Candi Dermo |
---|
Bangunan tampak dari depan. |
|
|
Gaya arsitektur | Candi Jawa Timuran |
---|
Kota | Sidoarjo, Jawa Timur |
---|
Negara | Indonesia |
---|
|
Ukuran | 10,48 x 10,77 x 13,50 m |
---|
|
Candi Dermo merupakan sebuah situs dari masa klasik Hindu-Buddha yang terletak di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Situs ini memiliki beberapa peninggalan purbakala seperti bangunan candi, serta beberapa benda seperti pahatan relief dan blok-blok batu.
Lokasi
Candi Dermo terletak di Dusun Santren, Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Pada situs ini, batas utara berbatasan dengan sebuah musala, bagian barat, selatan dan timur berbatasan dengan permukiman warga.[1]
Di utara Candi Dermo terletak daerah Terung, yang tercatat dalam prasasti Canggu (1280 Çaka, 1358 M) dan beberapa catatan lain sebagai salah satu pelabuhan dan penyeberangan di Bengawan Brantas.[2] Belum diketahui hubungan candi ini dengan pelabuhan Terung.
Sejarah
Catatan mengenai Candi Dermo yang pertama dapat dilihat pada laporan Belanda yang ditulis pada tahun 1905–1913 dan 1914–1915. Untuk mengetahui kapan dan siapa yang membangun candi ini belum dapat dipastikan dan diketahui, sebab belum ada sumber secara tertulis atau angka tahun yang menyebutkannya. Hanya saja dari segi bangunannya para ahli menduga candi darmo berasal dari abad ke 14.[1]
Arsitektur
Secara keseluruhan, Candi Dermo merupakan gapura yang berbentuk garuda padu raksa. Dalam ilmu arkeologi, garuda padu raksa adalah gapura yang bagian atasnya (atap) menjadi satu. Penyebab Candi Dermo disebut sebagai gapura adalah karena adanya gapura lain yang bentuk atasnya terpisah seolah – olah ditarik ke kanan dan ke kiri. Bentuk gapura yang atapnya terpisah seperti itu disebut candi benta atau gapura bela. Gapura ini serupa dengan Gapura Bajang Ratu bekas peninggalan kerajaan Majapahit yang ada di Trowulan. Pintu masuknya mengarah pada poros barat dan timur dari bagian – bagian yang tersisa untuk diketahui bahwa dulunya gapura ini mempunyai pagar tembok atau sayap.
Pemugaran
Candi ini belum pernah dipugar sejak dibangun. Rencananya Candi Dermo akan memulai pemugaran pada tahun 2014,[3] tetapi pemugaran mengalami penundaan dan baru dimulai pada tahun 2015.[4]
Pada Desember 2020, Candi Dermo telah selesai dipugar. Seluruh bambu penyangga dilepas dari bangunan, kemudian diresmikan oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur dan bisa dibuka untuk kunjungan masyarakat umum.[5]
Lihat pula
Referensi