Brati, Grobogan
Brati (Hanacaraka: ꦧꦿꦠꦶ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Brati sebagaimana kecamatan lain di Grobogan terbentuk bersama-sama dengan terbentuknya Kabupaten Grobogan yaitu berdasarkan UU No. 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di lingkungan Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif Kecamatan Brati terdiri dari 9 Desa, 279 RT, dan 56 RW dengan ibukota berada di desa Kronggen, dengan koordinat astronomis antara 07° 01’ 22,4” LS dan 110° 52’ 22,7” BT. EtimologiBrati berasal dari nama hewan hasil persilangan (kawin silang) antara bebek dengan mentok. Nama ini diambil menjadi nama daerah karena terjadi wabah penyakit banyak yang mati (mberah do mati) disingkat 'Brati' oleh salah satu pengembara yang singgah di daerah ini. Daerah yang semula banyak terjadi musibah ini, setelah dinamakan 'Brati' oleh pengembara tadi, sampai sekarang menjadi daerah yang aman dan makmur. Kondisi geografisKecamatan Brati memiliki relief daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta berada pada ketinggian sampai 50 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan 0° - 8°. Dilihat dari Peta Kabupaten Grobogan, kecamatan Brati terletak di bagian utara Purwodadi. Jarak antara Brati dengan Purwodadi kira-kira 12 Km. Potensi ekonomiPertanianPada tahun 2011, produksi pertanian terbesar di kecamatan ini adalah komoditas padi yang mencapai 24.462 ton, di antara produksi pertanian yang lain. Produksi padi mencapai 4,26% dari total produksi kabupaten Grobogan yang mencapai 574.671 ton. Perikanan/peternakanProduksi perikanan dari produksi kolam lebih tinggi dibandingkan perairan umum, yang mencapai 21.610 Kg. Sementara produksi dari perairan umum mencapai 20.864 Kg. Sedangkan untuk peternakan, jumlah ternak kambing mencapai 7.437 ekor, sapi potong mencapai 5.196 ekor. IndustriIndustri yang berkembang masih didominasi industri rumah tangga yang mencapai 492 unit, industri kecil mencapai 46 unit. Sedangkan untuk industri besar belum berkembang di kecamatan ini. InfrastrukturUntuk kondisi jalan kabupaten di wilayah kecamatan ini, kondisi baik dan sedang sebesar 36,71% (9,471 Km), sedangkan kondisi rusak dan rusak berat mencapai 63,29% (16,329 Km). Desa/kelurahanKecamatan Brati berdiri tahun 1945. Saat terbentuk kecamatan Brati terbagi atas 13 desa. Karena pembentukan kecamatan Tirtosari dan penataan kecamatan Purwodadi pada awal dekade 1980-an, sebanyak beberapa desa dimasukkan ke kecamatan Tirtosari, serta satu desa dimasukkan ke kecamatan Purwodadi, sehingga kecamatan Brati akhirnya terbagi atas 6 desa dan beribu kota di desa Kronggen. Pada tahun 1995, terjadi pemecahan desa lagi, akhirnya kecamatan Brati terbagi atas 14 desa dan 1 kelurahan serta beribu kota di kelurahan Brati Barat. Pranala luar
Referensi
|