Burung-gula
Burung-gula adalah genus kecil, Promerops, dan famili, Promeropidae, dari burung pengicau, terbatas di Afrika bagian selatan. Secara umum penampilan dan kebiasaannya, mereka menyerupai burung madu besar berekor panjang atau beberapa burung pemakan madu Australia, tetapi tidak berkerabat dekat dengan burung madu dan bahkan berkerabat lebih jauh dengan burung pemakan madu Australia. Mereka mempunyai bulu berwarna kecoklatan, paruh panjang melengkung ke bawah khas burung pengicau pengumpan nektar, dan bulu ekor panjang. Jenis
KeteranganKedua spesies burung gula ini merupakan burung pengicau berukuran sedang dengan berat antara 26 dan 46 g (0,92 dan 1,62 oz) dan berjumlah 23 hingga 44 cm (9,1–17,3 in) panjangnya. Antara 15 dan 38 cm (5,9 dan 15,0 in) dengan panjang tersebut terdapat pada ekornya yang sangat memanjang, ekor burung gula Cape secara keseluruhan lebih panjang dibandingkan dengan burung gula Gurney. Pada kedua spesies tersebut, ekor jantan lebih panjang dibandingkan betina, meskipun perbedaannya lebih terlihat pada burung gula Tanjung. Secara keseluruhan ukuran tubuh, jantan sedikit lebih besar dan lebih berat dibandingkan betina. Kedua spesies tersebut memiliki paruh yang panjang dan ramping yang sedikit melengkung, dan lagi-lagi betina memiliki paruh yang sedikit lebih pendek, sehingga menyebabkan perbedaan dalam tempat makan. Morfologi tengkorak dan lidah burung gula sangat mirip dengan burung pemakan madu, hasil evolusi konvergen . Lidahnya panjang dan menonjol, berbentuk tabung dan berjumbai di ujungnya. [1] Distribusi dan habitatBurung gula Gurney ditemukan dari Zimbabwe ke arah selatan, kecuali bagian paling selatan Afrika Selatan, yang digantikan oleh burung gula Cape di provinsi Cape di Afrika Selatan. Ia kadang-kadang dianggap khusus dengan Gurney. Distribusi burung gula Gurney tidak sama, dan saat ini terdapat dua subspesies yang diterima, satu di utara dan satu lagi di selatan. Perilaku dan ekologiNektar dari bunga Protea menyediakan sebagian besar energi yang dibutuhkan burung-burung ini, dan mereka dianggap sebagai penyerbuk penting dalam genus tersebut. Makanan burung dilengkapi dengan serangga yang tertarik pada bunganya. [2] Studi tentang pola makan mereka menemukan bahwa lebah dalam famili Apidae dan lalat merupakan sebagian besar makanan mereka dan serangga tersebut diperoleh dengan cara menjajakan. Perilaku berkembang biak dan kebiasaan bersarang kedua spesies burung gula ini sangat mirip. [3] Burung gula bersifat monogami, dan burung gula jantan mempertahankan wilayahnya selama musim kawin. [4] Betina bertelur dua telur di sarang di cabang pohon. Referensi
|