Bora Bora merupakan tujuan utama pariwisata internasional, yang terkenal akan resor aqua-centric yang mewah. Pemukiman utama, Vaitape, terletak di bagian barat pulau utama, berlawanan arah dengan jalur utama menuju laguna. Hasil produksi pulau ini kebanyakan terbatas pada apa yang dapat dimanfaatkan dari laut dan pohon kelapa, yang memiliki peran ekonomi bersejarah dalam menghasilkan kopra. Berdasarkan hasil sensus pada tahun 2008, populasi Bora Bora mencapai 8,880 jiwa.
Pulau ini telah dihuni oleh orang Polinesia sekitar abad ke 4 [butuh rujukan]. Orang Eropa yang pertama kali mendatangi pulau ini adalah Jakob Roggeveen tahun 1722. James Cook melihat pulau ini dan mendarat pada tahun yang sama yakni tahun 1769 dengan menggunakan Tupaia sebagai navigator. Kemudian London Missionary Society tiba pada tahun 1820 dan mendirikan Gereja Protestan tahun 1890. Bora Bora dulunya merupakan sebuah independent kingdom sampai 1888 yang dipimpin terakhir kali oleh Ratu Teriimaevarua III yang dipaksa turun tahta oleh Koloni Prancis.
Perang Dunia II
Dalam Perang Dunia II Amerika Serikat memilih Bora Bora sebagai basis pasokan militer [Pasifik Pasifik Selatan | Pasifik Selatan], dan sebuah base gudang minyak, landasan terbang, pesawat amfibi, dan benteng pertahanan dibangun. Dikenal sebagai "Operation Bobcat", Amerika Serikat mempertahankan kekuatan pasokan sembilan kapal, 20.000 ton peralatan dan hampir 7.000 orang.
Tujuh senjata artileri dipasang di titik-titik strategis di sekitar pulau itu untuk melindunginya dari serangan militer. Namun, pulau tersebut tidak melihat adanya pertempuran saat kehadiran Amerika di Bora Bora tidak terbantahkan selama perang berlangsung. Pangkalan tersebut resmi ditutup pada tanggal 2 Juni 1946. Landasan Perang Dunia II tidak pernah mampu mengakomodasi pesawat terbang besar, tetapi tetap saja bandara internasional [[Polinesia) Polinesia) sampai Bandara Faa'a dibuka di sebelah Papeete, Tahiti, pada tahun 1960.[1]
Pariwisata
Ekonomi Bora Bora saat ini lebih banyak digerakkan hanya oleh sektor pariwisata. Beberapa tahun belakangan ini, resor-resor mulai dibangun di beberapa motu (pulau kecil, bahasa Tahiti) yang mengelilingi laguna. Sekitar tiga puluh tahun yang lalu, Hotel Bora Bora membangun beberapa over-waterbungalow pertama di Bora Bora, yang fondasinya menancap di dasar laguna. Saat ini, over-water bungalow sudah menjadi fitur standar dari kebanyakan resor di Bora Bora. Kualitas dari bungalow-bungalow tersebut amat beragam, mulai dari yang murah meriah, standar, hingga bungalow bertarif mahal yang menyajikan kemewahan.
Destinasi utama para wisatawan adalah resor-resor aqua-centric. Wisatawan juga bisa berkunjung ke beberapa tempat menarik di pulau ini seperti bekas meriam Perang Dunia II. Pintu masuk utama pulau ini adalah Bandar Udara Bora Bora di Motu Mute di sebelah utara, yang bisa dijangkau dari Papeete di Tahiti lewat penerbangan harian yang disediakan Air Tahiti.
Transportasi umum belum terdapat di pulau ini. Menyewa mobil dan sepeda pun menjadi salah satu cara transportasi yang direkomendasikan. Di pulau ini juga terdapat penyewaan perahu motor yang bisa digunakan untuk menjelajahi laguna.
Snorkeling dan selam scuba di dan sekitar laguna Bora Bora meruapakan kegiatan yang banyak dilakukan para wisatawan. Dengan adanya beberapa spesies hiu dan ikan pari yang mendiami sekeliling perairan ini, beberapa operator selam menawarkan paket selam bersama ikan pari dan memberi makan hiu.
Untuk menambah luas lahan dari pulau yang sudah ada di Bora Bora, motu buatan, Motu Marfo, telah dibangun di sebelah timur laut laguna milik St. Regis Resort.
Referensi
^"Our History". Our History. Office of Post and Telecommunications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2013. Diakses tanggal 18 April 2011.
Pranala luar
Cari tahu mengenai Bora Bora pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: