pada zaman tersebut, ketika Catherine dilahirkan, orang tuanya "bahagia bagaikan anak itu adalah anak lelaki".[4] Dalam waktu sebulan setelah Catherine lahir, kedua orang tuanya menjemput ajalnya: Madeleine meninggal pada tanggal 28 April akibat demam puerperal atau pes, sementara Lorenzo tutup usia pada tanggal 4 Mei.[5] Gelarnya di Urbino kembali ke tangan Francesco Maria I della Rovere. Raja François ingin Catherine dibesarkan di istana Prancis, tetapi Paus Leo punya rencana lain.[5] Catherine pertama-tama dibesarkan oleh neneknya dari pihak ayah, Alfonsina Orsini (istri Piero de' Medici). Setelah Alfonsina meninggal pada tahun 1520, Catherine dibesarkan oleh bibinya, Clarice de' Medici. Kematian Paus Leo pada tahun 1521 sempat mengganggu kekuasaan keluarga Medici hingga Kardinal Giulio de' Medici terpilih sebagai Paus Klemens VII pada tahun 1523. Klemens menempatkan Catherine di Palazzo Medici Riccardi, Firenze. Rakyat Firenze menyebutnya duchessina ("sang adipati wanita kecil") untuk menghormati klaimnya atas Kadipaten Urbino yang tidak diakui.[6][7] Pada tahun 1527, kekuasaan keluarga Medici di Firenze dijatuhkan oleh faksi yang menentang kekuasaan perwakilan Klemens di kota tersebut, yaitu Kardinal Silvio Passerini. Catherine disandera dan dipindah-pindah ke berbagai biara.[8] Biara terakhir yang disinggahinya, yaitu Santissima Annuziata delle Murate, menjadi tempat tinggalnya selama tiga tahun. Mark Strage menulis bahwa tahun-tahun ini adalah tahun-tahun "paling bahagia dalam hidupnya".[9] Sementara itu, Karl V membantu paus merebut kembali kota Firenze, sehingga sebagai gantinya sang paus terpaksa memahkotai Karl sebagai kaisar pada tahun 1530.[10] Pasukan Karl mengepung kota tersebut pada Oktober 1529. Ketika pengepungan tengah berlangsung, muncul seruan untuk membunuh Catherine dan menggantung jasadnya yang telanjang dan dirantai di tembok kota. Bahkan ada yang mengusulkan agar ia diserahkan kepada para pasukan untuk memuaskan nafsu mereka.[11] Kota ini akhirnya menyerah pada tanggal 12 Agustus 1530. Klemens memanggil Catherine dari biara yang disinggahinya ke Roma, dan di situ sang paus menyambutnya dengan tangan terbuka dan air mata di matanya. Kemudian ia mulai mencarikan suami untuk Catherine.[12] PernikahanSeorang utusan Venesia yang pernah berkunjung ke Roma mendeskripsikan Catherine sebagai sosok yang "bertubuh kecil, dan kurus, (..) tetapi memiliki mata yang menonjol yang merupakan ciri khas keluarga Medici".[13][14] Walaupun begitu, masih banyak para peminang yang menginginkannya, termasuk James V dari Skotlandia yang mengutus Adipati Albany untuk menemui Klemens pada April and November 1530.[15] Begitu François I dari Prancis menawarkan anaknya, Henri, Adipati Orléans, sebagai calon suami Catherine pada awal 1533, Klemens langsung menerimanya. Henri merupakan calon suami yang berderajat tinggi untuk Catherine, karena Catherine sebenarnya memiliki latar belakang rakyat biasa walaupun ia lahir di keluarga kaya.[3] Pernikahan Catherine dan Henri berlangsung sangat mewah[16][17] di Église Saint-Ferréol les Augustins, Marseille, pada 28 Oktober 1533.[a] Pangeran Henri menari dan memeragakan jousting untuk Catherine. Pasangan yang sama-sama berumur empat belas tahun ini meninggalkan balai pesta pada tengah malam untuk menunaikan "tugas perkawinan" mereka. Henri masuk ke dalam kamar tidur dan konon Raja François tetap berada di ruangan tersebut hingga pernikahan tersebut benar-benar dikonsumasi.[16][17] Klemens mengunjungi pasangan baru tersebut di tempat tidur mereka pada pagi harinya.[16] Catherine jarang melihat suaminya pada tahun pertama pernikahannya, tetapi para dayang di istana melayaninya dengan baik dan mereka kagum dengan kecerdasan Catherine dan kemauannya untuk menyenangkan orang.[18] Namun, kemangkatan Paus Klemens VII pada 25 September 1534 melemahkan posisi Catherine di istana Prancis. Paus penggantinya, yaitu Paulus III, membatalkan persekutuan dengan Prancis dan menolak membayar harta sesan yang seharusnya diberikan oleh pihak keluarga Catherine sebagai syarat pernikahan. Raja François mengeluh, "Aku telah menerika gadis yang telanjang."[19] Pangeran Henri tidak tertarik dengan Catherine, dan ia malah berhubungan dengan gundik-gundiknya. Selama sepuluh tahun pertama pernikahan mereka, Catherine sama sekali tidak memiliki keturunan. Pada tahun 1537, Filippa Duci (salah satu gundik Henri) melahirkan seorang anak perempuan yang diakui secara terbuka oleh Henri.[b] Catatan penjelas
Rujukan
Daftar pustaka
|
Portal di Ensiklopedia Dunia