BlontangBlontang, Baluntang, atau Blontakng adalah patung ukir terbuat dari kayu ulin yang merupakan patung simbol pada upacara kematian Kwangkey oleh Suku Dayak Benuaq penganut agama Kaharingan di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.[1] Ukiran pada Blontang biasanya berbentuk sosok manusia yang merupakan gambaran sosok yang meninggal.[2] Seperti contohnya Blontang yang ditemukan di Tanjung Issuy, Kalimantan Timur, Blontang tersebut berbentuk sosok manusia dengan wajah laki-laki yang bersedekap tanganya di dada seperti orang meninggal.[3] Digambarkan sebagai seorang yang mengenakan baju, ikat pinggang, celana panjangan dan sepatu. Di atas kepalanya terdapat remaung atau harimau, sedangkan di bagian bawah kaki berpijak pada antakng atau tempayan.[3] Tinggi Blontang pada umumnya antara 2,5 meter sampai dengan 3,5 meter dengan diameter 30 cm.[3] Patung Blontang sendiri dibuat bersamaan waktunya dengan prosesi upacara Kwangkey, sehingga ada orang yang mengatakan lamanya proses pembuatan Blontang menjadi tolak ukur lamanya waktu upacara Kwangkey itu sendiri.[3] Blontang selain menjadi simbol orang yang di upacarain juga berfungsi sebagai tempat mengikat hewan yang akan dikurbankan pada saat acara Kwangkey berlangsung, biasanya berupa kerbau ataupun sapi.[4] Bentuk UkiranAda bebrapa ciri khas ukiran orang Benuaq yang dipahatkan pada patung Blontang atau pada seni ukir lainnya. Ciri ukiran ini tetap dipertahankan sekalipun ada sentuhan modern di zaman sekarang.[3][5]
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia